Lisa dibawa ke Korea dengan pengawalan medis yang ketat, memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.
Setelah tiba, ia langsung dibawa ke rumah sakit terkemuka yang telah dipersiapkan untuk merawatnya.
Jennie menunggu di ruang tunggu rumah sakit, jantungnya berdebar-debar karena khawatir tetapi juga penuh harapan.
Di rumah sakit, suasana sangat berbeda. Ruangan yang luas dan modern memberikan kesan tenang, dengan tim medis yang sangat profesional siap untuk menangani Lisa. Semua prosedur telah dipersiapkan untuk memastikan perawatan terbaik.
Setelah beberapa jam, Lisa akhirnya dipindahkan ke kamar perawatan di rumah sakit Korea. Kamar tersebut dilengkapi dengan fasilitas medis canggih dan dirancang untuk memberikan kenyamanan selama proses perawatan.
Jennie, yang tidak pernah meninggalkan sisi Lisa, duduk di kursi di sebelah tempat tidur. Ia memandang Lisa yang tertidur lemah, tampak lebih tenang karena lingkungan yang lebih familiar dan perawatan medis yang lebih intensif.
Jennie bertemu dengan dokter utama di rumah sakit Korea. Mereka membahas kondisi Lisa dan rencana perawatannya.
"Bagaimana kondisi Lisa saat ini?" tanya Jennie dengan nada cemas.
Dokter utama, seorang pria berusia sekitar lima puluhan dengan sikap tenang dan berpengalaman, menjelaskan dengan detail. "Kondisi Lisa saat ini cukup kritis, namun kami telah merencanakan serangkaian pengobatan dan terapi yang intensif. Kami akan memulai kemoterapi secepatnya, dan kami akan memantau respons tubuhnya dengan sangat hati-hati."
Jennie mendengarkan dengan seksama. "Apakah ada kemungkinan untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses ini?"
"Ya," jawab dokter, "kami akan menggunakan pengobatan untuk mengelola rasa sakit dan efek samping dari kemoterapi. Tujuan kami adalah untuk membuat Lisa merasa semaksimal mungkin nyaman selama proses ini."
Jennie kembali ke kamar Lisa, dia membawa berita dari pertemuan dengan dokter. Lisa, yang sudah mulai sadar dari tidur, menatap Jennie dengan mata lelah tetapi penuh harapan.
"Kemoterapi akan segera dimulai," kata Jennie lembut. "Tim medis di sini sangat berpengalaman dan akan melakukan yang terbaik untuk memastikan kamu mendapatkan perawatan yang terbaik."
Lisa mengangguk, merasa sedikit lega meskipun ketegangan masih ada di matanya.
"Aku sangat berterima kasih untuk semua ini, Jennie. Aku tahu aku telah banyak membuat kesalahan, tetapi aku benar-benar berterima kasih atas semua usaha dan dukunganmu."
Jennie menggenggam tangan Lisa dengan lembut.
"Kita akan melalui ini bersama. Kamu tidak sendirian."
Keesokan harinya, Lisa memulai sesi kemoterapi pertama di rumah sakit Korea. Jennie, bersama dengan beberapa anggota keluarga dan teman terdekat, berada di sisi Lisa untuk memberikan dukungan moral.
KAMU SEDANG MEMBACA
END OF THE ROAD | JENLISA ✔️
Fanfiction"aku tidak membencimu lisa, aku hanya kecewa, kamu berubah menjadi semua yang kamu katakan tidak akan pernah kamu lakukan." - Jennie