Kenapa Dia?

1.9K 106 0
                                    

Part 10

How stupid of me to think i was the only flower in your garden . . .

***

DAND

Aku tertawa sesudah Mina memasuki kamarnya, ia sangat lucu. Bagaimana bisa ia kelepasan bicara?

Jadi ia cemburu kan?

Benarkan?

Kalau begitu sama halnya denganku.

Yah pokoknya masalah Mina cemburu nanti saja, yang lebih penting aku harus menyelesaikan tugas ku. Aku masuk kedalam ruang kerjaku dan duduk di atas kursi

Aku membuka laptop ku dan menyalakannya, aku terpaku melihat wallpaper laptop ku. Masih foto itu ya?

Ia tersenyum lebar di kursi rodanya, senyuman yang secerah mentari namun tidak dengan hatinya.

"Kenapa aku hanya melihati fotonya? Ck aku harus kerja" aku tersenyum miris lalu mulai mengerjakan pekerjaanku

Kudengar suatu ketukan dari luar ruangan kerjaku, astaga badanku rasanya remuk semua. Aku ketiduran karena terlalu sangat mengantuk semalam

"Pak guru, ayo kita sarapan" ujar Mina

Mina sudah siap dengan seragamnya, ia masih memakai celemek merah muda lalu rambut pirangnya ia cepol berantakan

"Pak guru?" ia melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku

"Ah ya maaf, baiklah. Kalau begitu saya mandi dulu" jawabku yang tersadar dari lamunanku, Mina hanya tersenyum dan pergi menuju ruang makan

Setelah siap, aku keluar kamar ku dan berjalan menuju Mina yang menunggu di ruang makan

Aneh, Mina tidak menuangkan susu atau jus jeruk di gelasku. Ada apa dengannya? Setahuku susu ataupun jus jeruk masih banyak persediaannya

"Kamu tidak menuangkan susu atau jus jeruk di gelas saya?" tanya ku

"Eh? Oh maaf pak guru" Mina terlonjak kaget dan buru-buru mengambil jus jeruk didalam lemari pendingin

Setelah menuangkan jus jeruk di gelas ku ia kembali ke tempat duduknya, kembali melanjutkan sarapannya

"Mina" panggil ku

"Y-ya pak guru?" jawab nya. Kenapa gugup begitu?

"Semalam ..."

"Maaf pak guru, lupakan kejadian semalam. Seharusnya aku tidak mengatakan itu pada pak guru. Tolong lupakan ya" cerocos Mina

"Apa? Saya mau tanya, semalam saya tidur di ruang kerja? Kenapa kamu tidak bangunkan saya?" tanya ku yang membuat Mina tersipu malu

Kenapa ia tersipu malu? Aku lupa.
Semalam ia bilang ia cemburu padaku, kenapa aku bisa lupa?

"Pak guru bilang aku tidak boleh masuk ke dalam ruang kerja pak guru, jadi aku tidak berani masuk dan membangunkan pak guru" jawabnya

Aku ingat saat aku memarahi Mina karena ia ingin membersihkan ruang kerjaku. Ck kenapa aku jadi pelupa sih?

"Cepat habiskan sarapan mu lalu kita berangkat" kata ku, Mina hanya mengangguk lalu mempercepat makannya

***

Anak perempuan jaman sekarang centil ya? Mereka sudah besar sih, memangnya wajar menggoda gurunya begini?

"Aku minta nomor telepon bapak dong" ujar anak murid berambut biru

"Maaf, saya tidak memberikan nomor pribadi kepada murid saya" tolak ku

Lalu tanya jawab soal kehidupan pribadiku dimulai, yah pertanyaannya memang dari murid perempuan semua. Aku melirik Mina sejenak, ia sedang melihat ku rupanya. Karena tertangkap basah sedang melihatku, ia mengalihkan pandangannya kearah jendela

"Apa bapak punya pacar?" tanya gadis berambut hitam dengan kuncir kudanya

"Saya tidak punya" aku berusaha tersenyum, ini mengingatkan ku pada Mina

"Mantan pac-"

"Pak, kita lanjutkan saja pelajarannya" tiba-tiba Mina mengangkat tangannya dan memotong pembicaraan gadis berambut kuncir kuda itu, untunglah aku tertolong

"Baiklah, kita lanjutkan pelajarannya" aku tersenyum pada Mina, ia hanya membalas dengan anggukan. Para gadis yang tadi sibuk menanyaiku menatap sinis Mina

***

MINA

Aku menghiraukan tatapan sinis murid perempuan dikelas ku yang menanyai pak Dand. Memangnya siapa mereka yang ingin tahu tentang kehidupan pribadi pak Dand?

Tiba-tiba handphone ku bergetar, aku yang sedang sibuk mengerjakan tugas yang diberikan pak Dand menghentikan aktivitasku. Siapa yang mengirim pesan saat jam sekolah?

Mr. Cold: Apa kamu pulang bersama Bara?

Aku melihat pak guru yang sedang melihat ku juga, aku menggelengkan kepalaku. Yang berarti aku tidak pulang bersama Bara

Mr. Cold: mau pulang bersama?

Pak guru masih melihatku, aku mengangguk tanda mengiyakan ajakannya. Ia hanya tersenyum penuh arti

Aku meletakkan handphone ku diatas meja dan meletakkan kepalaku diatas meja tepat disamping handphone ku. Aku lupa mematikan handphone ku, sepertinya Keynan melihat pesan dari pak guru

"Cie yang mau pulang bareng" goda nya

"Apa sih Key, kan sudah biasa" sangkal ku

"Sampai di kirim pesan segala"

"Dia cuma nanya gue doang kok, siapa tahu gue pulang sama Bara" sangkal ku lagi

"Lo nyangkal mulu, padahal lo senangkan?" tanyanya lalu menyenggol-nyenggol bahuku

Senang? Sudah pasti. Tapi aku tidak mau merasa jika pak guru memberi harapan padaku

"Apa sih Key, kerjain tuh tugas lo" kata ku lalu menunjuk buku tugas Keynan yang kosong melompong

Aku berjalan menuju gerbang sekolah, karena tadi aku menerima pesan dari pak guru ia menyuruhku menunggu di gerbang sekolah

Saat mobil pak guru sudah berhenti di hadapanku, aku cepat-cepat membuka pintu bangku disamping kemudi. Saat aku membukanya, tunggu ...

Kenapa ada tante Calirine di bangku samping kemudi!?

Sial.

+++++

Haii

Akhirnya author update yeahh
Maaf banget karena updatenya lama, terus ceritanya pendek banget untuk part ini
Ga ada ide lagi huhu

Tapi untuk part berikutnya author usahain ceritanya dipanjangin
Author juga udah mulai sekolah lagi, jadinya sibuk sama urusan sekolah hehe

Vote dan comment ya :*

Salam,
chanwoobae

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang