Disisi lain erine sedang menangis sesegukan karena melihat oline yang sudah babak belur dibawa pergi oleh kedua anak buah dika. Sekarang pikirannya kacau dan berantakan memikirkan apa yang akan terjadi pada oline sekarang. Ia juga tengah berfikir bagaimana cara ia kabur dari tempat ini.
tiba - tiba ada yang membuka pintu ruang tersebut memperlihatkan dika yang tengah memegang sebuah botol air putih dan tersenyum smirk kepada erine.
"lets play the game catherina!!!" ucap dika meminum air botol itu dan ternyata sudah diberi obat perangsang. kini bisa terlihat bahwa dika telah merasakan efek dari minuman itu, ia berjalan kearah erine sambil melepas semua bajunya..
"hahaha malam ini lu bakal jadi milik gw erine" ucapnya
"s-stop dik, jangan apa-apain gw" erine semakin ketakutan melihat itu. Dika semakin mendekati erine dan erine semakin mundur sampai menatap tembok dibelakangnya. Dika dengan kasar meraih dagu erine untuk menatapnya dan mencengkramnya dengan erat.
"lu harus puasin gw rin, lu bakal nikmatin permainan gw" ucap dika sensual didekat telinga erine.
Erine terus memberontak saat dika memaksa dia untuk berciuman, dika terus memegang tengkuk erine agar erine tak bisa menghindar namun erine terus menolak, karena sudah terbawa emosi karena erine tak kunjung bisa ia takhlukkan kini ia menampar erine..
𝙋𝙇𝘼𝙆𝙆𝙆𝙆𝙆𝙆𝙆..... tamparan itu berhasil membuat erine lengah dan akhirnya dika dapat melumat bibir erine. Dika melumatnya cukup rakus dan terus memegang pinggang erine. Erine terus memberontak menolak lumatan itu, namun sia sia saja tenaga dika lebih besar darinya.
"mphhh ahhh...." desah dika karena ia semakin terangsang. Ia membuka paksa baju erine dengan menyobeknya, kini terlihat bra erine dan erine menutupnya dengan kedua tangannya.
"hiks..hikss..hikss...pliss dika jangan lakuin ini" mohon erine yang sudah menangis,
"lu pikir gw perduli rin? dilihat lihat gede juga tt lu, bikin gw makin horny" ucap dika dan memaksa untuk membuka bra itu dan menindih erine.
"lepass....lepasin gw...."
"tolongg......"
"plisss siapapun tolongg...hiks...." tangis erine semakin pecah, ia terus memberontak. Dika tak memperdulikan hal itu dan terus berusaha membuka bra erine sampai akhirnya terbuka.
"hehehe, sorry oline gw yang pertama incip" ucapnya dengan tersenyum smirk, saat ia ingin menyusu pada erine tiba - tiba...
𝘽𝙍𝘼𝙆𝙆𝙆.......... pintu terbuka karna didobrak...
"anjing lepasin erine" ucap nachia berlari kearah dika dan memukul dika, dika yang tak sempat mengelakpun terpukul oleh nachia.
"bajingan lu" sahut regie dan menarik lengan dika dan diseret menjauh dari erine..
𝘽𝙐𝙂𝙃𝙃...... 𝘽𝙐𝙂𝙃....... 𝘽𝙐𝙂𝙃𝙃......
"ANJING LU DIK, BANGSAT, TERNYATA LU DALANG DARI SEMUA INI" regie benar-benar terus menghantam dika sampai dika tak mampu melawan.
𝘽𝙐𝙂𝙃𝙃....
"BERANI BERANINYA LU SENTUH TUNANGAN SAHABAT GW" regie terus memukuli dika
𝘽𝙐𝙂𝙃𝙃.... 𝘽𝙐𝙂𝙃..... 𝘽𝙐𝙂𝙃.....
Disisi lain oniel dan gresel..
"erinee..." panggil oniel dan gresel berlari kearah erine yang sudah acak-acakan.
"p-paaa.... hiks...hiks...hiks..." erine menatap kedua orangtuanya itu..
"rin maafin papa gak bisa jagain kamu nak, maafin papa" ucap gresel memeluk putri tunggalnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPSODI AFTER RAIN (ORINE) S1 & S2
Fantasía©storeby : FNRM "𝘰𝘭𝘪𝘯𝘦, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪, 𝘢𝘺𝘰 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨, 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘰𝘯𝘪𝘦𝘭" "𝘭𝘰𝘩? 𝘬𝘰𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘭 𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶?" "𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘬�...