SEMBILAN BELAS.

1.7K 101 9
                                    

  Apa kabar kalian?
Masih suka pantengin book ini ngak?
Aku tunggu vote dan komennya, 😄
Masa iya, yang baca sama yang vote beda jauh? Enggak adil bukan? Harus adil dong.
Jangan jadi pembaca gelap okey? 🤭

Happy Reading.

🙉🙉🙉

 

       Kring!.

“Selamat datang. ”

Pelanggan tersebut tersenyum dan mengangguk merespon sapaan karyawan itu, dia rasa pemilik cafe ini sangatlah beruntung memiliki karyawan yang menurutnya sangat manis atau tampan? Entahlah yang pasti dia tidak bisa berpaling dari karyawan tersebut.

“Hey bro, kau terlalu lama melihatnya.” tergur seroang pria berlesung pipi dengan pakaian jasnya.

“Ah maafkan aku, dia terlalu menarik bekerja disini. ” jawab pelanggan disini.

Pria berlesung pipi itu hanya mengangguk tersenyum lalu menyodorkan buku menunya, agar pelanggan tersebut segera memesan, padahal dia bukan pelayanan dicafe tersebut, justru ia pemilik cafenya, karena melihat pelanggannya menatap kasir barunya begitu intens maka ia maju mendekatinya.

Selesai dengan orderannya pria berlesung pipi itu berjalan meninggalkan pelanggan tersebut menuju dapur untuk memberikannya pada yang bersangkutan agar pesanan tersebut segera dibuatkan.

“Sepertinya kau terlalu cantik untuk berkerja disini?. ” ujar pria berlesung pipi itu pada kasir yang sedang bertugas menyapa pada pelanggan yang berdatangan.

Pria tersebut hanya melirik sekilas saja dan ia kembali fokus pada kerjanya.
“Kenapa memilih kerja disini?, bukannya kau selalu menolak untuk bekerja dicafe ini?. ” tanya pria berlesung pipi tersebut.

“kau mendengarkanku kan?. ”

“Ya aku mendengarkanmu, dan sekarang pergilah, aku harus bekerja.” jawab pria itu ketus.

“Haechan-a, apa aku terlalu menyakitimu, sampai kau tidak mau baik padaku?. ” tanya pria berlesung pipi tersebut.

Haechan merolingkan matanya malas dan menatap mata pria yang ada dihadapannya itu.
“Tidak, pergilah aku tidak mau melihatmu.” usir haechan lagi.

Bukannya apa pria ini sangat menganggu kerjanya, ini hari pertamanya berkerja dicafe yang pemiliknya adalah mantannya sendiri.

Ia tidak punya pilihan lain selain bekerja dicafe tersebut, pasalnya ia sudah lelah mencari kesana-kesini hanya untuk sebuah pekerjaan, terhitung sudah seminggu ia berkeliling kota jeju ini tapi tidak ada yang menerimanya, ia rasa semua toko sudah mempunyai sebuah robot sehingga tidak membutuhkan tenaga kerja manusia.

Cafe ini sudah lama membuka lowongan untuk dirinya, tapi haechan tidak mau karena pemiliknya adalah manusia yang sangat ia benci dari mereka putus, walaupun sudah ditawari beberapa kali sampai ia pindah ke kota seoul tetap haechan tidak mau.

Tapi nyatanya malah ia sendiri yang mendatanginya untuk menerimanya bekerja, tapi tak apa untuk saat ini, ia akan membiasakan diri didekatnya, dengan tidak merespon apapun yang ia katakan, walaupun pria tersebut adalah bosnya.

Ia mempunyai truma yang besar dengan pria tersebut, karena jamannya mereka pacaran haechan selalu diberi luka yang masih membekas dan bahkan ia pernah bilang kalau ia tidak akan pernah menemuinya lagi karena sudah memilih selingkuhnya.

Nyatanya sekarang malah dia duluan yang mencoba mendekatinya, pria itu sudah meminta maaf dan mencoba berbuat baik padanya tapi haechan menolak ia tidak mau tersakiti lagi olehnya, cukup sekali.

“Haechan, aku ini atasanmu, kau seharusnya profesional dalam bekerja.” geram pria berlesung pipi itu.

Haechan menghembuskan nafasnya dan membungkuk 90° untuk menghormatinya.
“Maafkan aku jaehyun-ssi, aku sedang mencoba profesional dan anda menganggu saya bekerja.” Ujarnya mencoba baik pada bos barunya itu.

Jaehyun menghembuskan nafasnya.
“Ah sudahlah, bekerjalah dengan
baik.” ujar jaehyun sebelum pergi meninggalkan haechan sendiri yang masih membungkukkannya, tapi tak lama haechan kembali menegakkan tubuhnya dan menghela nafas, hatinya kembali bergemuruh rasa benci itu belum juga hilang, rasa sakit hatinya masih menderu disana.

“Mark Hyung, maafkan aku.” gumamnya pelan, saat ini pikirannya hanya tertuju pada seseorang yang ada di kota seoul sana.

Haechan membuka ponselnya dan mendapati banyak panggilan telfon dari, Mark, Jaemin bahkan renjun, dari berapa hari yang lalu ia tidak mengangkat satupun telfon dari mereka, seolah ia ingin menghilang dan menjauh dari mereka, bahkan kepulangannya kekota asal sungguh diluar pikirannya, seatap dengan sang ayah tentu mimpi yang buruk baginya.

Tak terasa ia bekerja sudah hampir dua puluh empat jam dan sekarang saatnya ia pulang, badan yang lusuh membuatnya sungguh tidak bersemangat untuk berjalan pulang, taxi ataupun bus tentu tidak ada dijam tengah malam begini, dengan terpaksa ia hanya berjalan kaki dengan jarak yang cukup membuat kakinya lelah.

TIINN!!..

Haechan terkejut bukan main saat ada mobil yang tiba-tiba berjalan pelan disampingnya dan mengklaksonnya dengan sangat kencang, tak lama haechan melanjutkan perjalannya karena ia melihat jaehyun yang sedang menyetir di dalam sana, padahal haechan  sudah berharap jika pemilik mobil ini adalah mark.

“Ayo aku antar.” pekik jaehyun dari dalam sambil mengendarainya pelan karena haechan terus berjalan mengabaikannya.

“Hari semakin malam, tidak baik berjalan sendirian, naiklah.” pekiknya lagi, tapi sama sekali tidak digubris sama haechan.

Dengan geram jaehyun memblokir jalan haechan dengan mobil berwarna merahnya, tentu haechan terkejut dan berhenti seketika.
“Kau mendengarkanku, Seo haechan?. ” tanya jaehyun yang masih tidak turun dari mobilnya, ia hanya berbicara lewat kaca sebrang.

“Naiklah, turunkan sedikit rasa kesalmu padaku, ini sudah larut malam. ” pekiknya lagi.

“Tidak, Terima kasih, aku bisa pulang sendiri. ” kekeh haechan bahkan ia hendak melewati area belakangan mobil tentu jaehyun langsung memundurkan mobilnya guna memblokir jalannya lagi.

Haechan berani sumpah kalau yang didalam mobil ini mark ia akan dengan senang hati ikut dengannya, tapi ini jaehyun, Jung Jaehyun! Mantannya, tentu ia tidak mau.

“Aku akan naik taxi. ” jawab haechan.

“Tidak ada taxi dimalam selarut ini.”

“Aku akan naik bus. ” tolak nya keras.

“Tidak ada bus, naiklah, aku tidak akan macam-macam padamu, kau bisa memukulku jika aku berbohong, naiklah haechan, aku mohon padamu, maafkan aku jika dulu aku selalu menyakitimu. ” mohon jaehyun, pasalnya ini jam sudah sangat larut dan dengan beraninya haechan berjalan sendirian dengan wajahnya yang secantik ini? Tentu itu akan mengundang para bajingan jalanan.

“Haechan...

Dengan keyakinan yang sangat minim, akhirnya haechan mau menurut apa yang dikatakan jaehyun, ia sebenarnya juga takut pulang sendirian tengah malam begini, karena gengsinya ia terus menolak, tapi melihat bosnya memohon seperti anak anjing menurut haechan ia tidak tega, dan dengan terpaksa ia menurut.

Jaehyun tersenyum melihat pintu mobilnya terbuka menampilkan  haechan dengan raut wajah tidak sukanya memasuki mobil, akhirnya ia tidak sia-sia dalam memohon, tanpa pikir panjang jaehyun langsung menginjakan gasnya menuju kediaman Seo Haechan.

-PAK BOSS!! I LOVE U. -

Lebih seru ngak sih kalo setiap hari minggu dikita double update?

💨💨

Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang