15. APOLOGY?

479 43 1
                                    

Beberapa hari berlalu dengan Lisa yang sibuk di kantor, berusaha melupakan kekacauan yang terjadi dalam hidup pribadinya.

Setiap hari dia berharap mendapatkan kabar dari Jennie dan anak-anak, tetapi telepon dan pesannya tidak pernah dijawab.

Lisa merasa semakin terisolasi dan putus asa, terlebih lagi dengan perubahan sikap Jisoo yang menjadi sangat profesional dan dingin padanya.

Di kantor, Lisa berusaha fokus pada pekerjaannya, tapi pikirannya selalu melayang pada keluarganya. Pada suatu pagi, Lisa sedang memimpin rapat besar dengan tim manajemen ketika teleponnya bergetar.

Sekilas melihat layar, dia melihat itu dari nomor Jennie. Dia menekan rasa harapannya dan menyelesaikan rapat dengan cepat.

Setelah rapat, Lisa segera menuju ruang kerjanya dan menutup pintu. Dia menghubungi kembali nomor Jennie, berharap ini adalah kesempatan untuk berbicara dan memperbaiki keadaan.

"Hallo?" suara Jennie terdengar di ujung telepon, suara yang sangat dirindukannya.

"Hai, Jennie. Terima kasih sudah menjawab teleponku," Lisa berkata dengan suara yang lembut dan penuh penyesalan. "Aku sangat merindukan kalian. Bagaimana kabar kalian?"

Jennie terdiam sejenak sebelum menjawab. "Kami baik-baik saja. Anak-anak masih berusaha menyesuaikan diri dengan semuanya. Aku... aku hanya butuh waktu, Lisa."

"Aku mengerti, Jennie. Aku hanya ingin kalian tahu bahwa aku sangat menyesal dan aku bersedia melakukan apa saja untuk memperbaiki ini," kata Lisa, suaranya bergetar.

"Kita semua butuh waktu, Lisa. Anak-anak juga," jawab Jennie dengan suara tenang namun tegas.

"Mungkin kita bisa membicarakan ini lebih lanjut nanti."

Percakapan itu membuat hati Lisa terasa sedikit lebih ringan, meskipun dia tahu perjalanan untuk mendapatkan kembali kepercayaan keluarganya masih panjang.

saat Lisa sedang memikirkan percakapannya dengan Jennie, Jisoo masuk ke ruangannya dengan setumpuk dokumen.

"Ada beberapa hal yang perlu Anda tanda tangani," kata Jisoo dengan nada profesional.

"Terima kasih, Jisoo," kata Lisa, mencoba tersenyum.

Namun, Jisoo hanya mengangguk tanpa ekspresi. "Jika Anda membutuhkan sesuatu, saya ada di luar."

Setelah Jisoo keluar, Lisa menghela napas panjang. Jisoo selalu menjadi sahabatnya yang paling bisa diandalkan, tapi sekarang hubungan mereka juga terasa renggang.

Lisa sadar bahwa kepercayaan Jisoo padanya juga telah terguncang akibat kesalahannya.

Di malam hari, setelah semua pekerjaan selesai, Lisa memandang keluar jendela kantornya yang menghadap kota.

Dia tahu bahwa untuk memperbaiki semua ini, dia harus mulai dengan mengubah dirinya sendiri. Lisa bertekad untuk menjadi orang yang lebih baik, untuk Jennie, anak-anak, dan untuk dirinya sendiri.

Setelah hari yang penuh dengan pekerjaan dan refleksi, Lisa merasa butuh tempat untuk menenangkan pikirannya.

Ia memutuskan untuk pergi menemui Han So Hee, satu-satunya orang yang mungkin bisa memberinya sedikit kenyamanan di tengah kekacauan ini. Dengan langkah berat, dia meninggalkan kantornya dan menuju apartemen So Hee.

Ketika Lisa tiba di apartemen So Hee, ia mengetuk pintu dengan lembut. Tak lama kemudian, So Hee membuka pintu dan menyambutnya dengan senyuman lembut yang segera memudar ketika melihat wajah Lisa yang terlihat begitu hancur.

"Ayo masuk," kata So Hee sambil membukakan pintu lebar-lebar. "Kamu terlihat sangat lelah."

Lisa masuk ke dalam apartemen yang hangat dan nyaman itu. So Hee menuntunnya ke sofa, kemudian duduk di sampingnya.

END OF THE ROAD | JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang