Part 14
And i think i'm gonna love you for a long long time . . .
***
MINA
Aku mendengar pak guru menutup pintu, dan langkahnya terdengar menjauh dari kamarku. Ku dudukkan tubuhku dan menyentuh bibirku, astaga. Pak guru benar-benar menciumku, maksudku ini nyata.
Ia mencium dahiku dan bibirku, rasanya moodku yang hancur itu sudah hilang karena ciumannya. Sebenarnya tadi aku itu tidak tidur, tepatnya pura-pura tidur. Kurasakan jantungku yang berdegup kencang, wajah ku memanas, telapak tanganku dingin.
Astaga aku ini kenapa sih?
Jangan-jangan aku ini ...
Ah mana mungkin.
Kutidurkan tubuh ku kembali, menutup selimut keseluruh tubuhku, memejemkan mata, namun yang kuingat hanya ciuman pak guru tadi, ku buka selimut sampai setengah tubuhku, mengacak rambut pirangku frustasi
Aku harus tidur.
Pagi itu aku terbangun dengan wajah yang mengenaskan, terdapat lingkaran hitam dimataku, ini gara-gara pak guru yang menciumku semalam. Aku berusaha tidur, tapi rasa kantuk itu tidak datang juga malah ingatan tentang pak guru yang menciumku yang datang. Dan akhirnya rasa kantukku datang tepat pukul 2 pagi
Aku keluar kamar menggunakan seragamku, berusaha menunduk agar tidak terlihat Teddy yang berjalan didepanku. Tapi ia menyadarinya dengan cepat, atau aku yang tidak bisa menyembunyikannya dengan baik?
"Mata lo kenapa?" tanyanya, ia menyejajarkan tinggi tubuhnya denganku. Aku menutup mataku dengan kedua tanganku "Kok ada lingkaran hitam gitu?"
"Susah tidur" akhirnya aku menyerah dan membuka tanganku, terlihatlah sudah wajah burukku pagi ini. Teddy tertawa terbahak-bahak melihat mataku
"Panda darimana nih?" katanya disela tertawanya. Aku memukul dadanya keras, masa bodoh jika ia marah karena pukulanku
Pak guru telah selesai memasak, aku duduk berdampingan dengan Teddy. Dan sialnya pak guru duduk dihadapanku. Pak guru tidak boleh melihat mata pandaku.
Pak guru menatapku lebih tepatnya ingin melihat lingkaran di mataku, tentu saja aku berusaha menutupinya mati-matian. Namun sial, ia tahu dan pasti ia akan tertawa
Pak guru tidak tertawa, ia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan lalu melanjutkan makannya. Bahkan ia tidak menyesal karenanya mata panda ini tercipta di mataku
"Kak besok gue nginep di rumah Ryan, mungkin 3 sampai 4 hari" kata Teddy
Ah akhirnya aku berdua dengan pak guru, eh tapi tunggu. Tapi jika hal semalam terjadi lagi bagaimana?
"Ada acara apa memangnya?"
"Biasalah ngumpul-ngumpul" jawab Teddy
"Ke bar? One night stand? Kalo itu ga bakal gue izinin" kata pak guru tegas. Jadi Teddy itu senang ke bar? Beda sekali dengan pak guru
"Itu sih pasti, eh tapi ga sering kayak dulu kak. Janji" Teddy menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Emangnya dulu seminggu bisa berapa kali?" tanya ku, sambil meminum minumanku
"Lima sampai enam kali" aku tersedak minumanku, gila. Teddy benar-benar gila, ia bisa bermain dengan wanita-wanita sesering itu? "Itu biasa buat cowok tahu"
"Biasa buat lo, dasar penjahat kelamin" ujarku lalu memeletkan lidahku, ia hanya menjitak dahiku keras, kubalas dengan memukulkan sendok didahinya
"Berantem pakai sendok? Dasar curang" katanya. Ia mencubit pipiku dengan keras, ku ambil telur gulung diatas meja makan dan mengolesi wajahnya dengan telur gulung tersebut, dan alhasil wajahnya penuh dengan minyak sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
Random[2] Dand & Mina Sequel dari SHADOW Tentang Dand Gade yang membenci perempuan berambut pirang karena mengingatkannya pada kekasihnya yang telah meninggal. Tapi ia sendiri malah terjerat oleh muridnya yang berambut pirang Sedangkan si murid, Kim Mina...