Pernyataan Yang Sebenarnya

1.8K 101 0
                                    

Part 19

The shooting star it's telling me this is the end, I should get ready

***

MINA

Kamu tidak ada di sekolah, lagi. Kemana kamu pak guru? Aku hanya ingin menanyakan perihal gosip yang menyebar tentang dirimu, apakah kamu benar-benar akan menikahi wanita itu?

Aku bisa saja mengirim pesan padamu, namun aku ingin mendengarnya dari mulut mu sendiri. Alasanmu, aku hanya butuh alasanmu. Dengan begitu aku bisa menyerah

Aku memang bukanlah gadis yang gampang menyerah, tapi apalah dayaku jika kamu memilihnya untuk menjadi pendamping hidupmu?

Lalu untuk apa kamu menciumku?

Hari ini hari sabtu, kuputuskan untuk datang ke apartemenmu. Ini masalah hati

Sesampainya di depan apartemen pak guru, aku enggan memencet bel. Aku menghela napas berat, apa keputusanku tepat?

"Sedang apa?" tanya seseorang dibelakangku, aku terperanjat kaget

"Pak guru?" kulihat pak guru dengan barang belanjaannya, menatapku sendu.

"Mau masuk?" aku menyetujui tawarannya

Ia beralih ke dapur, membuatkanku minuman. Lalu ia kembali dengan satu gelas susu cokelat dingin

"Ada apa Mina?" tanyanya

Aku tidak langsung menjawab, berpikir apa yang ingin kutanyakan padanya. Apa aku to the point saja?

"Pak guru apa kabar?" tanya ku seraya meremas ujung white denim ku

"Saya baik-baik saja, kita tak bertemu sepekan bukan? Apa kamu merindukan saya?" candanya

Aku sangat rindu padamu, bodoh.

Dan sekali lagi aku terdiam, sebenarnya apa sih yang kulakukan sekarang? Sedangkan ia menatapku dengan tatapan yang entahlah aku tidak tahu apa artinya

"Jadi, kamu sudah dengan berita tentang saya?" nah ini dia

"Sudah, aku kesini mau menanyakan hal itu."

"Tanyakan saja"

"Apa benar bapak akan menikahi tante Clairine?" tanya ku, tolong jawab tidak.

"Sepertinya ya, aku harus bertanggung jawab" jawabnya dengan tatapan sendunya

"Tanggung jawab?"

"Ya, Clairine bilang ia hamil. Ia bilang itu anak ku, ayah menyuruhku menikahinya" ujarnya "Tapi saya akan menunggu sampai anak itu lahir, jika ia memang benar anak saya maka saya harus menikahi Clairine"

"Jika anak itu bukan anak bapak?" tanya ku dengan suara tercekat

"Saya akan tetap menikahinya"tegasnya

"Bapak mencintainya?"

Pak guru terdiam, sorot matanya menunjukkan kesedihan. Kenapa kau bersedih? Inikan keputusanmu?

"Tidak, tapi jika ia menjadi istri saya nanti saya akan belajar mencintainya" jawabnya

Kenapa tidak belajar mencintaiku saja?

Aku menunduk pasrah, air mata ini tidak bisa dibendung lagi

"Aku suka pak guru" ucapku dengan suara pelan

Aku mendongakkan wajahku, kulihat ia membelalakan matanya. Lalu dengan cepat ia merubah air wajahnya kembali, menjadi datar.

"Permisi" dengan cepat aku menyambar sling bag ku dan keluar dari apartemen pak guru, masa bodoh jika orang-orang melihatku menangis seperti ini

Bahkan ia tidak mengejarku kan? Sungguh bodoh dirimu, Mina.

***

DAND

Surai pirang itu tidak terlihat lagi dari pandanganku, murid-murid kelas 12 memang masih masuk sekolah. Sebenarnya mereka tidak diwajibkan masuk sih, tapi kuharap gadis itu masuk.

Sahabatnya selalu masuk sekolah, walaupun datang terlambat. Yang dilakukan murid kelas 12 hanya bermain bola, bergosip dan menganggu para guru yang sedang mengajar di kelas

Nakal saja dulu, toh ini yang terakhir kalinya. Begitulah salah satu ucapan murid populer yang tidak sengaja kudengar saat aku lewat didepan kelasnya

Aku menghela napas, gadis itu memang tidak berniat untuk masuk ya? Atau karena ada diriku disini?

Esoknya, kulihat ia datang. Dengan memakai seragam dibalut sweater biru favoritnya. Matanya nampak bengkak, ia menangis?

"Hei" sapaku saat kami berpapasan, serasa aku adalah makhluk tak kasat mata. Seperti aku tidak terlihat dimatanya

Ia berjalan melewatiku, bahkan melirik ku pun tidak. Aku merasa sangat bersalah

Apa Mina membenciku?

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang