Bab 5 Saksi Bisu Pos Kamling Part 2

13K 34 3
                                    

Pria tua yang bertubuh gemuk dan berkulit gelap itu menuju selangkangan Stella lalu berlutut dan menempelkan ujung gundul kontolnya yang menyerupai jamur dan basah di bibir memek Stella, Ibu muda cantik beranak satu menarik dan menahan nafasnya menanti detik-detik kontol besar pria tua bejat memasuki memeknya. Saat dilesakan kontol besar tetangganya ke dalam memek Stella, ternyata liang cinta Ibu muda itu belum sepenuhnya terlumasi meski beberapa saat lalu dilanda orgasme. Hanya sebagian saja dari keseluruhan batang kontol Pak Kuncoro yang bisa masuk.

"Acchhh.. jangaaaaan diteruskaaan.. saya mohon Pak! Sakiiiit!! Jangaaan.. pelaaan! Pelaaan sajaaa!! Jangaaaan!! Hentikaaan!! Hentikann!!" Stella menjerit lirih karena takut membangunkan penghuni komplek di sekitar pos kamling, tapi rasa sakit yang dirasakannya terlalu menyiksa sehingga air mata menetes di wajahnya.

Stella berusaha menarik tubuhnya dan mendorong tubuh Pak Kuncoro menjauh darinya akan tetapi semua usahanya sia-sia. Stella hanya bisa menangis sesenggukan dan berusaha tabah dan menahan rasa sakit saat Pak Kuncoro malah menyodokkan sisa kontolnya ke dalam memek Stella dengan keras hingga seluruh batang kontol besar pria tua bejat itu terhunus di dalam liang memeknya.

"Siap-siap digenjot Bu Rendra.. nikmatilah kontolku.." ejek Pak Kuncoro yang sengaja memanggil Stella dengan nama suaminya.

Wajah Stella memerah karena marah dipermalukan seperti itu. Pak Kuncoro menarik kaki Stella yang jenjang dan menempelkannya di kedua sisi wajahnya. Ibu rumah tangga yang cantik itu pun merelakan tubuhnya dibolak-balik oleh Pak Kuncoro yang memang berniat menikmati seutuhnya kemolekan tubuh Stella malam ini. Dengan kaki terangkat ke bahu Pak Kuncoro, Stella memejamkan mata karena tahu apa yang akan segera dilakukan pria tua itu. Pak Kuncoro menarik pinggul Stella dan menjebloskan kontolnya ke dalam memek Stella.

"Aaaaccccchhhhhh!!! Jangaaaaaaaann!! Sakiiiiiiiiiit!! Aduuuhhhhh.. jangaaaan… pelaaan sajaaa! Pelaaaan!! Paakkk!" pinta Stella memelas belum digubris oleh Pak Kuncoro.
"Teriakanmu semakin keras semakin membuat aku terangsang Bu Rendra.. suaramu sangat membuatku terangsang.." ucap Pak Kuncoro kembali menyebut nama Stella dengan nama suaminya.

Teriakan dan desis perih Stella ibarat musik yang merdu di telinga Pak Kuncoro yang bejat. Mendengarkan suara wanita idamannya menjerit kesakitan dan menggeram karena merasakan desakan kontolnya di dalam liang memek Stella membuat Pak Kuncoro sangat terangsang. Pak Kuncoro menarik sedikit batang kontolnya.

Hal ini membuat Stella bisa bernafas sedikit lega, sayang tak berlangsung lama. Saat Stella masih terengah-engah dan menarik nafas, tiba-tiba Pak Kuncoro mendorong batang kontolnya masuk dengan cepat dan keras ke liang memek Stella sampai ujung terdalam! Stella menjerit kesakitan saat kontol itu menguasai liang cintanya yang sempit.

"Hiiyyyaaaahhhhh!! Saakiittt!!! Pak.. aku mohon.. lakukan dengan pelan Pak.." teriak Stella di tengah sepinya malam.

Dia sudah tidak peduli lagi kalau-kalau ada orang yang mendengar suaranya saat melewati pos kamling itu. Stella merasa kesakitan setiap kali Pak Kuncoro menusuk memeknya dengan cepat dan keras.

"Pak.. aku mohon.. pelan-pelan aja.. aku akan menuruti kemauan Bapak.. aku dan Bapak.. kita akan bercinta sampai Bapak puas.. berapa kali pun Bapak mau ngentot akan kulakukan.. tapi tolong pelan-pelan.." ucap Stella lirih dan memohon.
"Nikmati kontolku Bu Rendra.. aku akan memberimu kehangatan di malam ini dan kenikmatan serta kepuasan yang tidak pernah kamu dapat dari kontol kecil Rendra suamimu.." ucap Pak Kuncoro.
"Pak.. Bapak mau aku nikmati kontolmu.. tolong panggil aku Stella.. bukan dengan nama suamiku.. aku ingin menikmatinya.. ngentot dengan Pak Kuncoro.." balas Stella kemudian bangkit duduk dan memeluk tubuh pria tua itu.

Stella menghujani wajah Pak Kuncoro dengan ciuman penuh nafsu, membuka mulut membiarkan lidah pria tua bejat itu menjelajahi rongga mulutnya, lidah mereka saling melilit, bertaut satu sama lain dan saling beradu penuh nafsu. Ibu muda cantik itu menggoyangkan pinggulnya untuk mengimbangi tusukan kontol besar tetangganya.

Jebakan Nafsu Para PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang