Bumi pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum.
🎵 Noh Saleh - Angin Kencang
▪️▪️▪️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sabiya pemilik rambut panjang bergelombang berwarna Ash grey itu sedang berjalan menuju Fakultas Film dan televisi. Ia berjalan cepat dengan sebelah tangan terangkat memegang handphone miliknya. Ia tempelkan handphonenya tersebut pada sebelah telinga. Ia sedang berusaha menelepon teman sekelasnya.
Sabiya seperti magnet yang dapat menarik sekitarnya. Bukan hanya karena rambutnya yang terang dan mencolok, tapi paras dan tubuhnya yang mampu membuat semua orang yang berpapasan dengannya, pasti akan menoleh ke arah Sabiya.
Sabiya merupakan mahasiswa jurusan film dan televisi semester 5 di salah universitas terbesar di Bandung. Ia adalah mahasiswa rantau yang berasal dari Jakarta yang sengaja melanjutkan pendidikan Sarjananya di kota yang terkenal dengan julukan kota kembang tersebut.
Diantara banyaknya wanita cantik mojang bandung di universitas ini, Sabiya merupakan mahasiswa yang dinobatkan menjadi salah satu wanita tercantik. Kulit yang putih bersih, wajah kecil yang dihiasi rambut panjang sepunggung yang indah membuat ia semakin terlihat sempurna. belum lagi hidung mancung dan mata bulatnya yang berbinar, membuat siapa saja yang melihatnya tak akan bosan memandangi wajahnya itu.
Sabiya berjalan cepat dan terlihat sedang menahan kesal. Ia ingin segera sampai di ruangan editing dimana tempat temannya itu berada.
Sedangkan di ruangan editing. Pandu, pria yang ditelepon Sabiya beberapa menit lalu sedang duduk di depan komputer. Ia menaruh handphonenya di atas meja setelah menutup percakapannya tadi dengan Sabiya.
"Siapa ?" Tanya seorang pria tampan yang duduk di sebelah Pandu. Pria yang memiliki rahang tegas, mata tajam namun meneduhkan itu bertanya penasaran kepada Pandu. Ia adalah Reynald Ksatria Addison, pria yang memiliki banyak penggemar karena memiliki wajah yang sangat tampan yang menurut orang-orang seperti aktor Korea. Namun berkepribadian kalem dan terkesan dingin itu membuat banyak wanita penasaran terhadapnya. Termasuk Sabiya.
"Sabiya, dia lagi jalan kesini. Siap-siap nih gue denger omelannya dia." Keluh Pandu seraya membuang nafasnya pelan. Mendengar jawaban Pandu, membuat Reynald dengan cepat meraih tas ranselnya yang berada di atas meja dan beranjak dari duduknya untuk masuk ke ruangan Dubbing. yang memiliki akses connecting door dari ruangan editing.
"Jangan bilang gue ada disini." Kata Reynald, sebelum ia menghilang dari balik pintu ruangan dubbing.
Dan beberapa menit setelahnya, pintu ruangan editing dibuka dengan cepat oleh seorang wanita berambut panjang, dengan raut wajah kesalnya yang masih terlihat. Sabiya masuk ke ruangan editing dan menghampiri Pandu yang masih terduduk di depan komputer.
