please

255 25 1
                                    

Happy Reading..











Maaf untuk perjalanan yang tidak sempurna

Namun, percayalah untukmu ku jual dunia


Sudah 4 jam setelah Adel dan Gracie berdebat hebat. Kini mereka berdua telah berpisah karena Aran dan Oniel menyadarinya. Gracie berada di kamarnya, sementara Adel berada di taman belakang bersama dengan Delynn. Delynn tahu betul, apa yang Adel rasakan setelah bertemu dengan Gracie, sorot matanya langsung berubah, menjadi menyeramkan nan menyedihkan


Jari jemari lentik milik Delynn perlahan mengelus rambut Adel dengan begitu pelan. Adel tertegun, Shani, Gita, dan Jinan... Seolah-olah berada di sampingnya, membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang tanpa halangan. Matanya memanas perlahan-lahan, ia mulai melihat senyuman manis dari ketiga kakaknya itu, semuanya mulai rabun, dunianya berputar dengan kencang tanpa aba-aba. "Hardel. Jalan yang benar, adalah jalan yang harusnya kau tempuh"
Suara lembut itu... S-shani? Bukan, tapi siapa? Suara itu benar-benar berada di samping Adel, seperti angin sepoi-sepoi yang ingin memberitahu pada daun bahwa sebentar lagi mereka akan menjatuhkan nya

Mata Adel mulai terpejam, kepalanya jatuh di paha Delynn dengan sempurna. Delynn yang panik segera mengecek kondisi Adel, panas. Adel benar-benar berkeringat, namun. Gestur badannya menunjukkan rasa kedinginan yang tak karuan. Delynn merasakan hatinya terguncang, hatinya bertanya-tanya apa benar? Gracie se berpengaruh itu terhadap kehidupan Adel? "Kak? Please.. Bangun, aku takut.. "
Lirih Delynn. Suaranya bergetar, tetesan air perlahan menghujani tubuh mereka berdua


Tangisan yang tak tertahankan kini telah bercampur dengan hujan yang mungkin murka dengan kedekatan mereka berdua. "Delynn.. Jangan berkhianat, tolong... "
Ujar Adel dengan mata yang masih terpejam. Delynn panik, ia begitu panik. Menoleh sana sini meminta bantuan meskipun suaranya teredam oleh derasnya hujan. "Kak?"
Panggil Delynn, Adel tersenyum begitu mendengar suara lembut murid nya keluar setelah sekian lama ia mendengar suara tangisan. Tangan Adel perlahan menepuk-nepuk pipi Delynn, senyuman nya kini semakin melebar hingga menampakan giginya yang begitu rapi. Bahkan, air hujan sampai memenuhi mulutnya itu


Disisi lain. Gracie tengah menyakiti dirinya sendiri dengan membenturkan kepalan tangannya berkali-kali ke dinding, hingga darah segar itu keluar. Tangisnya juga semakin deras, seolah ingin menyaingi hujan yang tengah membasahi badan Adel. Kamarnya begitu berantakan, seperti kapal pecah. "Kak? Please, please comeback to me. I need u"
Gracie berlari menuju kaca kamarnya yang begitu besar


Brak..!
Anak gila itu menubrukkan dirinya pada kaca besar yang mengarah keluar. Gracie terjun tanpa pengaman menuju tanah yang sudah siap untuk menerima badannya. Namun ia masih diberi keberuntungan oleh Tuhan, Oniel dan Aran sigap untuk menangkap tubuhnya meski dalam keadaan tak sadarkan diri. "Anak gila!"
Teriak Aran. Ia cukup kesal, tadinya ia membawa payung, namun. Kini seluruh badannya basah karena ia dan Oniel meninggalkan patung mereka untuk menyelamatkan Gracie


"Badannya sangat panas kak! Kita harus segera membawanya ke ruangan medis!"
Aran mengangguki perkataan Oniel. Lalu mereka berdua berlari menuju ke dalam perguruan awan putih. Dalam perjalanan, Oniel tahu betul siapa penyebab Gracie terjun dengan nekat. "Del. Masih banyak orang yang sayang denganmu, termasuk aku dan anak payah satu ini.. Del, kumohon jangan pergi lagi ya? "
Batin Oniel dengan tatapan sendu. Sementara Aran hanya fokus berteriak agar murid yang menghalangi mereka menepi dan tidak menganggu


***

Brak..
Terdengar suara gelas kaca pecah dari rumah seorang gadis rendah itu. Ia yang menyadarinya lantas bergegas untuk membereskan ulah angin yang terlalu kencang menerpa. Namun, ketika ia berjongkok untuk membersihkannya, dari belakang seseorang bertenaga kuat dengan cepat menutup mulutnya dengan serbuk yang jika dicium akan membuat pingsan


Kungfu Hero (Adeljkt48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang