Jaemin tidak tau apa yang dilakukan Haechan saat ini, setelah meneriakinya karena tidak mau mendengarkannya ia seketika menjadi diam, mungkin tidur pikirnya.
Ia cuek aja dan lanjut membuat makanan untuk makan malamnya kali ini, jujurly kalau Haechan tidak ada dirumah mungkin ia hanya masak ramen untuk dirinya saja tapi berhubung sahabatnya itu datang ia ingin Haechan merasakan masakannya selain memasak ramen.
AAAAAAAAA.....
Jaemin melonjak kaget hampir saja ia melepaskan pisaunya dari genggaman jarinya karena tiba-tiba saja Haechan berteriak kencang dari arah ruang tamu, ia menghampiri Haechan dengan membawa pisau ditangannya.
"YA! SEO HAECHAN! Kau membuatku jantungan!!!." teriak jaemin sambil mengacungkan pisaunya.
"Santai saja bos jangan menodongkanku pisau seperti itu."panik Haechan sambil menenangkan jaemin yang tampak marah padanya.
"Kau kenapa? Kenapa berteriak seperti itu? Apa ada hal yang membuatmu takut dirumah ini?."tanya jaemin yang kini berkecak pinggang.
Haechan menyodorkan ponselnya.
"Aku diterima kerja, besok aku udah ada aktivitas, ya walaupun ini masih magang." ujar Haechan gembira.Jeamin langsung menurunkan tangannya dari kedua sisi pinggangnya dan mengambil ponsel Haechan yang dimana tertera ia telah diterima ditempat kerja tersebut.
"Syukurlah Haechan kau akhirnya diterima, dan sekarang kau harus mengabari ayahmu, mungkin dia sedang bersedih karena kau berbicara tidak mengenakkan hati untuknya." ujar Jaemin sambil mengembalikan ponsel Haechan.
Haechan menggeleng.
"Tidak jaemin-a, untuk sekarang tidak, aku masih kecewa dengan ayahku, kau jangan khawatir mungkin besok atau lusa dia akan mengabari ku lagi, udah sana-sana masak, aku sangat lapar." usir Haechan dengan sedikit mendorong tubuh jaemin.Jaemin berdecak, dia siapa yang seenaknya menyuruhnya memasak sedangkan dia yang lapar.
Haechan hanya terkekeh mendengar decakan tidak suka pada jaemin, ah rasanya ini hanya mimpi, ia kembali berkerja setalah dua tahun menganggur, ia rasa tulang-tulangnya sangat kaku untuk melakukan aktivitas yang begitu menyibukan, ia tidak sabar menunggu besok pagi.
Haechan sangat berharap ia betah dengan kerjaan barunya dan tidak akan melakukan kesalahan dalam bekerja, ia harus tetap semangat menjalani hari-hari itu.
.
Pekerjaan apa yang membuat Mark pusing tujuh keliling seperti ini, perkerjaan yang tidak ada habisnya.
Mark rasa ia sudah berjam-jam duduk dikursi hitamnya itu tapi tidak kunjung selesai juga perkerjaannya, sangat membosankan!
Jika ada sekertaris mungkin dia tidak akan sekeberatan itu, renjun tidak bisa diandalkan, lihat setelah ia marah-marah tidak jelas tadi ia belum mengunjungi ruangannya lagi, Mark rasa renjun sudah pulang karena jengkel dengannya.
"Mark!."
"Kau bisa tidak jangan berteriak seperti itu, aku sedang sibuk." ujar Mark yang tidak melirik sama sekali orang yang memanggilnya itu.
"Mark kau tidak boleh seperti ini pada Mamamu" ujar wanita paru baya yang baru saja datang tanpa mengetuk pintu dahulu.
Mark hanya mendecak tidak suka, emang ini ibu kandungnya tapi Mark tidak menyukai sifat dari wanita yang melahirkannya, sifat yang sombong, suka mengatur membuatnya sangat muak, lihat jika ibunya itu datang pasti ada saja yang ingin atur pada dirinya.
"Kau sudah mendapatkan sekertaris baru Mark?, jika belum aku punya satu wanita untuk bisa mendampingimu berkerja." cerca sang ibu yang sudah duduk didepan Mark.
"Aku sudah mendapatkannya, tidak perlu repot-repot mencarikan." jawab mark tanpa melihat sang ibu.
"Laki-laki atau perempuan?."
"Laki-laki." jawab mark.
"Tidak! Tidak bisa kau seharusnya menolak dia, Ibu sudah mendapatkan keteria yang kau mau." paksanya.
"Tidak perlu."
Sumpah Mark kenapa harus bisa dilahirkan sama wanita yang tidak pernah mengerti dirinya, yang dia mau hanya ia menuruti apa kemauannya, ia memiliki firasat buruk tentang hal ini.
"Kalau begitu dia tidak perlu menjadi sekertarismu, jadikan saja dia teman kencanmu."
Mark menghentikan kegiatannya dan menatap sang ibu yang sibuk mencari sesuatu didalam tasnya.
"Nih, Dia perempuannya" ujar sang ibu sambil menyodorkan selembar foto wanita cantik dihadapannya.
"Tidak perlu repot-repot, aku bisa mencarinya sendiri, aku tidak mau dijodohkan." bantah Mark.
Sang ibu mendecak tidak suka
"Tidak tidak kau harus bersamanya, temui dia dicafe, malam ini juga." ibu Mark terus mendesaknya, dia tidak lihat apa jika anaknya itu sedang banyak perkerjaan, kenapa harus merepotkannya sih.Mark tidak menjawab, ia tau jika dijawab terus menerus ibunya ini tidak akan berhenti mendesaknya.
Selama kurang lebih satu jam sang ibu mengoceh tidak jelas dihadapannya akhirnya pergi juga karena ditelfon oleh sang ayah, Mark merasa sedikit lega setelah ibunya pergi perkerjaannyapun sudah hampir siap, ia sedikit meregangkan otot-otot jemarinya yang kebas karena seharian mengetik.
Tapi Mark tidak sengaja melirik surat lamaran kerja Haechan yang masih ia letakan begitu saja diatas mejanya
"Lulusan S1." gumamnya pelan dan langsung meraih lembaran kertas itu.
Iabmengamati pelan-pelan data diri Haechan yang tertera disana, pria ini bakal menemaninya bekerja sebulan kedepan, jika lolos maka ia akan terus bertemu dengannya jika tidak ya cuma sebulan.
Ide renjun mungkin benar kali ini, biarkan saja Haechan magang untuk sebulan kedepan siapa tau kerjanya sangat memang bagus jadi dia tidak perlu repot-repot mengerjakan semuanya sendiri.
"Aku harus pulang." gumamnya lagi dan langsung mempersiapkan diri untuk pulang kerumah.
Hari ini sungguh hari yang panjang, ia sangat lelah dia ingin merebahkan tubuhnya diatas kasur, jika itu tidak ada panggilan untuk melakukan pekerjaan lagi, kalau ada dia tidak bisa untuk tertidur dengan pulas.
-PAK BOSS!! I LOVE U-
Untuk penjelasan kata ibu itu diperuntukkan author kalau Mama itu panggilan asli mark keibunya, kalian paham kan, kalau nyonya Lee itu ibarat kata namanya, aku bingung mau kasih nama siapa, jadi untuk orang tua mark, kita panggil Nyonya Lee dan Tuan lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]
Fanfic"End ✔" -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ᴗ•◍)❤ Hanya berpengalaman sebagai pelayan cafe atau bar apa bisa menjadi seorang sekertaris diperusahaan besar? Sudah dua tahun menganggur Haechan mencoba mendaftar sebagai sekertaris diperusahaan...