DUA PULUH ENAM.

1.7K 94 10
                                    

      Jeno tersenyum remeh dengan wanita yang sedang memohon dikaki ibunya, malam tadi sungguh keberuntungan baginya yang memergoki karin tengah bercumbu mesra dengan pria lain di sebuah club, tentu jeno tidak sengaja menemukannya saat ia bersama teman-temannya datang kesana.

Ia mempunyai bukti jika karin ingin membantah tuduhannya dan bukti itu sudah ia kirimkan ke Mark pagi tadi.

Jeno sebentar lagi akan melihat wanita jalang ini pergi untuk selamanya dan tidak menempeli keluarganya lagi, sungguh risih matanya.

Tenang saja sayang, aku tidak akan bersamanya, lagipula aku gagal bertunangan dengannya, ibunya saja yang bodoh dia terus memohon padaku agar aku menjadi menantunya.”

“Setelah berhasil menikahinya, kita akan menghasilkan banyak uang, aku akan mengajakmu bulan madu disemua negara yang kau pilih, tenang saja. ”

“Mereka sangat bodoh, aku tidak mempunyai keluarga, bahkan dengan membayar orang untuk menjadi keluargaku mereka sangat percaya.”

Rekaman suara itu cukup membuat Nyonya Lee mendidih, bahkan tuan Lee juga, hari ini habis riwayat karin, rancangan yang ia susun bersama kekasihnya gagal total, tentu ia tidak mendapatkan sepeserpun uang dari kantong mark.

“Beruntung sekali anakku pergi meninggakanmu. ” kata Nyonya Lee dingin, bahkan tidak menatap karin yang tengah menangis dibawahnya.

Tepat sore ini jeno memberitahu semuanya tentang apa yang ia dapatkan dari karin semalam, rekaman dan bukti foto-foto lainnya sudah lengkap di ponselnya.

Sengaja ia memberitahu orang tuanya lambat dikarenakan ada urusan mendadak dicafe nya, barulah ia bisa memberitahu keduanya disore hari, tentu yang menjemput karin adalah jeno dengan alibi kalau orang tuanya mengundangnya makan malam.

Karin berdiri menatap jeno tidak suka, lebih tepatnya menatapnya dengan amarah.

“Itu tidak benar tante! Semua itu bohong, aku tidak pernah mengucapkan kata seperti itu, foto-foto itu juga bukan aku, itu hanya editan, aku tidak melakukan hal konyol itu, aku sangat mencintai mark. ” ujar karin meyakinkan.

“Om, om percaya sama akukan? Aku tidak melakukan hal itu, itu sangat mustahil, jeno berbohong pada kalian, kalian melihat bukan betapa kacaunya aku saat hari pertunangan ku, aku sangat mencintainya. ” cerca karin yang sama sekali tidak digubris mereka bertiga.

Tentu kedua orang tuanya sangat percaya dengan bukti yang sudah jeno berikan.

“Om, tante. ” karin kacau sendiri, berlari kesana, kesini hanya untuk berlutut pada kedua orang tua mark, tak apa ia merendahkan diri agar rencananya tidak gagal total, ia pasti akan diputuskan dengan kekasihnya jika semua ini gagal.

Jeno berdiri mencengram pergelangan tangan karin keras dan membawanya keluar dari rumah ini, ia tidak ingin melihat ayahnya marah besar, jika diketua sudah angkat bicara maka tangan ikut bertindak apa lagi menyangkut harga dirinya, jeno saja takut.

“Lepas!!. ”hentak karin pada lengannya, lalu menatap nyalang pada netra milik jeno.

“Aku tidak akan melepaskan ini semua!, kau benar-benar brengsek!.”umpatnya pada jeno.

“aku? Brengsek? Bukannya kata itu pantas untukmu wanita jalang?.”jawab jeno dengan senyum remehnya.

“Apa kau bilang?, aku tidak semenjijikan yang kau kira. ”

“Oh benarkah? Tapi aku sangat jijik melihatmu, pergi lah!!, sebelum kau ku tendang dari sini! PERGI!!!. ” teriak jeno geram, sungguh kesal hatinya dengan wanita parasit seperti karin ini.

Tentu jeno masih was-was dengan wanita ini, takutnya ia malah berbuat hal yang lebih gila lagi, ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi, kakaknya sungguh tidak pantas bersamanya.

Karin hanya berdecih tidak suka dan berlalu dari rumah megah milik Tuan Lee ini, hatinya sangat kesal, harga dirinya hancur, rencananya berantakan, semuanya salah dirinya yang ceroboh membicarakan hal penting ditempat umum, bagaimana bisa ia tidak mengenali jeno ditempat itu.

Jeno bersandar sebentar disofa ruang tamunya yang masih ada kedua orang tuanya, menghela nafas lega karena perjodohan mark tidak jadi.

“Lee Jeno. ” panggil sang ayah dengan nada deep nya.

“Iya ayah ada apa?. ” jawabnya sopan.

“Kenapa kau melakukan ini semua?.”tanya sang ayah.

Jeno menyeringitkan dahinya.
“Maksud papa? Bukannya bagus aku melakukan itu semua, jadi mark hyung tidak diperdaya oleh wanita licik itu, kita semua selamat dari dia.” jawab Jeno panjang lebar, apa-apaan maksud ayahnya itu, Jeno sungguh tidak mengerti.

“Kau membuat mama mu pusing tidak karuan, lihatlah pilihannya salah, dan dia kehilangan anak kesayangannya.” Senyum remeh terlihat dibibir Tuan Lee.

Dari awal istrinya itu memperkenalkan karin padanya, hatinya berkata tidak, tapi mengingat keras kepalanya sang istri ia tidak bisa berbuat apa-apa, iya cukup mempercayai istrinya itu jika pilihannya terbaik, tapi nyatanya malah terburuk, untung saja mark pergi dihari pertunangan kalau tidak mungkin ia sudah miskin sekarang.

Selama kepergian mark, yang sibuk mencari keberadaannya hanya nyonya Lee dan karin, mencari informasi sana sini agar menemukan putra kesayangannya, tapi nihil selama pencarian mereka tidak menemukan apa-apa, tidak ada hasil.

“Aish, diam lah kalian berdua, aku sangat pusing.”  kesal Nyonya Lee, pada anak dan suaminya.

“Untung saja mark pergi dari rumah kalau tidak kau bisa hidup gelandangan diluar sana, kau mau?, aku memikirkannya saja sungguh kasihan padamu. ”kata Tuan Lee yang bergidik ngeri melihat isterinya tidur dijalanan.

“Tidak itu tidak akan terjadi! Aku akan mencarikan mark ist-

“Tidak ada perjodohan lagi dirumah ini, mereka hanya perlu mencari pasangannya masing-masing, kau ini masih tinggal dijaman batukah? Selalu saja menuntut anak-anakmu.”potong Tuan Lee yang geram akan keserakahan istrinya yang kekeh mencarikan mark istri yang sempurna.

“Benar ma, aku dan mark hyung sudah bisa menentukan jalan hidup masing-masing, kapan kami akan menikah dan dengan siapa kami akan menikah, tidak perlu dijodohkan, jika mama seperti itu terus, anak mama akan hilang satu persatu.” lanjut jeno.

“Tapi mama hanya ingin-

“Ingin apa? Kurang cukupkah melihat anakmu yang satu itu menderita?.”potong Tuan Lee lagi.

“Aish... Terserah lah. ” ujar Nyonya Lee frustasi dan pergi meninggalkan keduanya, hari ini ia sangat kesal, hatinya hancur, pokoknya malam ini ia sedang kalut, sedangkan jeno dan tuan Lee hanya terkekeh saja melihat kekacauan yang dia buat sendiri.

-PAK BOSS! I LOVE U-

Hujan terus ya, tempat kalian sama enggak sih?.

Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang