Mana Mungkin

2.2K 116 2
                                        

Part 9

Don't waste sunsets with people who will be gone by sunrise  . . .

***

MINA

Aku duduk terdiam, sedangkan wanita yang mengaku sebagai tunangan pak guru berjalan mengelilingi ruangan. Ia berjalan menuju dapur, ruang makan, bahkan ia ingin membuka ruang kerja pak guru namun ia urungkan niatnya

"Tempat ini tidak berubah ya" katanya

"Aku dulu selalu kemari" aku tidak bertanya padamu tante

"Ah begitu ya" kataku dan mengangguk mengerti

Tante ini selalu mengoceh, dari mulai pertemuannya dengan pak guru, acara pertunangannya dan lain sebagainya. Kuping ku sampai panas dibuatnya

Pintu apartemen terbuka, dan nampaklah pak guru disana. Wajahnya nampak terkejut, hey tunangan tercinta mu datang

"Clairine?"

"Dand" tante yang ternyata bernama Clairine ini berdiri dari tempat duduknya dan memeluk pak guru. Seakan-akan aku adalah nyamuk yang menganggu sepasang kekasih

Pak guru tidak bereaksi, wajahnya masih terkejut. Bahkan ia tidak membalas pelukan tante Clairine

Kemarin pak guru bilang, ia membatalkan pertunangannya. Lalu mengapa sekarang ada wanita yang mengaku sebagai tunangannya? Aku tidak mengerti.

"Om kau sudah pulang" aku berdiri dari tempat dudukku lalu tersenyum

"Om?" tanya pak guru. Wajahnya nampak bingung, lalu aku mengedipkan satu mata ku dan ia tersenyum mengerti maksudku

"Aku baru tahu kamu punya keponakan" kata tante Clairine

"Ah iya aku belum memperkenalkan diri, aku Kim Mina. Keponakan jauh om Dand"

Lalu mereka bercengkrama, seakan-akan aku tak disana. Merasa tidak dianggap keberadaannya, aku memasuki kamarku. Jadi pak guru berbohong?

Setelah 1 jam berlalu, tidak ada tanda-tanda suara tante Clairine. Aku keluar dari kamar ku dan duduk disamping pak guru

"Setelah berakting jadi pacar saya sekarang kamu jadi keponakan saya?" tanyanya dengan senyuman tipis

"Maaf pak guru, tapi berhasilkan? Apa aku perlu jadi aktris?" kataku sambil mengibaskan rambut pirang ku

Lalu kami terdiam, suasana jadi canggung. Aku menaikkan kedua kaki ku keatas sofa dan menekuknya. Aku tidak berhak meminta penjelasan soal tunangan pak guru, ini urusannya

"Kamu tidak mau bertanya?" tanyanya

"Soal apa?" tanya ku pura-pura tidak mengerti

"Tunangan saya"

"Jadi?"

"Tiga tahun lalu orang tua saya menjodohkan saya dengan Clai, lalu kami bertunangan dan hubungan itu berjalan selama dua tahun. Saya masih mencintai pacar saya yang sudah meninggal, saya tidak bisa menerima keberadaan Clai. Dia wanita yang cantik dan baik, tapi saya tidak bisa mencintai Clai"

"Karena saya tidak tahan lagi, saya memutuskan pertunangan itu. Kamu tahu? Clai bertingkah seolah-olah kami masih bertunangan, lalu saya bilang padanya jika kita sudah tidak memiliki hubungan apapun. Lalu ia pergi keluar negeri untuk melanjutkan kuliahnya, dan satu tahun berlalu. Lalu tiba-tiba ia datang ke apartemen saya dan berkata padamu bahwa ia adalah tunangan saya" jelasnya dengan raut wajah yang sedih

Pak guru, apa kamu bisa mencintaiku?

"Kalau boleh aku tahu, bagaimana pacar mu itu pak guru?" tanya ku, semoga pertanyaan ini tidak menyinggungnya

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang