Kenapa, Nan?

386 47 2
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.




















"Apa kau tak mengerti?! Kalau aku bilang pergi! KAU HARUS PERGI"
Setelah melemparkan kursi ke arah Adel. Jinan, benar-benar mengamuk sedemikian rupa. Cakarnya semakin panjang, taringnya semakin tajam. Bibir dan pelipis matanya, perlahan-lahan menghitam seperti sebuah aura sihir. Jantung Adel berdegup kencang, ia melihat Jinan sudah sangat perisis seperti mimpi buruknya. Jinan, kau kenapa?
Tombak yang awalnya Adel pegang, telah terbelah menjadi dua karena kekuatan Jinan yang melampaui batas kemampuan manusia biasa



Lengan kanan Adel, yang semulanya putih nan bersih. Kini telah menjadi merah karena darah. Jinan, sudah tak bisa mengendalikan dirinya sendiri, tubuhnya telah dikendalikan oleh kekuatan hitam yang menyelimuti nya, tanpa sebab.
Adel masih memaksa untuk mendekat, ia berlari untuk menahan tangan dan cakar Jinan. Kedua bola mata Adel, menatap wajah Jinan yang sudah tak karuan, sudah benar-benar hampir memasuki tahapan monster yang tinggi. Jinan yang tak terkendali, menendang perut Adel sekeras mungkin, bughh..! Adel terlempar sejauh 10 meter dari tempat semula. Mulutnya mengeluarkan darah, ia telah memuntahkan darah dari tenggorokannya



Pandangan mata Adel menjadi rabun. Tangannya perih, mulutnya berdarah-darah. Ia bisa mati kalau terus ingin menghentikan Jinan yang mengamuk, "kekuatan apa yang kau pelajari, kak?"
Adel menggelengkan kepalanya beberapa kali dengan cepat, berusaha untuk mengembalikan pandangan matanya seperti semula. Ketika pandangan sudah lumayan membaik, ia melihat Jinan menghancurkan barang-barang dengan semakin brutal. Jinan, mencakar kursi hingga terpecah belah, ia membagi setiap tombak menjadi dua, ia memukul dinding hingga retak dan hampir hancur lebur. Semakin banyak yang dihancurkan dan dilukai, kekuatan Jinan semakin besar. Bahkan, menghasilkan angin ribut di halaman belakang saat itu



"Telapak seung min! Tingkatan dua!"
Saat semua kejadian mengerikan itu terjadi. Dua orang pria dan wanita datang dengan jubah berwarna biru muda dan putih abu. Mereka berdua berdiri di depan Adel yang masih terbaring lemas, dengan pandangan yang belum pulih sepenuhnya. Pria dan wanita itu meneriakkan sebuah jurus secara bersamaan, berlari ke arah Jinan. Lalu, memukul Jinan dengan telapak tangan mereka berdua, "ini tak mempan sama sekali. Dia sudah terlalu jauh mempelajari!"
Ujar seorang pria berambut panjang dengan kucir yang tetap membuatnya seperti pria sejati yang gagah berani



"Kekuatan nya akan berkembang pesat! Kita harus segera menangani!"
Sahut wanita itu dengan nada tinggi. Sang wanita juga berambut panjang, dengan sebuah pita simpul yang berada di atas kepalanya. Gaya mereka berdua, seperti orang Tiongkok pada jaman dahulu, tepatnya. Pada saat jaman Dinasti ching dan kerajaan.
Mereka berdua maju secara bersamaan sekali lagi, menendang kepala Jinan dengan kaki mereka yang mengeluarkan cahaya biru yang terang benderang. Jinan sempat mundur beberapa langkah, lalu. Menyerang dengan serangan yang berantakan. Pria dan wanita itu tentu sangat mudah menghindarinya dnegan lompatan yang tinggi. Mereka seperti bisa terbang ke atas langit



"Buat segel, aku akan menghadapinya sebentar"
Bisik sang pria. Wanita itu mengangguk, lalu mundur beberapa langkah dengan masih mempertahankan kewaspadaan terhadap Jinan. Saat sudah siap, pria itu menyerang Jinan dengan berbagai jurus dan ilmu tenaga dalam yang hebat. Semua yang pria itu keluarkan, berhasil menahan, menangkis dan membalikkan serangan berantakan dari Jinan dengan sempurna. Saat Jinan tengah ingin memulihkan kekuatan nya kembali, pria. Itu langsung menyerang dengan sebuah pukulan api, api berwarna biru, yang kita tahu lebih panas dari api merah. Aaakh! Entah itu monster kegelapan, atau Jinan yang berteriak kesakitan setelah mendapatkan pukulan api biru dari pria berjubah itu



Kungfu Hero (Adeljkt48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang