Patah Hati Bara

408 66 3
                                    

Hari itu malam minggu, Bara mengatakan kepada ayahnya kemarin, bahwa ia ingin mengajak kencan Lyla.

"Pake mobil aja." Kata Damar

"Serius pa, boleh?" Tanya Bara berbinar

"Boleh aja, kamu udah tujuh belas taun, punya SIM bisa nyetir juga. Tapi uang kencan papa mama gak kasih ya. Kalo mau ngencanin anak orang harus bermodal.

Tak masalah untuk Bara, selama ini uang jajan bulanan dari orangtuanya utuh, karena bekal makanan sangat cukup untuknya, bahkan kadang berlimpah.

"Oke pa, aku punya banyak tabungan kok." Kata Bara sambil nyengir.

Esok harinya....

Bara mengendarai mobil dan menjemput Lyla sesuai janji. Gadis itu memakai baju serba hitam, namun ia sangat menarik.

Sejak awal memang Bara tertarik dengan adik kelasnya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak awal memang Bara tertarik dengan adik kelasnya itu.

Bara memarkirkan mobilnya di sebelah Lyla.

"Hai, udah nunggu lama?" Tanya Bara

"Gak kok kak. Baru lima menit malah." Kata Lyla sambil tersenyum manis.

Bara melihat senyum itu serasa di awang-awang, namun tak berapa lama ia mencium bau belerang.

Bara mencium bau tubuhnya, siapa tahu parfumnya tak mempan. Tapi ia tadi menggunakan sabun mandi sangat banyak juga parfum, tidak mungkin ia bau badan.

"Kenapa kak?" Tanya Lyla

"Eh gak kok. Yuk kita berangkat." Kata Bara sambil melingkarkan tangannya di belakang pinggang Lyla.

Bara membukakan pintu, dan menyilakan Lyla masuk, setelah itu ia memutari mobil dan masuk. Bau belerang itu kembali menyeruak.

Bau apa ini? Tanya Bara dalam hati

"Kita mau kemana kak?" Tanya Lyla

"Ada kafe yang suka aku datengin sama keluarga, makanannya enak-enak."

"Oh oke kak." Kata Lyla

Bara melajukan mobilnya. Sepanjang perjalanan Lyla menikmati suasana itu, namun Bara sepanjang perjalanan merasa tak nyaman, padahal ia bersama dengan orang yang ia sukai.

👻👻👻

Beberapa hari sebelumnya....

"Kalian apa mencium bau belerang?" Tanya Bumi

Genta dan Arjuna mengangguk.

"Itu tandanya iblis datang, mereka ingin masuk ke rumah ini dan mengacaukan kalian. Saya tidak tahu, apa yang kalian miliki sehingga mereka mau ke rumah ini." Kata Bumi

"Apa karena ini, om?" Tanya Arjuna sambil menyerahkan beberapa hasil sketsanya.

Gendhis dan Bumi membelalakkan mata. Bagaimana bis Arjuna yang level menggambarnya masih harus dibantu oleh Bumi, bisa membuat sketsa se detail ini.

The CousinsWhere stories live. Discover now