BAGIAN III

929 34 1
                                    

Sabtu pagi, rony sudah berdiri didepan kamar salma. Mengetuk-ketuk pintu, tapi yang punya kamar belum juga menampakkan batang hidungnya.

"sal..... oi... sall" teriak rony.

Cukup lama dia berdiri diluar, akhirnya salma membuka pintu.

"berisik banget sih lu, ini weekend rony. Gua mau hibernasi kenapa lu gangguin" ucap salma yang masih mengumpulkan nyawanya.

Tak menjawab pertanyaan salma, rony langsung masuk ke apart salma, dan mengambil es krim di kulkas dan duduk di sofa.

"emang minus etika " salma menutup pintu dan duduk disebelah rony.

" mau ngapain sih, pagi-pagi kesini. Tumben banget " tanya salma

Rony tak menjawab dan masih asyik makan es krim. Salma melihat rony yang sibuk makan es krim,

"makan sih makan ron, tapi gag usah cemong-cemong gitu dong, " kata salma.

Salma dengan sigap mengambil tisu didekatnya dan langsung menempelkan diwajah rony. Rony yang mendapat perlakuan itu, terdiam beberapa detik. Detak jantungnya mulai tak beraturan. Tapi dia mencoba untuk menetralkan.

"apaan sih lu" rony menutupi kesaltingannya.

"yeee bukannya makasih, eh lu ngapain sih pagi banget kesini, lu gag lupa kan ini weekend" ucap salma.

"gag usah banyak tanya, buru mandi cepetan" jawab rony.

"loh, kita mau kemana ?" tanya salma.

Rony menyentil kepala salma . "gua bilang jangan banyak tanya, "

" iye iye iye....." salma beranjak dari tempat duduknya, dan langsung menuju kamar mandi.

Satu jam perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai di pantai, pantai pasir putih yang indah dan masih cukup sepi.

"wahhhh...... gila keren banget. Lu tau darimana ada pantai ini" salma takjub melihat keindahan pantai di depan matanya .

"apasih yang gag gue tau sal " jawab rony

Salma menarik tangan rony ,dan berlari ke pantai.

Rony hanya tersenyum.

Mereka berdua kini duduk dibawah pohon rindang dekat pantai. Salma sedari tadi masih kagum dengan keindahan yang ia lihat kini.

" lu the best sih ron" kata salma sambil mengacungkan jempol.

"mau kelapa muda gag ? tuh disana ada yang jual" rony menunjuk warung klamud.

Salma mengangguk , dan rony beranjak dari tempat duduknya pergi ke warung klamud.

Beberapa menit kemudian rony kembali dengan dua kelapa muda ditangannya.

"senyum-senyum mulu kenapa sih?" tanya rony.

"ini, si fajar ngirimin bunga ke apart. "

Rony yang mendengar itu, seketika senyumnya hilang. Ada rasa cemburu dalam dadanya. Iya rony memang suka salma. Bahkan dari mereka SMP, tapi sampai sekarang dia tidak berani mengutarakanntya, karena dia takut persahabatannya yang akan menjadi taruhannya, dia tak ingin kehilangan salma. Itu juga yang menjadi alasan kenapa sampai hari ini dia masih sendiri, rony memiliki wajah tampan, dan banyak wanita yang ingin menjadi pacarnya, tapi tak ada satupun yang berhasil menggeser salma dari hatinya.

"woii.... kenapa jadi diem gini sih, sadar oi sadar" salma membuyarkan lamunan rony.

" lu suka ya sama fajar " tanya rony.

" gag tau ron, tapi gua nyaman di deket dia" jawab salma.

" lo gag takut, nanti dia bakal ninggalin lo kayak mantan lo yang kemaren-kemaren" rony melihat salma .

" trauma pasti ada sih, cuman hidup kan harus tetep berjalan ron. Kita gag bisa stuck disini aja. Kalo gua gag coba buka hati buat orang baru, gimana gua bisa nikah. Bisa-bisa jadi perawan tua gua." jawab salma

" kan ada gua, eh... maksud gua ....emmm... " rony terbata -bata

"maksud lu , lu mau nemenin gua jadi perawan tua gitu , wah parah lu. Lu aja sana yang jadi perjaka tua. Gua sih ogah ya jadi perawan tua" kata salma sambil tertawa.

"lu juga kenapa sampai sekarang masih sendiri aja sih ron. Padahal lu cakep. Itu si mentari sama arum juga ngejar-ngejar lu. Boleh juga tau mereka, . atau jangan-jangan lu gag suka cewek ya. Lu sukanya paul ya. Pantesan lu sering nginep apart paul. Gag nyangka gue " salma menutup mulutnya dan tertawa.

Rony mendorong tubuh salma. "enak aja lu. Gua normal tau "

"lagian dari dulu gua gag pernah liat lo deket cewek, padahal banyak yang ngejar-ngejar lu." ucap salma.

Rony tak menjawab, dia berdiri

"balik yuk, udah mulai panas nih , udaranya mulai gag enak"

Rony menggandeng tangan salma, mereka berdua berjalan menuju parkiran, dan kembali ke apartement.

SALMA RONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang