Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kemarin, Adel. Sudah diantar oleh Jinan dan Shani untuk mendaftar dan berbicara tentang apa saja kebutuhan Adel. Nah, saat ini yang akan mengantarkan nya adalah Gita. Kini, Adel dan Gita sudah sampai di depan gerbang sekolah. Adel mengendong tas hitam miliknya seperti anak kecil. "Sekolah yang benar ya? Nanti kakak tak tau bisa menjemput saat pulang atau tidak. Karena masih memiliki misi"
Ujar Gita. Pagi-pagi sekali, ia memang sudah diberi misi oleh perguruan untuk memberantas kasus penganiayaan wanita
Sementara Adel juga masih bersekolah, jadi. Untuk misi, ia akan mendapat bagian siang, sore atau terkadang malam hari dengan didampingi rekan yang lain. "Baik kak, Adel. Masuk ke ruangan kepala sekolah dahulu!"
Gita mengangguk. Kemarin, memang mereka belum sempat menanyakan kelas Adel dimana. Karena terburu-buru pulang, setelah mendengar kabar ada misi penting untuk Shani dan Jinan yang masih berjalan hingga sekarang (belum selesai)
Adel berlari menuju ruangan kepala sekolah. Ia sudah tidak sabar untuk menemui teman-teman barunya itu.
Suasana sekolah yang ini sangat Adel sukai, tidak horror tidak menyeramkan. Namun, indah, bersih, segar dan harum. Adel sangat menyukainya, ia pasti akan betah bersekolah disini hingga lulus. 48 school.
Nama sekolahan yang bagus dan tepat untuk bangunan yang megah nan elite seperti iniKetika sudah melihat ruangan kepala sekolah, ah. Seperti sedang ada rapat, jadi. Adel masuk ke ruang guru saja yang pintunya sebuah dibuka lebar. "Permisi?"
Ucap Adel dengan sopan. Ternyata disana hanya ada satu guru, yang lain pasti sudah masuk ke kelas masing-masing. "Adel? Mari ibu antar ke kelas kamu ya"
Kata sang ibu guru. Lantas, mereka berjalan menuju tangga untuk sampai ke kelas tujuan itu
Ketika di perjalanan. Adel sangat takjub dengan bangunan sekolah yang semakin mewah ketika dilihat, mengagumkan sekali memang sekolahan satu ini. Setelah sampai, ibu guru yang membimbing Adel agar sampai kesana memberi isyarat pada guru yang sedang mengajar untuk berhenti. Karena Adel akan memperkenalkan dirinya di hadapan semua murid kelas itu, "Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru ya. Silahkan"
Kata guru itu mempersilahkan Adel untuk mengenalkan diri
"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Hardel Harrelson biasa dipanggil Adel. Murid baru disini, mohon kerja samanya ya!"
Kata Adel. Semuanya bertepuk tangan, lalu sang guru mempersilahkan Adel untuk duduk di kursi yang kosong, di sebelah gadis berambut lumayan panjang itu, dengan garis wajah yang tegas.
Adel menaruh tasnya, lalu duduk dengan perasaan gembira. Ia senang bisa pindah ke sekolah yang 10 kali lebih baik dari sekolah lamanyaGadis itu mengulurkan tangannya kepada Adel untuk berjabat tangan. "Kenalin ya, del. Nama gw Amanda sukma, panggil Amanda atau manda aja boleh"
Adel kira, teman sebangku nya ini adalah orang yang sinis, pemarah dan galak, rupa-rupanya adalah orang yang ramah nan murah senyum, suaranya juga lucu nan lembut, pasti asik jika diajak berbicara. "Panggil Adel saja. Semoga bisa berteman"
Ujar Adel, lalu ia menjabat tangan Amanda"Nggak usah formal kali, gw bukan guru disini, pake lo-gw aja, del"
Sejujurnya, Adel tidak biasa menggunakan bahasa gaul seperti itu. Namun, untuk bisa berteman, ia tutupi saja rasa tidak biasa itu, "oke, Mand"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kungfu Hero (Adeljkt48)
AksiTamat! 70% bahasa baku! Seorang anak yatim piatu yang tanpa sengaja ditemukan oleh Chen Zhang. ahli bela diri kungfu. Awalnya Chen Zhang mengira bahwa anak yatim piatu ini hanya anak kecil bertampang polos yang membutuhkan belas kasihan orang lain...