TIGA PULUH DELAPAN[end]

1.5K 70 2
                                    

                Seorang wanita tersenyum manis, dia selipkan rambutnya di daun telinganya, dengan kuas make up ditangannya, dia masih terheran dengan wajah yang baru saja dia rias, belum pernah seumur hidup dia menemukan wajah pria yang cantiknya mampu membuat wanita insecure.

“Kau cantik sekali haechan-ssi, mark sangat beruntung mendapatkanmu.”ucap mua yang baru saja mengaguminya.

Dengan balutan kemeja putih dan riasan rambut yang
tambah membuat kesan manisnya, haechan tersenyum malu.

“Tidak, aku pria, dan aku tampan.” jawabnya.

“Eeey, wajahmu beda sekali dengan tipe-tipe pria sekarang, kau sangat cantik, jika aku pria juga mau denganmu.” goda si mua, haechan tidak tau mau merespon apa jadi dia tersenyum saja.

Hari ini tepat satu minggu kejadian yang haechan alami dia akan menikah dengan mark, belum ada satu bulan, mark sudah meminta izin untuk menikahinya, tentu saja haechan mau, orang itulah angan-anganya, dia tidak akan melepaskan mark hanya untuk wanita gila harta seperti karin.

Berbeda lagi dengan mark, kini dia telah bersiap diatas altar yang akan menjadi saksi pernikahan mereka.

awalnya mark ingin menikahinya sehari setelah keluar dari rumah sakit, tapi sang ibu menolak karena haechan  masih belum pulih, dan sekarang hari itu telah tiba haechan  sudah pulih sepenuhnya, jadi dia bisa menikahinya sekarang.

Jangan ditanya ya sebagaimana gugupnya mark, tentu sangat gugup bahkan sedari tadi dia sangat gelisah, mencoba membenarkan jasnya berkali-kali untuk menetralkan rasa gugupnya.

dulu dia tidak ada bayangan akan menikah dengan sekertarisnya, bahkan sekertaris perempuan sekaligus, tapi dengan haechan dia sangat tertarik.

Tak lama pintu coklat tinggi itu terbuka pelan menampilkan wajah yang sedari tadi mark tunggu, jantungnya sudah sangat berdegup kencang sekarang, pria berbalut kemeja putih serta ditemani dua sahabatnya perlahan berjalan mendekat kealtar.

Haechan tersenyum menatap mark yang berdiri diatas saja, senyumnya sangat malu, renjun saja ingin rasanya mengeplak kepalanya, kalau saja dia tidak di situasi ini.

“Lihat ma, mark tidak salah,  dia sangat cantik.” ujar tuan Lee yang memandang haechan yang sebentar lagi akan menjadi bagian dari keluarganya.

Nyonya lee tersenyum, benar apa kata suaminya, jika tidak menuntut anak ini itu anak akan menjadi bahagia, lihatlah nyonya lee bahkan hampir menangis sekarang, untung saja mark waktu itu kabur dihari pertunangannya dengan karin, kalau tidak mungkin dia sudah gelandangan sekarang.

“Mark hyung, jaga haechan baik-baik, dia sahabatku satu-satunya.” ujar jaemin yang hendak menyerahkan sahabatnya itu pada mark.

“Kalau haechan mengadu pada kami dalam keadaan menangis, kau yang ku bunuh Hyung!.” delik renjun melanjutkan.

Mark tersenyum mendengar perkataan mereka berdua.
“Tenang saja, akan ku jaga dia.” jawab mark pada keduanya.

“Kami mempercayaimu hyung.” ucap jaemin terakhir sebelum akhirnya mereka memberikan haechan pada mark.

Kedua tangan itu bersentuhan, senyuman hangat yang mark berikan mampu membuat haechan tersipu malu.

“kau cantik sekali hari ini.” haechan hanya tersenyum malu saja mendengar ucapkan mark yang sebentar lagi menjadi suaminya itu.

Berbanding balik dengan yang diatas altar, mereka berdua sangat bahagia tapi tidak dengan satu orang yang menjadi tamu undangan kali ini, jung jaehyun.

Lihatlah dia senang memang mantan kekasihnya itu telah mendapatkan pria yang lebih baik darinya, tapi dia ini masih gagal move on, masih mau dengan haechan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang