Nuansa apartemen dengan kemegahan yang istimewa cukup mampu membuat decak kagum seseorang, bagaimana tidak, apartemen ini adalah impian semua manusia, termasuk Seo Haechan yang sekarang tengah memandangi setiap sudut ruangan megah ini, dia mimpi apa semalam kenapa bisa berada diapartemen mewah ini.
Setelah kepergian sang ayah kemarin ia dibawa mark kekota seoul lagi, kata nya mark tidak mau ia bersedih karena tinggal seorang diri dirumah, masalah kerjanya dicafe ia tidak begitu perdulikan, malah ia bersyukur karena tidak lagi melihat wajah Jung Jaehyun itu.
Awalnya haechan tidak mau karena ia masih dalam kondisi berduka tapi mark tetap maksa dan meyakinkannya kalau ia akan baik-baik saja dikota sana, dan ia akan bekerja lagi di kantornya sebagai sekertaris tetap mark, akhirnya ia mau, ia juga rindu dengan jaemin termasuk renjun.
Ia akan berusaha tidak bersedih terlalu dalam karena kepergian sang ayah, ia harus menyambung hidup demi kebahagiaannya dimasa depan, seperti sekarang ia sudah bahagia karena ditempatkan di tempat yang mewah seperti ini.
“Kau akan tinggal disini, aku berada tepat dilantai bawah kamar ini, jangan sungkan kalau butuh apa-apa, datang saja.” ujar mark yang baru saja keluar dari kamar milik haechan.
“Hyung, bukannya ini terlalu besar untuk aku tinggal sendiri?. ”
“Kalau begitu apa kita akan tinggal bersama?. ”goda mark dengan tawa kecilnya.
Haechan refleks memukul bahu mark.
“Jangan sembarangan, aku tidak gampangan ya. ” mark hanya terkekeh kecil saja, ia tidak bisa melihat haechan tersipu malu seperti itu, mark gemas.“Hyung aku jadi tidak enak tinggal disini, ini terlalu mewah untukku, padahal aku bisa tinggal dirumahku yang dulu.” ujar haechan yang merasa tidak enak dengan mark, karena mark sudah sangat baik padanya.
Mark mengikuti haechan yang berjalan arah sofa dan duduk di sampingnya.
“Kenapa tidak enak? Ini sudah menjadi tempat tinggalmu sekarang, tidak perlu merasa tidak enak. ” jawab mark.
“Bagaimana dengan ibumu? Pasti sangat tidak setuju aku tinggal disini.” rasa khwatir tengah menyelimuti hati haechan saat ini, ia sangat takut jika ibu mark tidak menyetujui ia tinggal disini, apa lagi ini sangat megah, pasti sangat mahal mereka membelinya.
“Tidak usah dipikirkan, ini aku beli karena kau, cukup tinggal disini dengan nyaman saja, aku mengeluarkan uangku sendiri tidak dengan uang ibuku, jadi dia tidak berhak atas semuanya.” jawab mark menyakinkan haechan kalau ia akan baik-baik saja selama bersamanya.
“Ah sekarang aku lapar, aku akan pesankan-
“Tidak usah Hyung, aku akan masak, tadi aku melihat isi kulkas dan banyak sekali bahan masakan, jadi aku akan masak saja, hitung-hitung tanda terima kasihku, karena sudah banyak membantu. ” potong haechan cepat bahkan tanpa menunggu mark menjawab ia sudah lari kedapur untuk memasak, ah sudah lama sekali ia tidak memasak.
Mark hanya tersenyum saja melihat haechan begitu bersemangat menuju dapur.
sembari menunggu masakannya siap mark menelfon Jeno untuk berterima kasih padanya karena telah menyiapkan begitu sempurna untuk kedatangan haechan dikota ini lagi.
Tentu mark membutuhkan jeno dalam proses pembelian apartemen ini dan mengisi bagian dalamnya serta bahan-bahan yang ada dikulkas kalau tidak mana sempat, sedangkan mark membawa haechan datang sehari setelah ayahnya pergi jadi tidak sempat, mangkanya ia membutuhkan tenaga jeno, mark yakin sih pasti ada ikut campur jaemin didalamnya.
Mark beranjak dari duduknya dan menghampiri haechan yang sibuk di dapur setelah ia menelfon adiknya, aroma masakannya sungguh mengugah selera mangkanya mark menyusulnya ia ingin melihat haechan memasak apa.
“Hyung kau duduk saja disana, jangan melihatku seperti itu, nanti jadi tidak enak masakannya. ” usir haechan padanya karena mark tiba-tiba saja berada disampingnya dan melihat pergerakan tangannya yang sedang mengaduk dengan sangat fokus, ia jadi malu.
“Aku hanya penasaran kau masak apa.” jawab mark yang masih tetap disana.
“Boleh aku mencicipi nya sepertinya enak. ” lanjutnya, mark sungguh tidak tahan, perutnya sangat lapar, ditambah aromanya sungguh menggoda hidungnya.
“Tentu.” jawab haechan, lalu mengambil sendok untuk mengambil sedikit kuah yang ingin mark cicipi.
“Ini.” Sodornya pada mark yang tengah menunggu haechan mengambilkan untuknya.
Dengan cepat mark menyeruput kuah yang haechan berikan, rasanya sungguh membuat mark hampir pingsan, memang lebay tapi ini sangat enak, sungguh mark tidak berbohong.
Haechan yang sadar dengan tindakannya langsung menarik tangannya, apa yang baru saja ia lakukan sungguh membuat jantungnya berdegup kencang, ia baru saja menyuapi bosnya? Yang benar saja, ia jadi sangat malu, mana jaraknya begitu dekat lagi.
“E-em bagaimana rasanya Hyung?.” tanya haechan dengan gugup sembari meletakan kembali sendok yang ia pegang.
Mark mengangguk, ia belum sadar kalau haechan tengah memerah pipinya, karena malu.
“Ini sangat enak, sungguh aku tidak berbohong, ternyata kau pintar sekali memasak, sudah sangat cocok menjadi istriku. ” ceplos mark tanpa dosa.
“eh?.” kaget haechan dan ia refleks menoleh.
Mark juga menoleh ia sangat tau apa yang ia ucapkan, sungguh itu refleks saja dari mulut.
“tidak maksudku, ini sangat enak, aku sangat tidak sabar merasakanya, cepatlah selesaikan, aku menunggu disana. ” ujar mark mengalihkan pembahasan, ia hanya tidak mau haechan salah paham dan malah menjadi risih berdekatan dengannya.Secara ia hanya tau kalau ia lah yang menyukainya, haechannya tidak, tapi kalau tuhan yang tau dua-duanya saling suka, termasuk kita bukan?.
“O-oh, iya, aku akan segera selesaikan.” gugup haechan, padahal ia sudah hampir terbang tinggi karena ucapan mark, eh malah jatuh, kan sakit.
Tak berselang lama hidangan dengan dua menu sudah tersusun rapih dimeja makan, bahkan mahluk yang sudah tidak bisa menahan lapar tengah melihat gemas kearah haechan yang tengah menyiapkan makanan untuknya, padahal ia tidak meminta.
“Ini hyung, aku harap kau menyukainya. ” ujar haechan yang menaruh piring yang sudah terisi dihadapannya.
Ah ini benar-benar tipe istri idaman enggak sih? Itu batin mark ya.
“Kalau aku menyukainya apa kau mau memasakanku lagi?. ” tanya mark.
Haechan mengangguk dan mendudukan dirinya di hadapan mark.
“Tentu, kalau Hyung mau, aku akan masak, memakan makanan cepat saji itu Sungguh tidak baik Hyung.” Lagi-lagi mark tersenyum, ah benar-benar tipe idamannya.“Baiklah, aku akan sering-sering main kesini. ” jawab mark dengan senangnya lalu menyantap makanan yang sudah tersaji dari tadi di hadapannya, begitupun haechan yang tengah menikmati masakannya, ternyata enak juga.
-PAK BOSS! I LOVE U-
Sorry guys agak telat😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]
Fanfic"End ✔" -SUKA CERITANYA WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ᴗ•◍)❤ Hanya berpengalaman sebagai pelayan cafe atau bar apa bisa menjadi seorang sekertaris diperusahaan besar? Sudah dua tahun menganggur Haechan mencoba mendaftar sebagai sekertaris diperusahaan...