dibalik tangguh

544 60 2
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...
.















"Bagaimana jurus ku? Hebat bukan!"
Ujar Adel merasa bangga, ya. Dirinya telah menumbangkan 2 pria bertopeng sekaligus karena jurus taijutsu nya yang terinspirasi dari anime kegemarannya. Ketiga kakak-kakak seniornya itu hanya bisa mengiyakan sembari terheran-heran. Bahkan, saat untuk menjalankan misi saja dia masih seperti ini, bagaimana jika ia menjalankan misi tingkat X+ sendirian? Mungkin ia sudah mati konyol. Astaga naga kalau kata Gita



Para polisi yang masih selamat dari kejadian tersebut pun menangkap kelima pelaku dengan sigap. Menyita senjata dan topeng mereka, mereka adalah orang asing bagi Adel. Namun, setelah diselidik ternyata, kelima anak tersebut adalah anak dari para pengsaha kaya yang ada di negara ini. Dua perempuan yang Jinan dan Shani lawan adalah anak dari pengusaha tambang batu bara. Lalu kedua pria yang Adel lawan adalah anak dari pemilik toko berlian terbesar di negara ini, sementara yang Gita lawan, adalah anak dari pemilik perusahaan ternama dan terpandang



Kelima anak itu menjadi pembunuh karena memiliki masalah keluarga yang kelam. Kelimanya memiliki masalah tersendiri yang membuat mereka menjadi kehilangan arah dan berbuat kejahatan yang semestinya tak pernah terjadi.
Kala Adel mendengarkan kesaksian orang tua mereka berlima, hatinya terasa tersentuh. Meski para orang tua itu sangat kecewa melihat anaknya menjadi seorang berandalan, mereka tetap menangis haru dan memeluk anaknya masing-masing sebelum dipenjarakan. Adel, hanya bisa melihat momen mengharukan itu tanpa bisa merasakannya juga



Adel telah kehilangan orang tuanya sejak umur 5 tahun. Entah apa alasan ia dibuang di bawah jembatan, namun. Ia selalu ingin bertemu kembali orang tuanya bila Tuhan mengizinkan dirinya. Ketika Adel menyaksikan tangisan para orang tua sekelompok penjahat itu, ia langsung membayangkan bila orang tuanya masih berada di samping dirinya. Apakah mereka juga akan menangis jikalau melihat anaknya menjadi ahli bela diri yang sering terkena pukulan? Apakah ia juga akan diomeli jika pulang dengan keadaan babak belur?



"Sesekali. Aku ingin merasakannya, apakah boleh, Tuhan?"
Ia menatap kelima penjahat itu dengan tatapan sendu. Ia iri, ia iri kepada mereka yang masih bisa ditunggu oleh orang tuanya setelah keluar dari penjara nantinya. Namun, siapa yang akan menunggu dirinya pulang jika sedang menjalankan misi yang lama? "Del"
Panggil salah satu pria dari kelompok tersebut. Adel menoleh kepada pria itu yang sudah babak belur akibatnya dirinya dan seniornya

"Namaku Hans. Kungfu mu sangat hebat, setelah aku keluar dari penjara nanti, bisakah kita bertarung lagi? Dengan adil tentunya"
Hans yang sudah babak belur dan dengan mata sembab nya itu tersenyum ke arah Adel. Setelah dijenguk orang tuanya, Hans sadar, perlakuan nya telah salah dan memalukan bagi pengusaha terkenal dan terkemuka seperti ayah dan ibunya.
Adel menepuk bahu Hans, lalu menjawab. "Setelah kau keluar dari penjara, berbakti dulu pada orang tua mu. Baru kau hampiri aku di perguruan Bintang biru, Hans"
Hans tersenyum, lalu. Ia pergi karena telah di tarik oleh salah seorang polisi yang bertugas



"Aku akan menunggu mu! Jangan lupakan aku, Hans! Sampai jumpa lagi!"
Adel melambaikan tangannya pada Hans yang akan segera dimasukkan ke balik jeruji besi. Hans menoleh ke belakang, ia tertawa setelah melihat lambaian tangan itu. "Pastikan kau sudah lebih hebat dari yang sekarang ini! Aku akan mencari mu saat keluar nantinya!"
Mereka berdua tertawa bersama, sebelum keduanya benar-benar tak bisa melihat satu sama lain

Kungfu Hero (Adeljkt48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang