Bodyguard:3

508 63 2
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.












"Satu dua, satu dua!"
Di hari yang panas ini. Adel masih melatih kekuatan nya, padahal. Kalau mau istirahat ya istirahat saja. Pasti, ini karena mimpinya kemarin. Ia jadi berambisi untuk melindungi semua murid-murid di perguruan Bintang biru. "Ayooo! Semangat, Del!"
Hari ini Adel sudah melakukan push up 100 kali, sit up 100 kali, dan sedang melakukan jongkok berdiri sekarang ini.
Murid-murid lain yang melihat fenomena aneh itu, hanya bisa terkagum-kagum melihat Adel yang tetap semangat berlatih meski hari sudah sangat panas


"S-seratus! Selesai"
Akhirnya dirinya telah selesai melakukan jongkok berdiri seratus kali. Lantas, dirinya langsung meminum sebotol air dingin hingga habis. Selepas itu, ia langsung berdiri dan berlari keluar dari perguruan Bintang biru. Ia sudah ada janji dengan Gracie dan Regie untuk pergi ke taman. Dan, ia memanfaatkan kesempatan ini untuk melatih kecepatan berlari nya sekaligus ketahanan fisiknya. Meski terbilang gila, namun. Jika tekad yang sudah dimiliki telah bulat, maka semuanya akan terasa biasa saja


Mimpi buruk itu ternyata bisa membangkitkan semangat Adel, ya? Kalau begini, apakah Adel akan bertambah kuat saat menghadapi samurai? Kita lihat saja nanti. Karena Adel masih berlari menuju rumah Regie, baru dirinya, Gracie dan Regie akan pergi ke taman untuk bersenang-senang. Ini adalah permintaan Regie karena kemarin, Regie. Tidak bisa bebas kesana dan kemari. Jadi, ia ingin memanfaatkan hari ini untuk bermain bersama dua bodyguard profesional nya itu


Setelah sampai. Adel langsung menghampiri Regie dan Gracie yang sudah bersiap. "Kenapa kau lama sekali?"
Tanya Gracie kepada Adel yang masih berlari di tempat. "Yang terakhir sampai ke taman, harus ikut push up 100 kali denganku, cepatlah!"
Bukanya menjawab dengan pernyataan yang sesuai. Ia malah menantang Regie dan Gracie. Keduanya lantas berlari kencang mengikuti Adel, akan tetapi. Adel lebih cepat dari mereka berdua, karena telah berlari lebih dahulu. Hanya karena sebuah mimpi konyol, semangat Adel menjadi membara dan berapi-api


"Kak Grace! Tunggu Regie!"
Kelihatannya sejauh ini, yang paling belakang adalah Regie, karena dirinya sudah jarang berlatih basket. Dan baru akhir-akhir ini ia memulai latihan fisik, jadi. Wajar saja ia menjadi yang paling belakang, apalagi. Dua saingannya adalah ahli bela diri yang tentu fisiknya berada jauh di atas seorang atlet basket seperti dirinya.
Saat Adel sedang tersenyum gembira, ia mendengar ada sebuah suara lemparan yang berasal dari belakang. Lantas, ia langsung memberi tanda pada Gracie untuk melihat ke sekeliling mereka. Termasuk melirik ke arah belakang



"Adel!"
Adel mengangguk. Ia mengerem pergerakannya, lalu. Dengan cepat membalikan arah badan untuk berlari menolong Regie.
Dirinya langsung menarik Regie untuk bersembunyi di belakang mobil yang berada di dekat trotoar jalan. Tadi itu, adalah bom angin, bila terkena, Regie. Bisa terlempar hingga terluka parah. "Sial. Benar saja kata perempuan bertopeng itu"
Setelah bom angin itu meledak, Adel dan Gracie langsung memperhatikan ke berbagai penjuru mata angin, untuk melihat, siapa yang akan muncul untuk meneror Regie



Adel menutup matanya sekejap. Ia ingin merasakan keberadaan musuh yang mengincar Regie dan ingin mencelakai dirinya dan Gracie. "Arah jam 3"
Sebuah suara Adel dengarkan dari arah jam 3. Dirinya seperti mendengar seseorang sedang merakit sesuatu yang akan digunakan menyerang. "Gracie, jika kita menjadi penjahat dan mengincar Regie. Senjata apa yang bisa kita rakit?"
Adel bertanya sebelum menyimpulkan sesuatu mengenai senjata yang tengah dirakit oleh musuhnya. Senjata yang dirakit? Senjata apakah itu? Saat ini... Adel belum bisa berfikir, karena tengah fokus untuk bertahan

Kungfu Hero (Adeljkt48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang