TJ - 17

409 30 1
                                    

Kamu tidak gagal dalam mendidik anak, Jae - Bubu Tae.

♫♫♫♫

Sore hari tiba, Jaehyun sedang berada di dalam ruangan kerjanya bersama Taeyong dan putra keduanya. Jeno terlihat sangat gugup dan takut, apakah Bubu dan Daddy nya ini sudah tahu? Ia hanya menundukkan kepalanya takut.

"Jung Jeno, kamu tahu apa kesalahan kamu?"

"I-iya dad," ucap Jeno yang masih menunduk takut.

"Jangan menunduk, jika ada orang yang berbicara tatap wajahnya lawan bicara mu" dengan berani Jeno melihat Jaehyun yang sedang emosi.

"Jae, tenanglah kau membuat putra kita ketakutan."

"Sebutkan kesalahan mu, Jeno."

"Kakak, minta maaf kakak sudah berbuat sesuatu hingga Jaemin mengandung."

"Kapan kamu melakukan itu?" tanya Jaehyun dengan tatapan yang mengintimidasi.

"Satu minggu yang lalu, dad. Tapi itu tidak sengaja!"

"Jelaskan." Jeno mengangguk lalu menjelaskan semuanya.

*Sesuaikan fantasi kalian lah, mau kalian berimajinasi Jeno itu sedang di club atau apapun itu terserah kalian. Gw lgi males.*

"Maafkan Kakak dad." Jaehyun menghela nafasnya dan berjongkok di depan Jeno.

"Kak, kakak tahu kenapa Daddy begitu marah hm?" Jeno menggelengkan kepalanya.

"Karena dulu Daddy juga seperti itu, tapi bukan ke Bubu ke orang lain. Daddy tidak mau keturunan Jung nantinya itu mengikuti jejak Daddy, katakanlah dulu Daddy bodoh karena tidak setia kepada Bubu kamu, Kakak Daddy sayang sama kakak Daddy gak mau kakak seperti Daddy di masalalu. Faham jagoan?"

"Iya Dad, sekali lagi Kakak minta maaf karena sudah mengkhianati kepercayaan Daddy terhadap kakak."

"It's okay nak, sekarang kamu harus tahu harus apa?"

"Bertanggung jawab."

"Good, minggu depan kamu sama Jaemin nikah."

"Jae? Apa tidak kecepatan? Tunggu sampai nana melahirkan lah."

"Tidak, terlalu lama. Lebih cepat lebih baik sayang."

"Baiklah aku ikut saja."

"Kakak boleh keluar?"

"Boleh nak, maaf yah tadi Daddy marah sama kamu."

"Wajar saja dad, orang tua mana yang mau anaknya menjadi nakal?"

"Putra Daddy sudah dewasa, Daddy bangga sama kamu nak."

"Kalau begitu, Kakak ke kamar yah?"

"Silahkan." Jeno pun keluar dari ruang kerja Jaehyun, ia merasa tidak enak hati sekaligus lega. Ya wajar kan orang tua marah karena anaknya menjadi tidak yang diharapkan orang tuanya?

Ruang kerja Jaehyun.

"Sudahlah, lagi pula itu sebuah ketidaksengajaan."

"Sayang, apa aku gagal yah mendidik anak-anak ku? Aku hanya tidak mau mereka menjadi seperti ku di masalalu."

"Tidak, hei kamu sudah menjadi orang tua yang terbaik. Jae kamu ingat saat pertama kali kamu menggendong Jeno? Saat kau belum datang, Jeno terus menangis tidak mau berhenti namun saat kau sudah datang baru lah Jeno berhenti menangis."

"Iya, dan aku ingat saat perawat nya mengatakan jika putra kita rindu ayahnya."

"Dan kau ingat lagi? Saat kau, abang dan kakak pergi untuk membeli camilan? Sungchan dan Beomgyu menangis saat mendengar suara mobil di halaman rumah mereka berdua merangkak keluar dan menangis karena ingin ikut, namun saat itu salju sedang turun."

"Kelakuan mereka mampu membuat rasa lelah ku hilang."

"Jae, kau sudah menjadi Ayah yang terbaik untuk anak-anak, kau juga sudah menjadi suami terbaik untukku. Aku sangat beruntung memiliki mu dalam dunia ini."

"Tapi tetap saja sayang ak-" Taeyong menaruhkan jari telunjuknya di bibir sang suami.

"Sayang, sudah ku bilang bukan? Ini bukan salahmu, anak-anak sudah dewasa dan mereka berhak memilih jalan hidup mereka masing-masing. Tugas kita sebagai orang tua hanya bisa mendukung apapun yang mereka lakukan selama itu baik dan positif."

"Menghamili anak orang itu termasuk hal baik juga?"

"Tidak, jika boleh jujur aku juga kecewa dengan Kakak yang ya seperti itu namun aku sadar karena dulu aku pernah di tuduh hamil oleh seseorang."

"Sayang, kenapa pembahasannya ke arah situ sih?" ucap manja Jaehyun.

"Haha iya iya maaf, apapun kesalahan anak-anak kita mau itu besar atau kecil kita cukup memberitahu bahwa itu tidak baik."

"Baiklah, terimakasih sayang hanya kamu yang memgerti keadaan ku bagaimana."

"No problem, Darling, sudah menjadi tugasku juga."

"I love you, my queen."

"I love you more, my king."

Sedangkan di balik pintu ruangan Jaehyun, ada 4 orang yang sedang mengintip. Yap itu adalah Mark, Jeno, Sungchan dan Beomgyu.

"Aku tidak tahu masalalu Bubu dan Daddy seperti apa, tapi aku harap mereka selalu bahagia seperti ini," ucap si sulung Mark.

"Aku juga berharap seperti itu, apapun yang terjadi kedepannya. Kita harus bersama, ingat motto Jung Sibling's."

"Apapun yang terjadi, kita tetap bersama selamanya!"

"Ndak salah aku kerja di sini, keluarga ini sangat harmonis. Jangan ada yang ganggu yah" ucap salah satu maid The Jung's.































Tuhan, Gyu mohon jangan ada yang menganggu keluarga Gyu -J.Beomgyu



































Tbc✓

Iya tau pendek, maklum masih pusing sama ujian kemaren😔 oh ya part selanjutnya bakal ada kejutan. Liat aja nanti.

19.07.24

The Jung's - Jung Fam's✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang