Lyla the Lust

407 64 5
                                    

Bara melihat jika Mahesa kemana-mana selalu diikuti oleh seorang teman perempuannya, yang dia ketahui bernama Lyla dan gadis itu sangat cantik.

Ketika Bara sedang ada di kantin, ia melihat Lyla sedang sendirian. Ia mendekati gadis itu

"Hai." Kata Bara

Lyla memandangnya dan tersenyum manis.

"Hai."

"Gue Bara. Lo Lyla khan?"

"Iya kak." Lyla tahu Bara karena ia adalah ketua OSIS saat MPLS.

"Sendirian aja? Gak nunggu temen?"

"Gak, kak. Biasanya sih aku sama Mahesa, tapi dia gak suka ke kantin soalnya bawa bekel."

"Lo suka ke kantin?"

"Iya."

"Tapi kok gak jajan? Daritadi gue perhatiin lo ga makan apa-apa."

Lyla tersenyum, dan senyumnya mampu membuat Bara klepek-klepek. Entah dalam waktu sedetik saja hatinya tak mampu memikirkan hal lain selain Lyla.

Lyla

Sebuah panggilan terdengar di telinganya. Ia beranjak.

"Mau kemana?" Tanya Bara merasa kehilangan.

"Maaf kak, aku mau ke toilet."

"Oh."

Lyla pergi dan menuju ke toilet. Ketika ia sampai di dalam toilet itu, ia pergi ke dimensi lain. Dunia bawah.

"Damon, kau memanggilku?"

"Kau tau khan rencana kita?"

Lyla mengangguk.

"Hanya itu yang ingin kau katakan?"

Damon terdiam.

"Jangan khawatir, aku tak akan lupa tugasku."

Lyla beranjak, dan meninggalkan tempat itu lalu kembali ke dunia manusia.

👻👻👻

"Hes." Bara memanggil Mahesa yang sedang serius di kamarnya.

Mahesa mendongak.

"Kenapa mas?"

Bara masuk ke kamar Mahesa.

"Menurut kamu, Lyla baik gak anaknya?"

Mahesa mengrenyitkan kening.

"Baik....sih tapi ya bukannya semua orang itu baik ya harusnya mas?" Tanya Mahesa sambil memutar kursi belajarnya dan menghadap Bara yang sedang duduk di ranjang Mahesa.

"Iya sih, bener." Kata Bara sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aku ndak tau Lyla gimana mas, soalnya kita sekelas baru sebulan."

Bara manggut-manggut.

"Ya udah deh. Thank you Hes."

"Ok mas."

Mahesa tak ingin bertanya lebih jauh, tapi ia urungkan niatnya itu. Ia tahu Lyla cantik, bahkan yang tercantik di kelasnya. Semua orang terpesona padanya. Mulai dari teman sekelas sampai kakak kelas sekalipun. Tapi Lyla memilih selalu berada dekat dengan Mahesa. Ketika mereka berjalan berdua, sangat kontras terlihat mulai dari tinggi tubuh, sifat, dan warna kulit. Namun semua orang setuju kalau mereka cocok. Mahesa tampan, Lyla cantik.

The CousinsWhere stories live. Discover now