Happy Reading Brodie
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hujan perlahan mulai turun, membasahi tanah yang telah banyak terjadi pertumpahan darah. Menutupi bau amis yang Adel benci selama ia hidup, bau itu... Membuat ia ingin muntah, hidungnya serasa di tusuk oleh jarum jika diibaratkan sebagai perkelahian.
Oniel yang sedari tadi masih menunggu Adel untuk mengucapkan salam perpisahan pada tempat tinggalnya hanya bisa terdiam, ia tak bisa menenangkan Adel untuk saat ini, semuanya terlalu berat bagi anak berusia tujuh belas tahun ituSetelah samurai yang menyerang mereka pergi, Adel. Dengan sengaja merapihkan jasad-jasad teman seperjuangannya hingga rapi dan tertata. Ia membuat jasad-jasad itu agar terbaring dengan sejajar. Ia membersihkan wajah mereka semua dengan air hujan yang telah ia tadah menggunakan tangannya sendiri. Ia membasuh wajah mereka hingga bersih, lalu menaruh kedua tangan jasad itu di perut masing-masing dari mereka. Selepasnya, ia dan Oniel mencari daun pohon pisang untuk menutupi sekujur tubuh kawan-kawan Adel yang telah gugur untuk memperjuangkan perguruan ini. Berat, sangat berat beban di punggung dan dadanya
Selain itu, Oniel. Juga membantu merapihkan tombak, pedang, tongkat kayu dan senjata lain yang murid-murid guru Chen gunakan untuk menyerang para samurai bejat itu. Ini juga merupakan sesuatu yang menyakiti hati, Oniel. Tempat yang telah membesarkannya bertahun-tahun, harus hancur berkeping-keping saat dirinya sudah tak membela tempat itu lagi. Ia merasa bersalah, namun, bahkan jika dirinya bersujud di depan masing-masing jasad, apakah itu akan membuat semuanya baik-baik saja? Tentu tidak, kawan. Semuanya sudah terlambat untuk meminta maaf
Disaat Adel masih fokus untuk mengucapkan salam perpisahan pada beberapa jasad. Oniel, menuju ke tempat dimana 4 tahun lalu ia sempat mengambil beberapa senjata disana. Tempat itu tak ia rapih kan, tempat dimana senjata yang dikhususkan oleh guru Chen tersimpan. Oniel mengeluarkan pedang yang ia bawa, pedang yang sudah banyak merenggut nyawa orang tak bersalah.
Oniel menghela nafas, lalu. Ia menancapkan pedang kesayangannya ke sebuah tiang yang terbuat dari kayu. Ia sengaja meninggalkan pedang itu, sebagai bentuk penghormatan pada guru dan kawan-kawan lamanya
"Maafkan aku.. "
Setelah ditancap. Oniel, mengambil pedang Damaskus yang mengandung materi Carbon Nanotube (CNT)
Itu adalah pedang lamanya yang diberikan oleh guru Chen saat ia berusia 10 tahun. Oniel menatap pedang itu dengan tatapan kerinduan yang telah lama ia pendam. Terakhir kali pedang itu digunakan, adalah 4 tahun lalu saat peperangan antara ahli bela diri dan samurai itu dimulai. Sayangnya, guru Wang hanya bisa menyelamatkan Oniel, namun. Tidak dengan pedang andalan milik Oniel kala itu. Pedang itu masih disimpan oleh guru Chen dengan baik, bahkan. Ada nama Oniel yang tertera pada pedang paling tajam ituSaat sudah diambil, Oniel. Membuang wadah pedang yang awalnya ia pakai, lalu. Ia mengambil wadah pedang Damaskus yang seharusnya ia pakai di pinggir pinggang bagian kanannya.
Ini... Mengingatkan dirinya saat pertama kali diberi pedang ini oleh mantan gurunya, rasanya masih sama, masih sangat bersemangat seperti dahulu kala. Oniel meletakan pedang itu di wadah yang seharusnya dengan rapi dan sebenar mungkin, "Aku akan memperbaiki semuanya, Guru Chen"
Ujar Oniel, lalu ia berlutut di depan perguruan itu, untuk menghormati guru Chen yang telah membuat dirinya masuk ke dalam dunia bela diri iniAdel juga telah selesai, ia telah menutupi semua jasad dengan daun pisang, kecuali satu. Mayat gurunya yang masih ia lihat dengan saksama. Guru Chen, meninggal dengan goresan katana di bagian kaki kanan, dan batu bagian kiri. Adel menatap gurunya dengan perasaan yang begitu mendalam, selama 12 tahun lamanya, yang menggantikan peran ayah untuk Adel adalah guru Chen. Sayangnya, ia harus gugur dengan cara yang sama sekali tidak pantas, "Aku akan belajar lebih giat lagi bersama kak Oniel. Guru, kini... pinang yang kala itu terbelah menjadi dua bagian, telah kembali bersatu"
Kata Adel di sela-sela isak tangis dan derasnya hujan yang mengguyur seluruh tubuhnya hingga tak kunjung kering kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Kungfu Hero (Adeljkt48)
БоєвикиTamat! 70% bahasa baku! Seorang anak yatim piatu yang tanpa sengaja ditemukan oleh Chen Zhang. ahli bela diri kungfu. Awalnya Chen Zhang mengira bahwa anak yatim piatu ini hanya anak kecil bertampang polos yang membutuhkan belas kasihan orang lain...