Siapa Ayahnya?

2.5K 104 1
                                    

Part 20

You're the one who made me feel love again

***

DAND

Hari ini tepat lima bulan Clairine mengandung. Aku yang sebagai calon suaminya -walau terpaksa- sedang membantunya membuatkan susu untuk ibu hamil.

Ia masih tidak tahu siapa ayah dari anaknya, sesekali ia menangis karena merasa bersalah padaku. Dan lagi, aku akan berkata baik-baik saja

Bagaimana kabar Mina? Ia telah lulus dari sekolah dengan nilai sempurna. Aku telah menitipkan hadiah untuknya lewat ibunya Lily.

Aku tak tahu ia mau menerima hadiah itu atau tidak. Yang penting aku sudah memberinya selamat

Kulihat terdapat seorang gadis sedang berdiri di depan pintu apartemenku. Surai cokelatnya membuatku bertanya-tanya, siapakah dia? Apa aku kenal dengannya?

Bagian belakang tubuhnya terlihat familiar, sesekali gadis itu bergerak-gerak gelisah.

"Apa anda butuh bantuan?" tanyaku padanya. Ia menoleh dan ternyata gadis tersebut adalah Mina

"Mina?"

"Pak guru apa kabar?" tanyanya, ia menatap sendu diriku

"Aku baik-baik saja, kamu?"

"Seperti yang bapak lihat, apa aku terlihat baik-baik saja?" ia tertawa renyah lalu melanjutkan kalimatnya "Lupakan saja, oke?"
Lalu kami terdiam, tanpa berniat untuk bicara. Mina mengetuk-ngetuk sneakers nya di lantai lorong. Beberapa orang yang lewat menatap sinis kearah kami karena kami berdiri di tengah-tengah lorong

"Mari kita bicara di dalam" ujarku

"Tidak tidak, aku kesini hanya mau mengembalikan ini." ia merogoh saku celananya, mengenggam tanganku dan meletakkan barang itu di telapak tanganku

Kulihat kalung berbandul cincin ia kembalikan, kalung pemberian Katie

"Untuk apa kamu kembalikan?" tanya ku heran

"Maaf, aku tidak bisa menerimanya. Kenapa tidak kau berikan saja pada calon istri mu? Walaupun kau memaksa aku tetap tidak mau menerimanya" ujar Mina

"Ini sebagai hadiah kelulusanmu, apa kamu tidak mau menerimanya?" tanya ku

"Tidak, pak guru. Aku tidak berhak diberi kalung ini. Yang seharusnya kau berikan kalung ini adalah tante Clairine" ada nada tidak suka saat ia mengatakan nama Clairine

"Kenapa aku harus memberikan kalung ini padanya?" kalau yang kucintai adalah kamu.

"Aku tahu arti dari kalung itu. Walaupun kamu memberikan kalung itu secara cuma-cuma, aku tidak mau menerimanya. Karena kau seperti memberi harapan palsu padaku" aku tersenyum miris

"Baiklah, aku mengerti." kataku mengangguk

"Kalau begitu aku permisi" kemudian Mina berbalik

Ia berjalan lemas tanpa menengok kebelakang, menengok ke arah ku. Ia menunduk, tangannya terangkat keatas, menuju wajahnya. Ia seperti menyeka matanya?

Aku segera berjalan cepat menuju Mina, membalikkan tubuhnya. Dan dugaan ku benar, ia menangis. Bulir-bulir air mata telah tumpah ruah membanjiri kedua pipinya. Ku rengkuh tubuh mungil itu, erat dan seperti aku tidak akan melepaskannya. Barang sedetik pun

Ia menggerakkan kepalanya di dadaku, mencari posisi nyaman dirinya. Ia balik merengkuh ku, ku letakkan dagu ku di puncak kepalanya

"Maaf, maafkan aku. Aku mencintaimu"

***

"Permisi Bapak Dand, ada tamu untuk bapak" ujar seorang satpam sekolah, aku mengangguk dan tersenyum

"Nah kalau begitu, kalian kerjakan latihan 4.6" perintah ku, lalu segera keluar dari ruang kelas

Begitu aku membuka pintu ruangan ku, aku disambut oleh lelaki berprawakan tinggi. Ia berdiri dan tersenyum padaku, seingatku aku tak punya janji pada siapapun hari ini. Siapa dia?

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya ku

"Ah iya, saya Jade Lash. Apa benar anda Dand Gade?" tanya nya

"Ya benar, saya Dand Gade"

Lelaki itu mengangguk, ia melonggarkan dasi merahnya. Sebulir keringat meluncur dari pelipisnya, aku masih menunggunya untuk berbicara. Sepertinya ada hal penting yang mau ia bicarakan padaku

"Bagaimana kabar Clairine?" tanyanya, aku menatapnya bingung

"Anda kenal Clairine?" bukannya malah menjawab, aku balik bertanya

"Ya, saya..." ucapannya menggantung di udara, membuat ku makin penasaran

"Anda siapanya Clairine?" tanya ku lagi

Ia menghela napas, "Saya ayah dari janin Clairine"

Marah, satu kata yang bisa ku deskripsikan pada lelaki ini. Aku berdiri dan memegang kerah kemeja putihnya, bersiap untuk melayangkan pukulan, namun ia dengan cepat menahan tanganku

"Tunggu, saya bisa jelaskan" ujarnya

Aku melepaskan cengkraman ku dengan kasar, aku duduk kembali dan memalingkan wajahku. Seakan jijik menatap wajahnya yang ku akui tampan, walau tidak setampan diriku

"Begini, kami terlibat one night stand saat itu. Kami mabuk dan paginya hanya aku yang mengingat wajahnya, aku menyelipkan kartu namaku di tas kantung kemejanya. Dan sampai sebulan yang lalu ia tidak kunjung meneleponku, aku sangat menunggu telepon darinya. Aku menyewa seorang detektif untuk mencari keberadaan wanita itu, dan akhirnya ku temukan dia. Aku baru tahu ternyata ia sedang hamil, dan aku berasumsi jika janin yang ia kandung adalah milik kami" jelasnya

"Aku tahu kau adalah calon sua-" langsung ku sela ucapannya

"Saya bukan calon suaminya lagi, setidaknya anda mempunyai keberanian untuk mengakui apa yang telah anda perbuat. Dengan begini anda hanya perlu menjelaskan kepada orang tua Clairine dan orang tua saya" kata ku, ia mengangguk berterima kasih

Akhirnya tidak ada penghalang lagi untuk kita bersama, Mina.

+++++

Mulmed: Jake Sandvig as Jade Lash

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang