Bara
Hari itu hujan, Bara masih ada di sekolah bersama dengan teman-temannya, biasalah anggota OSIS pulangnya suka lebih telat daripada yang lain, padahal sebenernya gak ngapa-ngapain juga.
"Bar, lo gak balik?" Tanya Nathan temannya sesama anggota OSIS
"Lo duluan aja deh, gue masih mau nyontek PR." Katanya sambil menulis sesuatu
"Dih, malu-maluin lo."
"Lagi males mikir gue, kebanyakan mikir takut gue jadi pikun, ntar utang lo gak dibayar lagi, gegara gue pikun."
"Najis lo! Utang ceban juga elahhh. Gue lupa bawa duit."
Bara tertawa terbahak-bahak.
"Sans bro, gue becanda. Kagak usah dibayar, kita khan bestie."
Nathan memicingkan matanya.
"Besok gue bayar, kagak percaya gue ama lo, besta bestie. Dah ah gue balik, gelap banget lagi nih di sekolah. Sekolahan apa tempat uji nyali sih." Kata Nathan sambil bergidik
Bara tertawa lagi.
"Ya udah gih sono, gue juga bentar lagi kok."
"Lo gak takut?"
"Khan ada si Sammy." Kata Bara, Sammy adalah teman yang memberikan contekan padanya.
"Ya udah ya gue balik. Daah." Kata Nathan sambil menggendong ranselnya.
"Yo, ati-ati."
Nathan pun berlalu. Bara menyalin PR nya di perpustakaan, karena hanya ruangan itu yang masih terbuka jika sore hari. Sammy entah kemana, tadi sih kelihatannya sedang mencari buku di deretan kumpulan buku sejarah.
"Sam! Gue nyalin PR lo bentar lagi ya. Lo gak buru-buru pulang khan?" Tanya Bara sambil terus menulis.
"Hmm."
"Janji dah ini terakhir kali gue nyontek, soalnya gue lagi males banget mikir. Gatau kenapa rasanya otak gue gak mau diajak kerjasama, mager keknya dia."
"Hmm."
Bara mengangkat wajahnya, heran, tapi ia kemudian menggendikkan bahu dan kembali menulis.
"By the way, lo jadi gak ngajak gue pergi ke gunung? Tapi jangan minggu-minggu ini ya. Gue mau ke rumah eyang gue. Akhir bulan aja gimana?"
"Hmm."
Bara mulai jengah.
"Lo bisu apa gimana dah? Daritadi ham hem ham hem doank."
"Bar, lo ngomong ama siapa?" Tanya Sammy yang baru datang sambil membenarkan sabuknya.
Mata Bara membelalak.
"Jancok! Lo daritadi kemana?!!" Tanya Bara panik.
"Gue boker. Tadi gue ga sempet bilang ama lo, pas lagi liat-liat buku sejarah gue kebelet. Nathan aja liat gue ngibrit."
YOU ARE READING
The Cousins
HorrorEmpat sepupu, Bara, Mahesa, Arjuna dan Genta. Mereka adalah anak-anak dari Sekar, Ajeng dan Ning. Sewaktu liburan, mereka berkenalan dengan Bumi, yang sekarang menjadi om mereka karena menikah dengan Gendhis, kakak dari Arjuna dan Genta. Bumi menga...