23. | Jarak tak menentu

3.2K 370 62
                                    

Saat jarak yang jauh terasa sangat dekat,

Namun terasa jauh walaupun dia di depan mata.

🎵 Ardhito Pramono Ft. Aurelie Moeremans - I Just Couldn't Save You Tonight.

🎬🎬🎬

Mata Sabiya masih terasa panas, namun dengan sekuat tenaga ia segera mengendalikan dirinya. Sabiya mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis ke arah Reynald.

"Makasih yah Rey." Ucap Sabiya, dan dijawab anggukan kepala oleh Reynald.

"Ada matkul yang masih belum lo ngerti gak ?" Pertanyaan Reynald membuat Sabiya terdiam sesaat, menimbang-nimbang untuk memberitahukan pria yang disebelahnya itu atau tidak.

"Ujian praktek ?" Tanya lagi Reynald.

"Ada sih."

"Apa ?"

"komputer grafis."

Wajah Reynald yang sebelumnya mengarah ke Sabiya, kini beralih ke layar laptop yang ada di hadapannya. Lalu membuka salah satu file miliknya.

"Bagian mana yang lo ga ngerti ? gue coba jelasin lagi, masih ada cukup waktu sebelum kita berangkat" Tanya Reynald dengan melirik ke arah pergelangan kirinya yang tersemat jam tangan itu.

"Bagian ray tracing." Reynald menganggukan kepalanya sekilas, lalu membuka salah satu file editing miliknya.

"Lo bisa pake Adobe After Effect dan..." Reynald menjeda ucapannya, dan melirik ke arah Sabiya yang masih duduk cukup jauh darinya. Jelas sekali ada jarak yang Sabiya berikan dengan Reynald.

"Lo bakal ngerti gue jelasin dengan posisi lo yang cukup jauh kayak gitu ?" Tanya Reynald.

"Gue lebih nyaman di sini." Jawaban Sabiya membuat Reynald mematung di tempatnya. Sabiya yang sebelumnya tak pernah ragu untuk duduk disebelahnya dengan jarak yang sangat dekat, Sabiya yang tak pernah sungkan untuk bergelayut manja di lengannya, Sabiya yang tak pernah malu tiba-tiba memeluknya saat berada di boncengan motornya. Kini menjadi Sabiya yang tak nyaman bahkan hanya untuk duduk lebih dekat dengan Reynald.

Reynald membuang nafasnya panjang, dan mulai mencoba menjelaskan bagian yang belum Sabiya mengerti dengan posisi Sabiya yang masih memberikan jarak pada Reynald. Sabiya lebih memilih mencondongkan badannya ke depan dari pada harus menggeser duduknya lebih mendekat ke arah Reynald.

🎬🎬🎬

Sabiya berdiri di depan lobby apartemennya, untuk menunggu Reynald mengambil motor. Dan Reynald tak membuat Sabiya menunggu lama, karna pria itu kini sudah terlihat mendekat diiringi suara deru motornya yang khas.

Motor Reynald berhenti tepat di depan Sabiya, Lalu ia membuka kaca helm full facenya dan melihat ke arah Sabiya.

"Sabiya gue udah pesenin lo ojek online untuk berangkat ke kampus." Ucapan Reynald membuat Sabiya menatap pria yang ada di hadapannya itu dengan bingung dan juga kaget.

"Hah ? Maksudnya gimana Rey ?"

"Lo bilang tadi gak nyaman kan ? lo gak nyaman berada di dekat gue, dan kalau lo pergi ke kampus di boncengan motor gue, dengan jarak yang udah pasti deket banget, lo juga pasti gak akan nyaman kan ? jadi lo bisa ke kampus pake ojek online, gue bakal ngikutin lo dari belakang." Sabiya sudah hendak membuka mulutnya untuk berkomentar, namun sebuah motor dengan seorang pengemudi mengenakan jaket yang bertuliskan nama salah satu transportasi online itu kini sudah menghentikan motornya tepat di depan motor Reynald.

Story Of ReynaldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang