Saudara Pak Guru

1.9K 112 0
                                    

Part 12

Baby i don't care if you got her in your heart . . _Ariana Grande - One last time

***

MINA

Hari ini sekolah ku pulang lebih cepat karena para guru akan rapat. Pak Dand tidak bisa pulang bersama ku karena rapatnya, alhasil aku pulang bersama Keynan

Sesampainya di depan gedung apartemen, aku pergi menuju minimarket yang jaraknya tak jauh dari gedung apartemen. Aku mengambil dua mie instan dan satu kaleng kornet

Setelah membayarnya di kasir, aku berlari menuju gedung apartemen, rasa lapar ini sudah tidak tertahankan. Aku memasukki apartemen pak guru yang terang benderang. Tunggu, sebelum berangkat kesekolah, semua lampu sudah ku matikan. Kenapa menyala?

Apa ada pencuri disini?

Samar-samar kudengar suara televisi yang menyala. Aku mengambil bantal sofa ruang tamu dan berjalan menuju ruang televisi, seseorang itu duduk membelakangiku.

Aku berdiri di hadapannya dan memukul lelaki itu dengan bantal sofa yang ku pegang, aku memejamkan mata ku tak berani melihat. Lelaki itu mengaduh kesakitan karena ku pukul berkali-kali

"Hey, udah udah!" teriaknya, lalu aku menyudahi aktivitas memukulnya

"Lo pencuri ya? Ngapain di rumah pak Dand?" tanya ku memasang tampang sangar. Lelaki yang duduk di sofa ruang televisi sudah berdiri dihadapanku. Ia lebih tinggi dari ku, lalu ia menertawaiku dan diam memasang wajah tanpa ekspresi

Kalau dilihat dari dekat, lelaki ini mirip ...

"Kenapa gue nyuri barang-barang kakak gue sendiri?" lelaki ini menyilangkan kedua tangannya di depan dada bidangnya

"Kakak?" tanya ku. Benar juga, lelaki ini mirip pak Dand

"Nama gue Teddy Gade, adik Dand Gade" ia membungkuk bagai pangeran mengajak seorang putri untuk berdansa

Astaga, bagaimana ini? Aku memukul adik guru ku sendiri. Bagaimana kalau aku diusir dari apartemennya?
Baiklah. Jangan berlebihan

"Lo siapanya kakak gue? Jangan-jangan lo pencurinya?" katanya, lalu menatapku dari atas sampai bawah tubuh ku

"Enak aja, gue saudaranya Han Lily dan gue tinggal disini" jelasku. Ia hanya manggut-manggut

"Pacar kakak?" tanyanya dengan wajah polos. Aku mau sekali menjadi pacar pak guru.

"Bukan" jawab ku

Ia melirik barang belanjaan ku, aku lalu menatapnya dengan tatapan tanya. Sedangkan ia hanya menyengir kuda, aku mengangguk pasrah dan berjalan menuju dapur

Seharusnya dua mie instan ini adalah makananku, bukan untuk dibagi dengannya. Ah menyebalkan

Aku memanggilnya menuju meja makan karena mie instan sudah siap dimakan. Ia makan dengan sangat lahap

"Hey makannya pelan-pelan" kataku, aku menatap jijik padanya

"Sejak semalam aku tidak makan, kau tahu? Saat sampai disini ternyata hanya tersisa piring kotor saja" gumamnya

Aku memberikan milikku setengah padanya karena kasihan melihatnya. Nafsu makan ku hilang seketika, ku berikan mangkuk ku yang sudah berisi setengah padanya. Ia menatap mangkukku dengan mata berbinar-binar.

"Terima kasih!" lalu ia menyantap mangkuk keduanya

2 jam kemudian, kudengar suara pintu terbuka dan langkah kaki menuju ruang televisi. Ya itu pak Dand, dengan kemeja putih, dasi yang kendur, dan rambutnya itu ia biarkan berantakan. Wajahnya nampak kelelahan

"Teddy?" tanya pak guru

"Hey bro! Bagaimana kabarmu?" Teddy berdiri dari posisi duduknya dan memeluk pak guru

"Jam berapa kamu sampai?" tanya pak guru lalu berjalan ke dapur untuk mengambil minum

"Jam 8" teriak Teddy

"Gimana kabar mama dan papa?" tanya pak guru yang sudah berada di ruang televisi

"Mama dan papa baik, kenapa lo ga pernah telepon ke rumah?" tanya Teddy

Baiklah, obrolan mereka sekarang adalah topik keluarga. Dan aku tidak mau jadi pengganggu nanti, jadi aku berjalan menuju kamarku

Saat aku terbangun dari tidur siangku, yang kudengar hanyalah suara tawa khas seorang lelaki. Saat ku lihat jam dindingku, pukul 15.00

Karena aku malas membersihkan apartemen pak guru, alhasil aku memainkan handphoneku. Menyetel lagu artis favoritku, Seo Nyeo Shi Dae alias SNSD.

"Tell me why-" ku angguk-anggukan kepala ku menurut irama yang sesuai dengan lagu

"Hey pirang" tiba-tiba Teddy membuka pintu kamarku dan mengintip kedalam kamarku

"Apa?"

"Gue kira lo ketakutan, ternyata lo nyanyi. Suara lo nyaring banget, bakal budek nih kuping gue dengar suara lo" celetuk Teddy lalu menutup pintu kamarku, Teddy terdengar sedang tertawa terbahak-bahak diluar

"Sialan lo" teriakku

***

AUTHOR

Teddy berjalan menuju dapur, tempat dimana kakaknya sedang memasak. Dand sangat serius kala itu, ia seperti sudah lama menjadi koki

"Mina lucu juga" ujar Teddy. Dand menghentikkan aktivitasnya lalu melanjutkan lagi, ia tersenyum disela aktivitasnya

"Kalo di lihat-lihat warna rambutnya sama kayak-" Teddy menghentikkan perkataannya, ia takut membuat kakak satu-satunya itu bersedih lagi

"Katie? Awalnya gue ga suka sama warna rambut Mina, tapi entah kenapa sekarang gue jadi suka ngeliat rambut pirang itu" kata Dand

"Suka sama rambutnya atau orangnya?" Teddy lalu berlari menuju ruang televisi, ia takut Dand akan marah

Namun, lain yang dipikirkan oleh Teddy. Dand diam, bahkan ia sudah melepaskan pisau dari tangannya. Pikirannya berkecamuk, benar juga apa yang dikatakan adiknya.

Ia menyukai rambut Mina atau Mina?

"Pak guru?" tangan itu melambai-lambai di depan wajah Dand, seketika Dand tersadar dari lamunannya

"Sedang melamun apa sih?" tanya Mina yang bertopang dagu di samping Dand

"Ah bukan apa-apa"

"Mau aku bantu?" tawar Mina

"Tidak usah, aku ingin memasak sendiri karena hari ini Teddy datang" tolak Dand

Lalu Mina mengangguk pelan lalu berjalan menuju kulkas, mengambil sekotak susu vanilla lalu mengambil satu gelas dan berjalan pergi menuju ruang televisi.
Dand memperhatikan Mina yang berjalan pergi membelakanginya. Rambut pirangnya terurai bebas, ia sempat mengibaskan rambut pirangnya

Dand pasti sudah gila, dan ini karena Teddy. Kenapa Teddy menanyakan hal aneh seperti itu?

Suka rambutnya atau orangnya?
Rambutnya atau orangnya?

Dan Dand bingung dibuatnya.

+++++

Hallooo

Author balik yuhuu
Di part ini aku munculin adiknya Dand, yang sebelumnya baca shadow pasti tau
Mohon maaf ya part 12 ini agak pendek. Idenya sudah mentok hehe
Makasih buat para pembaca, karena pembaca mau baca cerita Begin Again.

Semakin banyak pembaca yang bertambah, semakin semangat aku untuk nulis cerita ini

Vote & comment ya ;)

Salam,
chanwoobae

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang