Tiga hari sebelumnya.
Bibir yang terus bergumam dengan tangan yang menulis sesuatu dinota membuat haechan sangat fokus.
sore ini dia ingin berbelanja untuk memenuhi isi kulkasnya, jadi dia sibuk menulis apa saja yang harus dia beli, takutnya barang yang masih ada dia beli kembali, kan sayang uangnya.
“Telur masih ada, sous juga masih ada, yang lainnya juga masih banyak, kayanya ini aja deh, sebaiknya aku harus cepat keburu malam.” ucapnya sebelum bergegas bersiap diri untuk ke supermarket bawah, dia ingin menghabiskan sorenya disana.
Drtt!
Langkahnya terhenti saat dirasa ada yang bergetar disakunya.
“Hallo hyung ada apa?.”
“Iya, nanti malam saja, aku mau ke supermarket dulu, ada yang ingin aku beli.” jawabnya lagi.
“Apa perlu aku antar?. ” tanya mark pelaku yang menelfonnya disore hari.
“Tidak usah hyung, cuma di supermarket bawah, tidak terlalu jauh, dengan berjalan kaki juga sampai, selesaikan saja urusanmu dulu, nanti malam kita makan bersama.” jawab haechan menolak, setelah mendengar jawaban mark panggilan itu terputus dengan mark yang memutuskan terlebih dahulu.
“Dasar, khawatir sekali, tapi aku suka.” gumamnya sendirian sambil senyum-senyum tidak jelas sebelum kembali melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk bersiap.
Tidak lama haechan mempersiapkan diri, dengan hoddie kesayangannya ia telah berjalan santai untuk sampai di supermarket tersebut, tidak jauh kok, bahkan dia sudah hampir sampai.
Emmppp!!
Dengan tiba-tiba mulutnya terbekap begitu saja, entah orang itu siapa dia tidak tau tapi yang pasti dia bersama seorang temannya.
haechan sudah mencoba melawan dan berusaha berteriak meminta tolong tapi usahanya sia-sia karena tenaganya habis oleh obat bius yang tidak diketahui haechan di saputangan yang orang itu gunakan untuk membekapnya.
Tubuhnya lemas, dan gelap begitu saja, selebihnya dia tidak tau lagi akan dibawa kemana.
Berapa lama dia pingsanpun haechan tidak tau, tau-tau saja wajahnya sudah basah kuyup tersiram air begitu banyak sampai membuatnya sedikit terkejut..
Tubuhnya tersentak setelah ia berhasil membuka matanya perlahan, tangannya terasa sakit, dia melirik sedikit ternyata tangan dan kakinya sudah terikat bahkan mulutnya sudah terlakban dengan apik, dia tidak bisa bergerak ataupun memekik meminta tolong.
“Hai haechan-a.” sapa karin dengan senyum kemenangan karna telah berhasil membawa haechan ke gudang terbengkalai seperti ini.
“Bagaimana harimu? Sangat menyenangkan? Ah aku lupa sudah menjadi kekasih mark Lee tentu sangat menyenangkan bukan?.” cerca karin lagi dengan gayanya yang sok cool itu.
“Kenapa kau melotot seperti itu? Kau tidak Terima aku bilang seperti itu?.” tanya karin dengan wajah yang sudah mendekat ke wajah haechan, pandangan karin tentu saja memandang dengan remeh penampilan dari kekasih mark lee ini.
Sungingan senyum remeh itu terlihat begitu jelas di depan muka haechan, dia bersumpah kalau tidak diposisi sekarang karin sudah ia jambak-jambak rambutnya.
“HMMMM!!!.” pekik haechan tertahan karena karin dengan tiba-tiba menjambak kuat rambutnya, Lagi-lagi rambut yang karin serang.
“Kau ingin aku melepaskan ini?.”tanyanya sembari semakin kuat menjambak nya.
Haechan mengangguk kaku, rasanya sakit sekali, sama seperti yang ia rasakan kemarin saat dia dijambak olehnya dirumah mark.
“Kalau ini bagaimana?.”
Plak!
“Lagi?. ”
Plak!
“Kurang?.”
Plak!!!.
Haechan ingin menangis rasanya pipinya kanan dan kiri sangat terasa panas, kepalanya belum juga reda rasa sakitnya kini berganti kepipinya.
Dia tidak bisa meminta tolong kesiapapun, tapi hatinya berharap mark mencarinya, dia tidak bisa di situasi ini, ini terlalu menakutkan.
“Sakit? Kau merasakan sakit? Ini tidak seberapa dengan apa yang kau lakukan padaku!, kau jalang murahan, dibayar berapa kau dengan mark sampai mau menjadi kekasihnya hah!!. ”
“Atau jangan-jangan kau dengan suka rela menyerahkan tubuhmu begitu saja sampai mark tergoda denganmu!!!.” teriak karin lagi, hatinya sangat kesal sekarang.
gara-gara haechan dia tidak bisa mendapatkan uang dari mark, gara-gara haechan pula dia gagal menikah dengan acara yang mewah dengan kekasihnya, dia pantas mati untuk meredakan amarahnya.
“AKH! AKU KESAL DENGANMU!.” Pekiknya lagi sebelum meninggalkan haechan sendirian didalam gudang itu.
Tetesan air mata keluar begitu bebasnya dipipi yang sudah merah sekarang, hatinya sangat sakit mendengar ucapan karin yang begitu merendahkannya, dia hanya ingin merasakan cintanya terbalas apa itu salah?, lagian mark mencintainya juga, yang salah disini adalah karin yang ingin mencoba menipu keluarga lee.
Tangannya bergerak berusaha melepas tali yang terikat begitu kencang, tapi nihil, dia tidak bisa melepasnya, sekuat tenaganya sudah ia keluarkan tapi percuma itu hanya hilang sia-sia.
Tangisnya semakin menjadi kala ia ingat kalau dia tidak membawa ponsel, bodohnya ia yang meninggalkan ponselnya begitu saja diatas nakas tempat tidurnya dan malah memilih membawa nota belanjanya, yang bahkan belanja saja ia tidak jadi.
Tak terasa hari semakin malam matanya mengantuk sekali, selama berjam-jam ia menangis dan mencoba melepaskan tali yang mengikat tangannya ternyata sangat melelahkan, sampai dia memejamkan mata untuk tidur saja dia tidak terasa lagi.
Satu hari, dua hari, tiga hari, tidak ada tanda-tanda mark mencarinya, bahkan teman-temannya, seolah dia menghilang tidak ada yang perduli, tapi itu hanya pemikirannya, nyatanya mark dan adiknya berusaha mencari keberadaannya dimana.
Tidurnya terganggu dengan sentuhan kasar diwajah lebam nya, selama tiga hari dia tidak berhenti untuk tidak dipukuli dengan karin bersama kekasihnya, dia sangat sekarat sekarang, tidak makan dan tidak minum selama tiga hari, tubuhnya sangat lemas.
“Apa yang kalian lakukan, pergi aku mohon, jangan sentuh, pergi. ” ucapnya lemas, bahkan membentak saja dia tidak sanggup, lakban mulutnya sudah terlepas, entah kapan dia tidak sadar, mungkin karin melepaskan waktu dia pingsan akibat pukulan keras darinya.
“Aku mohon pada kalian jangan sentuh aku, aku- aku, tidak jangan!.”teriaknya tidak telalu kencang saat pria botak dan sekawanya malah semakin menjadi menyentuhnya, sedangkan karin dan kekasihnya hanya menonton dengan senyum remehnya.
Haechan jijik dengan itu semua, apa yang mereka lakukan sangat tidak pantas, tidak seharusnya karin seperti ini, ini sudah kelewatan, jika karin membicarakan ini Baik-baik dia rela melepaskan mark asal tubuhnya tidak tersentuh pria tua ini, dia sangat merasa jijik.
“Per-
“PERGI KALIAN SEMUAA!!!. ”
Teriakan jeno menggema di ruangan kosong ini, haechan sedikit merasa lega karena para lelaki ini tidak menyentuhnya sampai keterlaluan, dia sudah menangis lagi sekarang.
Haechan dapat melihat jeno mulai menyerang satu persatu lelaki yang mengerayanginya tadi, dia sangat takut karena jeno hanya sendirian, sedangkan jaemin tidak pandai berkelahi.
Gelap! Semuanya menjadi gelap dengan tiba-tiba saat kekasih dari karin kembali membekap mulutnya menggunakan saputangan yang sudah diberi bius itu, dia sudah tidak tau lagi dia akan dibawa kemana, semuanya terjadi begitu cepat, tubuhnya sangat tidak berdaya dia berharap jika dia selamat.
-PAK BOSS! I LOVE U-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]
Fanfiction"End ✔" -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ᴗ•◍)❤ Hanya berpengalaman sebagai pelayan cafe atau bar apa bisa menjadi seorang sekertaris diperusahaan besar? Sudah dua tahun menganggur Haechan mencoba mendaftar sebagai sekertaris diperusahaan...