Yang terpilih.

505 54 4
                                    

Happy Reading Brodie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




















"Kita tak akan pernah membiarkan para samurai itu mendapatkan apa yang mereka mau, kan?"
Ujar seorang pria berbadan besar dan kekar, tengah berbincang bersama satu wanita dan satu lelaki. Ruangan yang hanya menggunakan dua lilin, tiga kursi dan satu meja itu menjadi saksi atas perbincangan serius mereka pada hari ini. Salah seorang wanita meminum teh yang disediakan di atas meja terlebih dahulu, perbincangan mereka serius, tak mungkin harus membuat keputusan yang asal-asalan



Lelaki yang duduk tak jauh di antara mereka berdua mengangguk setuju, dengan memakai jubah berwarna biru muda dan beberapa bekas luka gores yang telah disembuhkan. "Itu memang benar, namun. Apa yang bisa kita lakukan? Bahkan, Jinan. Murid Chen saja sudah mati, bagaimana cara kita melawan mereka?"
Lelaki itu memasang wajah lelah, keringat yang bercucuran. Ia tengah berfikir begitu keras, lantaran. Ini menyangkut masa depan mereka bertiga dan semua ahli kungfu di luaran sana, jadi. Keputusan ini harus diambil dengan baik dan semaksimal mungkin



Wanita yang memakai lipstik berwarna merah dan duduk dengan menyilang kan kaki juga tengah memikirkan ini sedari tadi. Jika salah satu murid terbaik dari guru Chen saja bisa di kelabuhi oleh para samurai itu, lalu. Bagaimana dengan nasib mereka? Samurai pedang hitam.
Bukanlah perguruan yang sembarang, mereka memiliki banyak murid dengan kemampuan spesial yang tak dimiliki oleh ahli kungfu muda, entah darimana mereka mendapatkan anak-anak berbakat seperti itu, namun. Itu sangat mengkhawatirkan bila mereka sudah bertindak. Apalagi, mereka juga menggunakan tenaga dalam yang begitu kuat untuk menaklukkan musuh, sementara ahli kungfu sekarang sudah jarang ada yang bisa menggunakan nya lagi



"Selama Chen Zhang masih hidup, para samurai itu akan terus mengincar pedang miliknya, dan yang menjadi masalah bukan nyawa Chen, karena aku tahu bahwa dia sangat hebat. Huft.. Yang menjadi masalah itu nyawa murid-murid perguruan Bintang biru, Mawar merah dan pendekar langit. Ketiga perguruan terbesar itulah yang menjadi masalah"
Sang wanita menghela nafas tak lega. Lantaran, ada banyak orang yang nyawanya terancam diluar sana, termasuk, Adel. Ia cukup berbakat bagi seukuran anak remaja seperti itu, ia bisa saja dibunuh ataupun dijadikan murid perguruan samurai pedang hitam



Pria dan lelaki itu mengacak-acak rambut mereka, memegang kepala dengan wajah yang frustasi. Aish, sekarang lebih banyak masalah yang akan datang, lalu. Bagaimana cara menyelesaikan nya dengan semudah itu? Jika salah mengambil keputusan sedikit saja, nyawa banyak orang di luar sana akan melayang semudah itu. Jadi, keputusan ini harus diambil matang-matang, dan tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, "Kita harus bagaimana? Jika kita ingin menyelamatkan Chen dan murid-murid disini, kita harus mengorbankan banyak nyawa disana, namun. Bila kita ingin menyelamatkan banyak nyawa diluar sana, Chen akan mati, dan nyawa murid-murid disini juga begitu"
Timpal sang pria dengan wajah tak mengenakan

"Apalagi, tujuan para samurai bejat itu adalah mengambil pedang api suci milik Chen, jika sampai mereka mendapatkan nya, maka kita semua selesai"
Ujar sang lelaki dengan nada lelah. Pedang api suci adalah pedang milik guru Chen. Guru Chen tentu tidak sembarangan mendapatkan pedang itu, karena. Ialah yang terpilih oleh langit



Pada saat usia guru Chen masih muda, sekitar 20 tahun. Ia tersesat di sebuah desa yang bisa dibilang ketinggalan zaman, desa itu, masih seperti zaman kerajaan dahulu. Saat disana, guru Chen seringkali mendapatkan penindasan dari orang-orang berbadan besar yang entah datang darimana. Namun, pada saat ia ingin bersembunyi dia goa yang cukup besar, ia tanpa sengaja mencabut pedang api suci yang telah tertancap di batu bintang selama ribuan tahun lamanya. Alhasil, ia menjadi kuat dan tak tertandingi, semuanya ia bisa kalahkan hanya dengan pedang api suci itu



Kungfu Hero (Adeljkt48) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang