Bab 9 Mengejar Nikmat

8.3K 14 1
                                    

Setelah Dodit dan Anissa berangkat mengantar Kylie dan Bu Kuncoro ke sekolah, Stella melirik Pak Kuncoro.
"Ayo Pak Kuncoro.. ikut saya ke dalam dulu dan kunci pintunya.." ucap Stella berjalan menuju kamar.
Pak Kuncoro mengikuti langkah si cantik istri Rendra setelah mengunci pintu rumah.

Di dalam kamar tidur Stella duduk di pinggir ranjang dan Pak Kuncoro berdiri dekat pintu kamar.
"Loh.. Pak Kuncoro kenapa diam saja di sana.. emangnya tuan atas memekku sudah bosan dengan memekku.." ucap Stella sambil melucuti pakaiannya hingga telanjang dan melebarkan kedua kakinya sehingga gundukan rambut jembut tebal yang rapi terekspos di hadapan tetangganya.
"Mbak Stella.. Mbak.. sekarang.." ucap Pak Kuncoro tidak yakin dengan penglihatan dan pendengarannya.
"Kenapa Pak Kuncoro? Bukankah demi bisa menikmati ini Pak Kuncoro tega memperkosa aku dan menindas serta memukulku.. sekarang saat aku sudah ketagihan Pak Kuncoro malah bingung.. selama Pak Kuncoro memberiku kenikmatan dan kepuasan tanpa memaksa dan memukul maka kontol Pak Kuncoro akan selalu menjadi tuan atas memekku.." ucap Stella.

Ibu rumah tangga muda itu pun berdiri dan berjalan menuju Pak Kuncoro ketika sudah berhadapan tangan kanannya meraba selangkangan pria tua itu sambil menggigit bibir bawahnya. Pak Kuncoro memeluknya dan mencium bibirnya, Stella membuka mulut dan membiarkan lidah Pak Kuncoro memasuki rongga mulutnya. Lidah mereka saling bertautan dan saling mengulum penuh nafsu.

Tangan kanan Stella masih meraba selangkangan tetangganya yang bejat, beberapa saat kemudian Stella melepaskan diri dari pelukan dan ciuman Pak Kuncoro. Si cantik berjalan mundur ke belakang menuju ranjang dan duduk di pinggir ranjang lalu mengangkat kaki kanan dan menekuknya diatas ranjang sedangkan kaki kirinya dibiarkan terjuntai ke bawah ranjang.

Stella menghisap jemarinya dan menjulurkan lidahnya sambil menatap Pak Kuncoro yang sedang melepas pakaian sendiri kemudian mengarahkan jemarinya ke bibir memeknya.

*Aaccchhhh.. ooccchhhh.. Pak Kuncoro.." desah Stella merabai memeknya sendiri.

Pak Kuncoro yang sudah telanjang segera melangkah ke arah Ibu muda cantik itu, pria tua bejat itu berdiri di depan Stella. Pria tua itu segera menurunkan kepala menjilat dan menghisap memek hingga klitorisnya. Ibu rumah tangga cantik itu meremas kepala pria tua yang sedang menjilat memeknya.

"Occhhh.. ssttt.. nikmat.. uuccchhhh.. ya.. Pak Kuncorooo.. aaccchhhh.." erang Stella.
Pak Kuncoro menusukkan dua jemarinya ke dalam liang memeknya dan mengorek dinding dalamnya sambil terus menjilat dan menghisap memek dan klitorisnya.

"Aaccchhhh.. Pak Kuncoro.. aku keluuaaarrrr.. ooocccchhhhh.." erang Stella orgasme.

Setelah dapat menguasai tubuh dan mengatur nafasnya Stella meminta Pak Kuncoro berbaring diatas ranjang empuknya.
"Pak Kuncoro.. baring sini.. aku mau melihat tuan atas memekku.." ucap Stella nakal dan menggoda.

Ibu muda cantik itu sudah lupa statusnya sebagai seorang istri, ibu dan wanita alim, setelah beberapa kali disetubuhi oleh Pak Kuncoro yang membangkitkan gairah liar dalam dirinya kini dia sepenuhnya menuntut kenikmatan dan kepuasan dari tetangganya. Nafsu birahi mengambil alih pikirannya menuntut untuk dituntaskan dan saat ini hanya Pak Kuncoro yang dapat memuaskan nafsu birahinya.

Menungging diantara kedua kaki tetangganya, tangan kanannya menggenggam batang kontol pria tua itu yang sudah ereksi meskipun belum sepenuhnya sedangkan tangan kirinya memainkan buah pelir tetangganya. Mengocok dan membelai kontol besar pria tua itu perlahan kemudian menjulurkan lidahnya menjilati ujung tumpul kepala kontol Pak Kuncoro hingga ke pangkal dan dua biji pelir Pak Kuncoro pun dijilat dan dihisap.

Kepala Stella turun naik menyepong kontol pria tua tetangganya berulang kali, Ibu rumah tangga muda itu sungguh menikmatinya.
"Tuan atas memekku.. aku sangat menikmatinya dan menyukainya.." ucap Stella melirik nakal kepada Pak Kuncoro.
"Nikmatilah kontolku dan puaskan aku Mbak Stella sayangku.. aku sangat menyukai kata-kata dan perlakuanmu.." balas Pak Kuncoro.
"Memekku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan tuannya.. Pak Kuncoro.." ucap Stella sambil merangkak ke depan.

Jebakan Nafsu Para PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang