Tunangan Pak Guru?

2.5K 124 1
                                    

Part 8

Don't waste sunsets with people who will be gone by sunrise . . .

***

MINA

Hari ini hari adalah hari libur, aku bangun lebih awal hari ini. Aku ingin membantu pak guru memasak, lagipula kakiku sudah membaik

Saat kubuka pintu kamarku, tercium aroma masakan dari dapur. Kulihat pak guru sedang memotong sayuran. Diberkatilah aku karena sudah melihat malaikat pagi-pagi begini

"Boleh kah aku membantu?" tanyaku dari belakang tubuh pak guru

"Silahkan" jawabnya

Kulihat pak guru ingin memasak sup, jadi aku ingin mengambilkan panci untuknya. Dan sial entah tubuhku yang terlalu pendek atau laci peralatan memasak terlalu tinggi, aku tidak bisa menggapai panci itu

Aku berjinjit dengan satu kaki, tetap saja tidak sampai

"Pak guru bisakah-"

Aku membalikkan badan untuk meminta bantuannya, dan sebelum kuselesaikan perkataanku tubuh pak guru sudah berada dihadapanku. Jarak kami sangat dekat, bahkan dada kami saling bersentuhan. Aku menghadap pak guru, pak guru menghadapku.

Astaga apa yang pak guru lakukan? Eh tapi ini salahku, kenapa aku minta bantuannya? Harusnya aku menyingkir dulu. Tapi ini juga salahnya, kenapa ia tiba-tiba berdiri didepanku?

"Hey Mina, ini pancinya" pak guru menyadarkan ku dari lamunan ku

Aku mengambil pancinya tanpa mengatakan sepatah katapun, pasalnya pak guru belum beranjak dari tempatnya. Sehingga tubuh kami masih saling berdekatan

"Kalau butuh bantuan, bilang saja padaku" ia mengelus kepalaku, tanpa senyuman ia mengatakan kalimat itu. Pak guru, jangan seperti ini.

"Terima kasih pak guru"

Ia kembali dengan aktivitasnya, memotong sayuran. Sedangkan aku memasukkan air keran kedalam panci, setelah itu berjalan menuju kompor berada. Di samping pak guru

Setelah menyalakan kompor, aku melirik pak guru. Ia memotong sayuran seperti koki handal, sangat cepat. Aku tak berkutik melihatnya

"Airnya sudah mendidih Mina" kata pak guru

Aku tersenyum kikuk dan mengambil bumbu yang sudah diracik pak guru lalu memasukkannya kedalam panci. Setelah itu pak guru yang mengambil alih memasak supnya, sedangkan aku menyiapkan piring, nasi dan lain-lain

"Malam ini saya ingin mengajak kamu jalan" kata pak guru disela kegiatan makan kami

"Kemana?" tanyaku, ini pertama kalinya aku jalan pak guru. Jalan dengan pria setampan pak guru? Mimpi apa aku semalam?

"Ke pusat perbelanjaan didekat sini" aku mengangguk senang

"Tapi kakimu baik-baik sajakan?" tanya pak guru

"Iya, tenang saja pak guru" pak guru hanya mengangguk dan melanjutkan makannya

Kakiku sudah membaik, tapi bukan berarti sudah sembuh. Oh kaki, tolong jangan mengacaukan acara jalan-jalan ku dengan pak guru

***

Malam tiba, dan aku sedang mengobrak-abrik lemari pakaianku. Kenapa tak ada pakaian yang cocok untuk malam ini? Akhirnya pilihanku jatuh pada dress mini hitam, dipadu dengan tas kepala kucing berwarna senada.

Aku menyisir rambut pirangku dan kubiarkan menjuntai bebas, mempoles sedikit bedak dan liptint. Aku siap

Saat aku keluar kamar, kulihat pak guru sudah menunggu. Pak guru memakai kemeja hitam dan celana bahan hitam, jadi pakaian kami serasi?

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang