Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.Semerabut angin malam yang begitu dingin, memberantaki rambut sebahu milik, Adel. Ia tengah duduk di depan kamar nya yang berada di lantai dua. Semua murid guru Chen telah tertidur lelap, hanya tinggal dirinya yang sama sekali belum mengantuk ataupun lelah, meski. Siang tadi, ia sudah menjalankan misi yang harus mengeluarkan banyak tenaga
Adel menatap pemandangan malam yang sepi disana, yang disertai suara jangkrik dan katak. Pemandangan sepi itu membuat suasana hatinya semakin sedih. Entahlah, ia berbeda malam ini, tak seperti malam yang lain, kecerian nya hilang pada malam ini. Sayup-sayup, Adel mendengarkan suara langkah kaki menaiki tangga. Lalu mendekat ke arahnya secara perlahan, "kau, kenapa belum tidur?"
Sebelum orang itu datang, Adel. Berdiri lalu menunduk dahulu, memberi hormat pada lelaki yang lebih tua darinya"Aku belum mengantuk guru. Masih ingin melihat pemandangan malam ini"
Mereka berdua duduk bersebelahan. Guru Chen, telah menyadari bahwa Adel tengah merindu seseorang yang memiliki peran penting di dalam hidupnya itu. "Kau selalu saja begini, ketika sedang merindukan sesosok nya"
Adel tertawa kecil. Guru Chen sudah seperti orang tuanya saja, ya meski Adel tak ingat betul wajah mereka. Karena hilang saat berusia 5 tahun
Seseorang yang dirindu Adel adalah sesosok yang penting bagi dirinya. Bahkan, ia sudah seperti kakak kandung bagi Adel. Sama seperti Shani, Gita, dan Jinan.
Guru Chen mengambil sebuah bingkai yang ia simpan sebelum menaiki lantai dua ini. Ia menyerahkan itu kepada Adel. "Agar kau tidak terlalu terbawa suasana rindu"
Adel melihat bingkai itu dengan saksama. Ia tersenyum, ketika melihat isi bingkai itu adalah gambar dirinya dan sosok yang sedang ia kenang di dalam hati dan pikirannya"Masih ingat kah dirimu tentang gambar ini? Ini adalah saat dimana kalian baru berhasil menjalankan misi. Kalau diingat-ingat, kalian sudah seperti adik kakak sungguhan, bukan?"
Kata-kata guru Chen semakin membuat Adel merindukan sosok dirinya. Oniel brawijaya aswara. Ia adalah salah satu murid guru Chen dulunya. Ia adalah teman pertama Adel sebelum ketiga orang terdekat Adel saat ini menemani Adel. Ia adalah sesosok yang hebat, berbakat, dan memiliki semangat juang muda, sama persis seperti Adel. Mungkin, kalau dirinya masih ada, umurnya sudah menginjak 18 tahunOniel sama seperti Adel. Ia mahir menggunakan aliran apapun, tergantung dengan kondisinya saja. Ia juga adalah anak yang cepat sekali belajar. Ia adalah sesosok penting di perguruan ini meski, ia tak bertahan lama. Oniel, sudah berteman dengan Adel sedari usia 8 tahun. Berarti saat itu usia Adel baru 7 tahun. Dimana guru Chen pertama kali mengajari Adel ilmu bela diri Kungfu ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Kungfu Hero (Adeljkt48)
AçãoTamat! 70% bahasa baku! Seorang anak yatim piatu yang tanpa sengaja ditemukan oleh Chen Zhang. ahli bela diri kungfu. Awalnya Chen Zhang mengira bahwa anak yatim piatu ini hanya anak kecil bertampang polos yang membutuhkan belas kasihan orang lain...