35. | Let's Do It

4K 335 143
                                    

Jika suatu Rahasia memang sengaja tidak dibukakan untukmu,

Maka sebaiknya kamu jangan mencari tahu.

🎵 Denda - Terlalu Sayang

Reynald dan Sabiya memasuki sebuah villa yang berada tidak jauh di sekitar Pantai. Di sekitar pantai memang cukup banyak penginapan, namun hanya penginapan sederhana yang kamarnya tidak begitu luas. Namun ada satu villa yang terlihat cukup nyaman. Reynald memesan satu villa dengan beberapa kamar di dalamnya, seharusnya villa tersebut cocok untuk keluarga atau rombongan karena ukurannya yang cukup luas, namun mengingat ia dan Sabiya harus berpisah kamar, membuat Reynald memesan villa tersebut, dibandingkan penginapan yang lain, villa ini lebih baik.

Sabiya memilih untuk mandi terlebih dahulu, sedangkan Reynald pergi ke minimarket untuk membeli minuman dan beberapa snack untuk cemilan mereka. Sabiya keluar dari kamar mandi, dengan wajah yang nampak sangat segar, dan ternyata Reynald juga baru saja kembali dari minimarket dengan dua kantong belanjaan di tangannya.

"Aku mandi dulu yah." Reynald mengusap puncak kepala Sabiya pelan, lalu berlalu ke dalam kamar mandi.

Dan Sabiya memilih berjalan ke arah balkon lantai 2 villa, dimana Sabiya dapat melihat langsung laut dari tempatnya berdiri kini. Angin pantai yang berhembus begitu kencang membuat beberapa kali Sabiya membenarkan rambutnya yang tersibak angin.

Pandangan Sabiya kini beralih ke arah handphone yang sedang ia pegang, handphonenya bergetar dan menampilkan nama Nadira yang sedang melakukan panggilan suara padanya. Dan tanpa berlama-lama Sabiya mengangkat panggilan dari temannya itu.

"Sa, lo dimana ?" Suara Nadira terdengar dari balik handphone Sabiya.

"Gue di pantai karangpapak."

"Di Garut ?"

"Iya Nad."

"Berduaan doang sama Rey ?"

"Iya."

"Pulang pergi atau nginep ?"

"Nginep, ini gue udah di villa bareng Rey."

"Eh serius ? wah gak nyangka gue, tuh anak modusnya lancar banget, tiba-tiba aja bawa lo ke pantai terus ngajak nginep di villa."

"Gue kok yang ngajak nginep, bukan Rey."

Lalu hening sejenak, entah apa yang dipikirkan Nadira sehingga gadis itu untuk beberapa saat tak terdengar bersuara kembali.

"Nad ?" Sabiya memastikan kalau Nadira masih berada di dalam panggilannya.

"Sa, lo tau gak sih apa yang lo lakuin ? lo lagi masuk dengan sukarela ke kandang macan."

Sabiya mengernyit bingung dengan perkataan Nadira. "Maksud lo ?"

"Lo menawarkan diri buat nginep ? berduaan doang bareng pacar lo ? yakin lo kalau Rey gak akan ngapa-ngapain ?"

"Yakin kok, waktu dia nginep di apart gue juga dia gak ngapa-ngapain."

"Ya ini kan beda, anggap aja lo lagi staycation bareng doi." Di dalam hati Sabiya masih percaya kalau Reynald tetap tak akan macam-macam kepadanya.

"Rey ada pergi ke minimarket gak sebelum kalian check in ?" Suara Nadira kembali terdengar.

"Ada, setelah check in dia pergi ke minimarket buat beli minuman dan cemilan."

"Coba lo cek deh di barang belanjaan yang dia bawa, dia beli kondom gak ?"

Mata Sabiya refleks melebar mendengar pertanyaan Nadira.

Story Of ReynaldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang