SEMBILAN.

2.2K 126 4
                                    

         Bibir Haechan tak berhenti berdecak kagum dengan rumah megah milik renjun, ah ia curiga kalau renjun ini bukan hanya seorang karyawan, jangan-jangan ia ini malah pemilik dari perusahaan ditempat Haechan bekerja.

“Wah, ini beneran rumah renjun?.” ucapnya terus berdecak kagum, bahkan Mark sudah merolingkan matanya jengah dengan kebisingan Haechan sedari memasuki rumah milik renjun.

“Waah, dia beneran karyawan biasa Hyung di kantor mu?.” tanya Haechan penasaran.

“Waah, lihat yang datang kebanyakan orang China, apa renjun dari China?.” tanya Haechan lagi, ia tidak salah mendengar pasti tamu-tamu tersebut kebanyakan dari China karena ia tidak sengaja mendengar dua insan yang sedang berbicara mengunakan bahasa China.

“Ya dia orang China, dia keturunan China.” jawab Mark disamping Haechan, dia celingukan mencari sosok renjun.

“Beneran Hyung! Kenapa dia tidak bilang kepadaku?.”

“Siapa kau yang harus diberitahu dia?.” kali ini Haechan yang merolingkan matanya, dia inikan teman renjun apa pak bosnya ini lupa? Atau memang Haechan yang lupa karena dirinya belum dianggap teman sama renjun?.

“Ayo ikut.” ajak Mark yang sudah menarik Haechan untuk mengikutinya, mata Haechan tetap tidak lepas dari pandangan-pandangan yang menakjubkan dari setiap sudut rumah renjun, acara renjun ini didalam ruangan.

“Kalian mencari siapa?”

“Astaga!.” pekik Haechan terkejut dengan kehadiran renjun yang tiba-tiba disampingnya.

Renjun si pelaku hanya menyengir saja melihat ekspresi Haechan yang terkejut oleh dirinya, soalnya mereka berdua seperti orang hilang, celingukan tidak jelas.

“Maafkan aku.” ujar renjun sembari meminum jusnya.

“Kau dari mana pusing aku mencari mu, ini Haechan, yang kau inginkan dari tadi.” Mark mendorong pundak Haechan pelan, Haechan yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja mendengus tidak suka.

“Aku yang ulang tahun disini, aku juga yang menyuruh tamuku untuk berpasangan, ya sudah pas kalian sudah berpasangan kan?.” ujar renjun enteng.

“Apa maksudmu?, kau menyuruhku berpasangan dengannya? Sekertaris ku sendiri?.” renjun mengangguk mendengar ucapan Mark, sedangkan Haechan hanya mengamati keduanya dengan raut wajah yang bingung.

“Ya, dari pada kau harus berpasangan sama dia.” tunjuk renjun dengan dagunya pada seorang wanita yang berada disebelah ibunya.

“Karin?, kau mengundangnya?.”

Renjun menggeleng.
“Tidak, mungkin diundang Tante, aku saja baru dengar kau dijodmpp.”

“Diam lah!.” ujar Mark yang sudah membekap mulut renjun tapi tak lama hanya sebentar.

“Kalian bicara apa sih? Aku kacang ya disini?, sama sekali tidak diajak bicara.” dengus Haechan yang kesal sadari tadi hanya mereka berdua saja yang bicara dirinya tidak dianggap sama sekali.

“Sudahlah nikmati pestanya aku mau pergi, Haechan kau belum mengucapkan selamat untukku, kau kejam sekali.” sindir renjun.

“Ah ya, selamat ulang tahun ya renjun-ssi, semoga kau cepat tinggi.” kali ini malah renjun yang mendengus tidak suka, doa macam apa itu? Jelas-jelas renjun ini tinggi! Kalau disamping anak kecil.

“Ah sudahlah, nikmatilah pestaku, jangan lupa tetap berpegangan tangan, itu sudah konsepnya.” sindir renjun diselingi tawa pada Mark yang sedari tadi tidak melepas genggaman tangannya.

Mark yang mengerti sindiran renjun langsung melepaskan tangannya begitu saja, ia melihat renjun yang masih cekikikan menertawakannya, sedangkan Haechan juga masih bingung dengan keduanya.

“Hyung, kau tidak mengajakku makan? Aku sangat lapar, kau menggangguku tadi.” ajak Haechan yang sudah celingukan mencari dimana tempat makan.

Mark merolingkan mata jengah, ah dia ini sangat lelah kenapa harus datang keacara tidak penting ini menurutnya sangat membosankan.

“kau cari saja sendiri, disebelah sana, aku mau ketoilet sebentar.” Haechan mengangguk dan langsung bergegas menuju kemeja yang banyak sekali makanan.

“Renjun-ssi benar-benar orang kaya.” gumamnya tepat didepan meja makanan itu, lalu tanpa malu Haechan langsung mencomotnya satu persatu yang mana dia suka, dia sangat kelaparan bahkan kimchi jiggaenya belum habis tadi udah main ditarik aja tangannya.

Tidak hanya makan Haechan juga sangat menikmati pestanya lihat bahkan sekarang ia sudah menggoyangkan tubuhnya pelan mengikuti alunan musik yang mengema dengan tangan kiri yang memegang segelas jus jeruk dan tangan kanan yang memegang makanan.

Brak!

Prakk!!.

Pecah sudah gelas yang ada ditangan Haechan, jatuh sudah kue yang sedang Haechan makan, tapi sang empuya malah bertengker cantik dipelukan Mark, matanya melotot lucu Mark saja hampir gemas, tidak! Itu bohong.

Sangking asiknya berjoget santai Haechan tak sadar ia menabrak Mark yang berada tepat dibelakangnya, ia tidak sengaja langsung membalikan badannya ia hendak berputar tapi malah bernasib apes, Mark berada dibelakangnya Heran juga Haechan kenapa tiba-tiba muncul sih, tadi aja enggak ada.

“Mark!!.” pekik Karin yang langsung lari menghampiri Mark yang masih setia memeluk Haechan.

Semua pandangan mata tertuju kepada keduanya tak terkecuali renjun, lihat bahkan renjun sudah sibuk dengan ponselnya guna mendokumentasikan mereka berdua.

Karin mendorong Haechan sampai hampir membuat dirinya jatuh lagi, ia memeriksa semua jas Mark yang basah akibat jus jeruk milik Haechan tadi.

“Kau!, kau lihat baju mahal Mark jadi basah, apa kau bisa menggantinya?.” pekik Karin tidak terima baju milik pasangannya basah semua.

“Aku tidak sengaja.” cicit haechan pelan.

“Tidak sengaja katamu?, jelas-jelas ini sangat sengaja! Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri.” ujar Karin semakin menjadi, kenyataannya Mark mengindari Karin yang ingin terus menempelinya, ia sudah tidak betah dengan lintah darat seperti Karin.

Nyonya Lee maju memegang lengan Karin dan menatap Haechan nyalang.
“Kau siapa? Apa kau diundang diacara mewah ini?.” tanya Nyonya Lee 'Nyonya Lee ini ibunya mark ya'

Haechan yang sudah ketakutan hanya diam saja ia bingung ingin menjawab apa tidak ada yang membelanya satu orang saja, bahkan renjun diam saja, seluruh pasang mata sudah menatapnya sekarang, sedangkan Mark diam saja mengamati apa yang akan mamanya itu bicarakan membela sang lintah darat itu.

“kau sepertinya dari kampung, ah aku lupa orang kampung tidak bakal mampu membayar jas yang harganya milyaran, seperti milik mark.” ucap sang ibu dengan pandangan yang menatap Haechan dari atas sampai bawah. Ingatkan Haechan kalau bukan orang tua atau orang kaya saja sudah ia bejek-bejek mukanya.

“Heyy.. tentu saja Haechan bisa Menganti jas milik Mark Hyung, Tante lupa dia ini tamu penting yang aku bicarakan, tante tidak perlu merusak acaraku, justru yang aku tanyakan wanita ini tidak aku undang kenapa bisa ada disini?.” ujar renjun yang panjang lebar menjawab perkataan
Ibunya Mark ini.

“Bukannya tante sudah membicarakan padamu dia ini siapa?.” tanya balik nyonya lee.

“Apa Tante sudah bicara pada Mark, dia setuju atau tidak?, atau malah memilih Haechan?.” tanya renjun dengan pandangan menatap Mark yang masih setia diam dibelakang Karin.

“Ck, dia ini siapa yang harus Mark pilih, tentu Mark akan memilih Karin yang sudah jelas sangat cantik dan pintar.” jawab Nyonya Lee.

Renjun hanya merolingkan matanya saja percuma berdebat dengan tantenya ini ia tetap tidak mau mengalah.

“Sudah-sudah, kalian bikin malu saja!.” pekik Mark yang sudah tidak tahan dengan kelakuan mamanya yang menurutnya itu sangat bikin malu, secara dirinya ini CEO jelas tamu-tamu renjun mengenalnya kenapa sang mama tidak mengerti juga.

Mark pergi dari hadapan mereka tidak lupa kembali menarik Haechan agar ikut dengannya, ia akan mengantarnya pulang, pasti anak ini sangat shok dengan apa yang telah terjadi.

-PAK BOSS!! I LOVE U-

Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang