Satu bulan berlalu setelah kunjungan terakhir Jennie ke makam Lisa, dan musim pun berganti.
Cuaca pagi yang cerah menyelimuti area pemakaman dengan sinar matahari yang lembut, memberikan sentuhan damai pada suasana yang penuh kesedihan namun juga penuh harapan.
Bunga-bunga di sekeliling makam kembali mekar, dan angin berhembus lembut, membawa aroma segar yang menenangkan. Suasana di sekitar pemakaman tampak tenang, seolah alam ikut merasakan perasaan mendalam dari mereka yang ditinggalkan.
Jenazah Jennie, kini beristirahat di sebelah makam Lisa, ditempatkan dengan penuh hormat dan khidmat.
Upacara pemakaman dilaksanakan dengan penuh penghormatan, dihadiri oleh keluarga, teman, dan orang-orang terkasih yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Di tengah kesedihan, ada rasa damai yang menyelimuti suasana, seolah menyampaikan pesan bahwa mereka yang pergi akhirnya telah menemukan kedamaian.
Jake, kini menjadi sosok yang penuh tanggung jawab dan berwibawa, memimpin upacara pemakaman ibunya.
Meski mata Jake dipenuhi air mata, ada kedamaian dalam tatapannya. Dia berdiri di depan makam orang tuanya, merasakan kedekatan yang tak tergantikan antara dia dan kedua orang tuanya.
Rora dan Ahyeon berdiri di sampingnya, menunjukkan kekuatan dan dukungan mereka, meski mereka juga merasakan kehilangan yang mendalam.
Jake berdiri di sisi makam orang tuanya, merasa seolah dia bisa merasakan kehadiran mereka di sekelilingnya.
Dalam sebuah momen introspeksi, dia berbicara dengan lembut kepada kedua makam itu. Suaranya penuh dengan rasa sayang dan kesedihan yang mendalam.
"Mommy, Daddy, kalian akhirnya bisa bersama lagi," katanya dengan lembut. "Aku tahu kalian pasti bahagia di tempat yang lebih baik sekarang. Aku berharap kalian menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang kalian cari."
Jake menarik napas dalam-dalam, merasakan rasa lega yang campur aduk dengan kesedihan yang mendalam. Dalam tatapannya, tampak ada harapan bahwa orang tuanya akhirnya menemukan kebahagiaan di kehidupan berikutnya.
"Di sini, kami semua akan terus mengenang dan menghargai setiap momen yang telah kalian berikan. Aku akan terus melanjutkan apa yang kalian mulai, dan aku akan memastikan bahwa Titan Capital Holdings tetap berjalan dengan baik. Rora dan Ahyeon juga akan terus maju dan mencapai impian mereka."
Jake menundukkan kepalanya sejenak, meresapi momen penuh makna ini. Ketika dia melanjutkan, suaranya bergetar dengan emosi yang mendalam.
"Aku berharap di kehidupan selanjutnya, kalian hidup bahagia, tanpa beban dan tanpa kesedihan. Aku berdoa agar kalian bisa bersama dan menikmati setiap momen yang berharga. Kami akan terus melanjutkan hidup kami dengan penuh cinta dan rasa syukur atas segala yang telah kalian berikan."
Saat upacara pemakaman berakhir, keluarga dan teman-teman meninggalkan area pemakaman dengan perasaan campur aduk—kesedihan atas kepergian Jennie namun juga rasa syukur atas kehidupan yang telah diberikan dan diwartakan.
Mereka berjalan dengan penuh hormat, meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Jennie dan Lisa, masing-masing dengan refleksi pribadi tentang kehidupan dan perjalanan mereka.
Jake, Rora, dan Ahyeon berdiri di depan makam, memberikan penghormatan terakhir dan melepaskan orang tua mereka dengan penuh rasa hormat dan cinta.
Mereka melangkah pergi dari area pemakaman dengan tekad untuk melanjutkan hidup mereka dengan baik, berkomitmen untuk terus mengenang dan menghargai kenangan orang tua mereka, serta berharap bahwa di kehidupan berikutnya, orang tua mereka akhirnya menemukan kebahagiaan dan kedamaian yang mereka cari selama ini.
Di tengah ketenangan pagi yang penuh kedamaian, saat matahari menyebar cahayanya lembut ke seluruh penjuru, Jake, Rora, dan Ahyeon berdiri di hadapan makam orang tua mereka.
Setiap kata yang diucapkan, setiap doa yang dipanjatkan, seolah meresap ke dalam angin yang lembut, membawa harapan dan cinta yang tak pernah pudar.
Jake memandang makam dengan tatapan penuh rasa syukur dan cinta.
"Kami akan terus membawa warisan cinta dan nilai-nilai yang kalian tanamkan dalam hidup kami. Titan Capital Holdings akan tetap berdiri kokoh, dan kami akan meneruskan perjuangan kalian dengan penuh dedikasi. Rora akan terus berkontribusi dengan segala kemampuannya, dan Ahyeon akan menerangi dunia dengan bakatnya."
Rora menyeka air mata di pipinya, mengingat kembali momen-momen berharga yang dia habiskan bersama orang tuanya.
"Kami semua telah tumbuh dan belajar dari perjalanan ini. Kami akan terus membuat kalian bangga, dan kami akan hidup dengan penuh cinta, seperti yang selalu kalian ajarkan."
Ahyeon, dengan suara lembut namun penuh keyakinan, menambahkan, "Kami akan terus mengejar impian kami, mewujudkan segala yang kalian harapkan untuk kami. Kami akan hidup dengan penuh rasa syukur, menghargai setiap momen yang kami miliki."
Saat mereka meninggalkan makam, suasana dipenuhi dengan rasa damai dan harapan. Setiap langkah mereka diiringi dengan doa dan harapan agar di kehidupan berikutnya, Jennie dan Lisa menemukan kebahagiaan dan kedamaian yang abadi.
Jennie akhirnya menyusul Lisa.
Jake, Rora, dan Ahyeon tahu bahwa mereka akan selalu membawa cinta dan kenangan orang tua mereka dalam setiap langkah mereka.
Mereka melanjutkan hidup mereka dengan penuh tekad dan cinta, berharap bahwa di langit yang sama, orang tua mereka akhirnya menemukan tempat di mana mereka bisa bersama, bahagia dan damai, bebas dari segala beban dan kesedihan.
Dalam setiap keputusan yang diambil, dalam setiap pencapaian yang diraih, ada bagian dari cinta dan warisan yang ditinggalkan oleh Lisa dan Jennie.
Dan dalam kedamaian pagi itu, ketika matahari terus bersinar lembut, mereka berdoa agar cinta yang mereka miliki untuk orang tua mereka terus hidup dan menjadi cahaya yang membimbing mereka menuju masa depan yang penuh harapan.
"Kami percaya bahwa cinta yang kalian miliki tidak akan berakhir di sini. Di kehidupan berikutnya, semoga kalian bisa bersama lagi, dan mungkin, kita akan diberi kesempatan untuk menjadi keluarga lagi, saling mencintai dan membangun kenangan baru." - Jake, Ahyeon & Rora
-fin-
Sorry² ketinggalan ini, kirain udah di up hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
END OF THE ROAD | JENLISA ✔️
Fiksi Penggemar"aku tidak membencimu lisa, aku hanya kecewa, kamu berubah menjadi semua yang kamu katakan tidak akan pernah kamu lakukan." - Jennie