Bethara dan Kala terus berlari tanpa melihat ke belakang. Jalan pintas yang mereka bangun tembus ke taman kota, di sebuah jalan air, dan itu memudahkan mereka untuk pergi ke kediaman Raden Mas Kertajaya.
Mereka keluar dari jalan air itu, melihat ke kanan dan ke kiri supaya tidak terdeteksi oleh iblis.
Bethara dan Kala berjalan dengan cepat dan menaiki bis kota untuk sampai ke kediaman Raden Mas Kertajaya.
Di dalam bis itu mereka berusaha untuk tetap terlihat tenang. Mereka dikagetkan oleh dering ponsel yang tiba-tiba berbunyi.
Kala mengambil ponsel itu dari kantongnya dan menjawabnya.
"Halo."
"Kala, dimana kau?" Kata Gusti di sebrang sana
"Kami dalam perjalanan ke rumah Kertajaya."
"Saya melihat berita tentang kafe kalian, apa itu benar?"
"Ya, kami memutuskan untuk ke rumah Kertajaya karena kami pikir disana lebih aman."
"Baiklah, kita bertemu disana. Kalian hati-hatilah di jalan."
"Baiklah."
Kala mematikan sambungan telepon, dan meletakkannya di saku.
"Apa kau merasakan sesuatu?" Tanya Bethara sambil terlihat gelisah
"Belum. Perjalanan kita sedikit lagi sampai, kuharap kita sampai dengan selamat." Kata Kala
Bus kota pun berhenti di depan halte. Mereka segera turun. Bertepatan dengan itu, asap hitam mulai melingkupi bus kota. Bethara dan Kala membelalakkan matanya, mereka berlari untuk menghindari asap tersebut. Ketika rumah Raden Mas Kertajaya sudah terlihat di depan, mereka mempercepat larinya lalu segera masuk ke dalam. Mereka terjatuh dan terengah-engah. Terlihat asap hitam itu tidak bisa memasuki rumah Raden Mas Kertajaya. Mereka menghela napas lega.
"Kalian sudah sampai, syukurlah." Kata Raden Mas Kertajaya di belakang mereka.
Kala dan Bethara terkejut, dan mendesah lega ketika sahabatnya lah yang mengatakan itu.
"Kita masuk, para penjaga sedang memperkuat tameng rumah ini." Kata Raden Mas Kertajaya sambil memandang ke luar, melihat asap hitam itu mencoba menerobos.
👻👻👻
Arjuna sedang study tour di sebuah museum, karena sekolahnya memiliki projek setiap tahun. Kali ini projeknya adalah pelajaran sejarah.
Museum Ullen Sentalu, museum yang berjarak beberapa jam dari kota Yogyakarta.
Arjuna berjalan bersama teman-teman dan gurunya mengikuti seorang museum guide bernama Mas Handi. Mas Handi menjelaskan dengan detail isi dari musem tersebut.
YOU ARE READING
The Cousins
HorrorEmpat sepupu, Bara, Mahesa, Arjuna dan Genta. Mereka adalah anak-anak dari Sekar, Ajeng dan Ning. Sewaktu liburan, mereka berkenalan dengan Bumi, yang sekarang menjadi om mereka karena menikah dengan Gendhis, kakak dari Arjuna dan Genta. Bumi menga...