NINE TEEN (SEA)

12 4 0
                                    

Assalamualaikum lers 👋🏻

Apa kabar lers?

Ini cerita pertama saya jadi kalau ada kesalahan kata atau kurang dimengerti saya minta maaf kalian juga bisa koreksi yang salah.🙏🏻

Apa bila ada kesamaan cerita, maka itu ketidak kesengajaan atau hanya sebuah kebetulan.🙏🏻

Jangan lupa vote and komen ya. Biar makin rame🌷

Bagikan ke teman kalian keluarga saudara sepupu semuanya deh😆

HAPPY READING BEST FRIEND

Jangan lupa ♪

SELAMAT MEMBACA 🌷
_____________________________________________🌷🌷🌷

19. NINE TEEN (SEA)

"Kenapa kenyataan itu pahit? Karena sebuah kebohongan yang manis bisa menjadi racun!" ~Aziva.

🌷🌷🌷

Cristy berlari kearah WC. Masuk dan mulai mengunci pintu. Gadis itu menangis terisak sambil bersandar pada tembok, perlahan dirinya merosot kebawah. Semua sahabatnya dapat mendengar isakan pilu gadis itu.

Cristy terus menangis sejadi-jadinya untuk mengeluarkan semua perasaan yang sedang ada di dalam hatinya.

"AAAAAAAAA." Teriak gadis itu.

"AZIVA!" Teriakan itu berasal dari luar pintu. Semua sahabatnya khawatir dengan kondisi Cristy.

"KENAPA LO DATANG! KENAPA LO KASIH GUE HARAPAN KALAU BUKAN GUE YANG LO MAU? LO SIALAN! SIALAN ABID! BAJINGAN!" Teriak Cristy sambil memukul tembok yang ada di dekatnya.

"Aziva." Panggil suci.

Cristy memegang dadanya yang sesak. "Dia jahat, hati gue sakit! Dada gue sakit. Jahat! JAHAT! LO JAHAT! Sakit... Sakit... Sakit banget." Suara itu semakin lama semakin kecil.

Hingga akhirnya tidak ada suara apapun yang mereka dengan. "Aziva." Panggil Syifa.

"VA!" Teriak Aini.

Tidak ada jawaban, gadis itu seolah-olah menghilang begitu saja. Mereka semua berusaha membuka pintu tapi tidak ada yang bisa. Mereka hanya berdiri di depan WC.

Suci mulai berlari mencari bantuan, sedangkan yang lain berusaha membuka pintu. "VA! Buka! Buka Va... Gue khawatir. Buka Va..." Tanpa mereka sadari, air mata mereka mulai jatuh karena khawatir.

Suci berlari kearah panggung. Acara di lanjutkan kembali, suci berlari kearah Gilang.

"Gilang Aziva." Ucap Cristy panik.

Beberapa orang yang ada di dekat Gilang menatap suci dengan serius. "Aziva pingsan di dalam WC. Aziva punya sesak nafas." Ucapnya yang diikuti dengan tangisan.

Gilang segera berlari yang diikuti oleh suci dan beberapa siswa lain yang membuat perhatian mereka semua teralihkan.

"Kenapa?" Tanya lintang pada seorang lelaki.

"Aziva pingsan di WC." Jawabnya.

Lintang yang mendengar itu segera berlari mengejar yang lain. Begitu juga dengan Thala dan anggota derwavanus lainnya.

Hujan Waktu ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang