sh!t

410 48 8
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.











Hari yang kurang mengenakan bagi seluruh murid perguruan awan putih. Yap, hari ini mereka akan kedatangan murid baru yang sudah diseleksi dari beberapa perguruan yang terbuka secara terang-terangan di publik. Mereka menerima sekitar 30 lebih murid baru untuk diasah kemampuannya. Namun, rasa khawatir juga mengikat saraf-saraf otak Adel, bagaimana tidak? Ia takut bahwa salah satu murid yang diterima adalah Gracie, seseorang dari masa lalu yang ia temui saat mencari kucing milik seseorang pada malam hari


Setiap hari, ia selalu membayangkan betapa soalnya dirinya ketika suatu saat bertemu dengan Gracie, anak manis, berlesung pipi nan gigi kelinci yang membalut senyumannya. Apakah ia akan ditendang? Atau akan dipeluk Gracie dengan deru air matanya? Tidak! Pokoknya tidak!
Adel sangat tak mau bertemu atau menjalin hubungan pertemanan Gracie sekali lagi, pokoknya tidak akan lagi di sisa hidupnya yang mungkin masih lama ini


Jatung berdegup kencang, keringat dingin bercucuran pada sekitar wajah, tangan tremor, kaki gemetar. Semuanya sudah terjadi pada Adel yang tengah berbaris di barisan kedua dengan rapi. Ia tengah menunggu para murid baru itu untuk mendatangi perguruan ini, dengan harapan semoga tidak ada Gracie, karena Gracie sangat berpotensi untuk diterima. Oniel yang sudah menyadari itu sedari pagi juga cukup gugup, pasalnya tujuan mereka berdua menerima ajalah Gracia adalah untuk belajar nan menata hidup baru, bukan malah kembali pada masa lalu kelam lagi


"Aku akan mati. Tolong jangan minta aku untuk mengajar mereka"
Batin Oniel setelah melihat satu persatu murid diatur untuk berbaris sesuai dengan perguruan masing-masing, sialan!...
Ternyata perguruan pendekar langit juga mengirimkan 7 murid mereka tahun ini, dan.... Perempuan semuanya?! Bagaimana kalau Gracie ada diantara banyaknya murid-murid dengan wajah menjengkelkan itu? Ohh tidak, ini adalah akhir bagi Adel bila menemukannya. Jangan sampai, jangan sampai!


Bukan hanya Adel dan Oniel yang gugup, namun. Senior lain juga gugup sekaligus khawatir bila mereka yang disuruh untuk mengajari para manusia-manusia baru yang tak mereka ketahui asal usulnya dari mana. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk bersembunyi di akar belukar, rooftop, peternakan kuda dan masih banyak lagi tempat persembunyian rahasia yang tak diketahui dan sekiranya aman. Perlahan Oniel menyenggol lengan kiri Adel yang tengah berkeringat dingin, "Pojok kanan itu apakah Gracie, Del?"
Tanya Oniel memastikan


Adel sontak melihatnya, gadis berambut panjang dengan tatapan lurus, tegas nan dingin itu.... Apakah memiliki lesung pipi kalau tersenyum? Karena jarak mereka cukup jauh, Adel sedikit menyipitkan matanya agar bisa mengenali wajah-wajah baru yang sebenarnya tidak ingin ia kenali, eeee?
Gracie?! Bajingan?! Benar ternyata.
Adel langsung menelan ludahnya dan mengangguk-angguk pada Oniel, sontak Oniel kaget. Mereka berdua perlahan mundur dari barisan untuk mencari sepi yang akan membuat mereka leluasa untuk berbicara




"Oh ya benar, itu Gracie, kenapa tidak kau saja yang menyapa nya dan menanyakan kabarnya?"
Ujar Oniel, ia tahu Adel sangat panik sedemikian rupa, karena selama 3 tahun ini Adel sangat menghindari hal yang berkaitan atau merangkai Gracie. Dan sekarang? Mereka akan satu perguruan? Kalau begitu Adel pindah aliran bela diri saja, taekwondo? Tidak terlalu buruk juga, tapi sayangnya Adel sudah terlalu mencintai kungfu seperti orang tuanya sendiri yang bahkan tidak ia ketahui, "Tidak, tidak, tidak dan tidak"



"Aku akan pergi sejenak"

"Lalu bagaimana dengan ku?"


Kungfu Hero (Adeljkt48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang