TIGA PULUH TIGA.

1.1K 81 2
                                    

     • 𝙼𝙰𝚁𝙺𝙷𝚈𝚄𝙲𝙺• 








         Pekerjaan tidak begitu banyak, jadwal mark tidak terlalu padat, mungkin hari ini haechan akan pulang lebih cepat dari biasanya, lihatlah sekarang ia sedang bersantai diruangannya sambil bermain ponselnya dengan bos yang sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya.

“Haechan-a.” panggil mark dengan lembutnya.

Tapi haechan tidak mendengar ia masih fokus pada ponselnya, saling bertukar pesan dengan jaemin, sejak kembali lagi keseoul dia belum bertemu dengan sahabatnya itu.

Bagaimana mau bertemu, dia datang langsung bekerja, jaemin juga sibuk dicafenya.

“Baby.” panggil mark lagi, tapi lagi-lagi haechan  tidak mendengar ia malah tertawa cekikikan dengan balasan.

Mark yang jengkel karena panggilannya tidak terjawab akhirnya ia mengambil ponsel dan menelfon nya.

Haechan yang mendapat panggilan dari bosnya itu tentu langsung melihat dari arah ruangannya, kenapa tidak memanggil saja, kenapa harus menelfon? Mereka sedang berada di ruangan yang sama loh?, pikirnya.

“Kau mengabaikanku?.” tanya mark langsung saat haechan mulai mengangkat telfonnya, tapi mata mark tidak lepas pandang dari haechan.

Haechan yang mendengar itu tentu saja kelabakan, dia tidak mendengar sama sekali kalau mark memanggilnya.

“A-ku tidak bermaksud hyung, aku tidak mendengar kalau kau memanggil.” jawab haechan di sebrang telfon sana.

“Kemarilah, temani ku bekerja. ” ucapan mark tentu saja mendapat anggukan dari sekertarisnya itu, tak lama haechan bergerak mendekat kearah mark.

“Duduk disini.” haechan tentu saja bingung dengan ucapan mark.

“Kenapa bengong, sini, temani pacarmu ini bekerja.” ujar mark sambil menepuk pahanya agar haechan duduk dipangkuannya, tentu itu membuat si sekertaris tersipu malu dengan ucapan mark.

Pacar? Ya mereka sudah berpacaran tadi malam, semenjak kejadian di taman belakang rumah mark, haechan menerimanya sebagai kekasih hatinya yang baru.

Ia tidak perduli jika ibunya mark tidak suka padanya, toh kata mark anggap saja wanita itu tidak ada di keluarganya, jadi dia santai saja, walaupun dalam hatinya ia masih ngeri-ngeri sedep jika sudah berhadapan dengan Nyonya Lee.

Haechan perlahan mendekat kearah mark dan mencoba membiasakan duduk dipangkuan mark, tubuhnya sedikit refleks menjingkat kaget saat tangan mark yang melingkar indah di pinggangnya, memperdekat punggungnya menyentuh dada mark, jangan ditanya ya, jantung haechan  sebagaimana detaknya, kenceng bener!.

“Kau sudah menjadi pacarku, jangan gugup seperti itu.” ucapan mark tentu saja membuatnya seolah ketahuan kau ia sedang gugup.

Haechan hanya mengangguk mengiyakan, mark tidak tau saja ia sudah mati-matian menetralkan detak jantungnya, rasa cinta yang sudah lama ia pendam akhirnya kembali ke permukaan, ia berharap mark serius denganya dan tidak seperti jaehyun itu, sangat menyebalkan!

Mark tetap fokus pada laptopnya sesekali tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus pinggang haechan, memberikan rasa nyaman pada sang kekasih, haechan yang mendapat perlakuan itu hanya diam menerima, ini sangat nyaman menurutnya, malah ia enggan untuk pergi dari situ.

“Markeu-yaaa, mama da.... tang. Eh! Mama enggak lihat kok, sumpah!.” pekik nyonya Lee sambil menghadap belakang karena melihat dua insan yang lagi bermesra dimeja kerjanya.

Haechan tentu saja langsung berdiri dan melepas rangukulan tangan mark dengan paksa tentu itu membuat mark tidak suka.

“Maaf tante.” ujar haechan.

Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang