Harso menyambangi rumah Stella majikan barunya jam 10.30. Harso mengetuk halaman gerbang rumah Ibu muda cantik itu. Setelah menunggu beberapa saat Stella keluar untuk membuka pintu gerbang. Wanita cantik satu anak telah bersiap untuk pergi ke rumah sakit, dia mendapatkan kabar dari Anissa bahwa Rendra telah sadarkan diri bahkan 2-3 hari kedepan Rendra sudah diijinkan untuk pulang.
"Ohya.. Pak.. boleh tahu nama Bapak siapa?" tanya Stella setelah mengajak Harso masuk ke ruang tengah.
"Saya Harso Mbak.." balas Harso.
"Baiklah, Pak Harso sudah bisa langsung bekerja hari ini. Kita akan ke rumah sakit. Suami saya sedang dirawat karena kecelakaan beberapa waktu lalu." ucap Stella.
"Baiklah Mbak.. saya perlu panaskan mobilnya dulu.." ucap Harso.
"Baiklah.. saya ambil kunci mobil dulu ya.. oh ya.. sekalian saya antar Pak Harso ke kamar Bapak untuk simpan pakaian." ucap Stella.
Harso kemudian membawa tasnya yang berisi pakaian mengikuti langkah Stella. Setibanya di kamar belakang Stella mempersilahkan Harso menyimpan barang dan pakaiannya dikamar yang akan ditempati olehnya. Kemudian Stella meninggalkan Harso dan menuju kamar tidurnya untuk mengambil kunci mobil.
Beberapa saat kemudian Harso telah menunggu Stella di ruang tengah, si cantik istri Rendra menyerahkan kunci mobil kepada Harso lalu segera kedepan untuk memanaskan mesin mobil. Beberapa saat kemudian Stella keluar dari rumah dan mengunci pintu rumahnya. Mobil pun menuju ke rumah sakit mengantarkan Stella.
*****
Selamat datang kembali, sayang.” Kata Stella sambil mendorong kursi roda Rendra masuk ke rumah.
Kylie melonjak-lonjak gembira melihat ayahnya pulang, tapi pria yang duduk di kursi roda itu bereaksi negatif, dia diam saja tanpa ekspresi, tangannya bergerak lemah mengelus rambut Kylie dengan wajah masam.
Melihat wajah lesu suaminya Stella menggigil menahan emosi, ingin rasanya dia menangis melihat Rendra yang terus saja memperlihatkan ekspresi pahit terutama kepada dirinya, tapi apa yang bisa dia lakukan Dia hanya mampu memberikan dorongan doa agar suaminya itu bisa cepat sembuh dan kembali menjadi suaminya seperti Rendra yang dulu.
Beberapa hari sebelum pulang Rendra sudah mulai bisa tersenyum dan bercanda, lalu entah kenapa, tiba-tiba saja senyum itu hilang dan berganti dengan kemuraman dan wajah penuh emosi yang tidak berkesudahan. Dalam hati kecilnya Stella merasa Rendra memendam kekecewaan dan rasa marah kepadanya, tapi kenapa? Apakah Rendra tahu persetubuhan Stella dan Dodit atau Stella yang terpaksa melayani nafsu hewan Pak Kuncoro selama ini.
Atas izin dokter, Rendra sudah diperbolehkan pulang dan menerima rawat jalan, karena pertimbangan finansial dan kenyamanan, pihak keluarga membawa Rendra pulang hari ini. Sayangnya entah kenapa Rendra yang pada hari-hari terakhir memperlihatkan wajah optimis berubah total, ia terlihat enggan pulang ke rumah. Ketika Dodit menanyakan hal ini pada Stella, istri Rendra itu hanya bisa menggeleng dan mengangkat bahu tanda tak tahu.
Stella sudah mencoba menanyakannya langsung tapi Rendra tak menjawab, ia bahkan menggeram marah ketika Stella terus bertanya. Itu sebabnya Stella memilih diam dan berpura-pura semua baik-baik saja. Ia yakin suatu saat nanti, Rendra akan kembali seperti semula. Paling tidak Rendra sudah pulang ke rumah. Stella berjanji pada dirinya akan merawat suaminya hingga sembuh.
"Tas-tasnya Bapak langsung dibawa ke kamar.. Mbak?" tanya supir yang membawa tas berisi baju dan perlengkapan Rendra.
"Iya.. Pak Harso." angguk Stella.
"Letakkan saja di samping tempat tidur Bapak, nanti biar saya yang membereskan." lanjut Harso.
"Baik, Mbak." kata Harso sambil bergegas membawa barang-barang itu masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jebakan Nafsu Para Pria
FantasiIni adalah cerita fiksi. Nama atau orang, karakter apapun, bisnis atau tempat, peristiwa atau kejadian adalah fiktif. Kemiripan apapun dalam cerita dengan peristiwa aktual hanya kebetulan. Cerita dalam novel ini mengandung cerita 21+ dan tidak cocok...