Keesokan paginya, suasana di meja makan terasa tegang, berbeda dari biasanya.
Jennie yang biasanya mengambilkan sarapan untuk Lisa, kali ini tidak melakukannya. Dia hanya menyiapkan sarapan untuk Jake, Ahyeon, dan Rora. Lisa duduk diam, mengamati tingkah istrinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Ahyeon membuka percakapan, "Mommy, hari ini aku tidak akan pergi ke sekolah karena aku akan ke YG Entertainment untuk mengikuti audisi."
Jennie tersenyum dan menanggapi, "Oh, bagus sekali, Sayang. Kau pasti bisa melakukannya dengan baik. Daddy yang akan mengantarkanmu, Arah YG tidak searah dengan rumah sakit."
Lisa hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun, menerima keputusan Jennie tanpa perlawanan.
Setelah sarapan, Jennie bersiap pergi bersama Jake dan Rora. Di perjalanan, telepon Jennie berdering.
Asistennya, Woo Seok, mengabarkan bahwa ada pasien kecelakaan yang harus segera dioperasi.
Jennie merasa bersalah. "Jake, maaf, Mommy tidak bisa menemanimu ke pekan ilmiah. mommy harus segera ke rumah sakit."
Jake mencoba tersenyum meskipun terlihat kecewa. "Tidak apa-apa, Mommy. Aku mengerti."
Rora merasa prihatin pada kakaknya. "Aku bisa menemani oppa," katanya dengan penuh semangat.
Jennie menggelengkan kepala. "Tidak, sayang. Kamu harus pergi ke sekolah. Pekan ilmiah ini untuk Jake."
Setelah mengantar Jake dan Rora ke sekolah masing-masing, Jennie bergegas menuju rumah sakit.
Lisa yang berada di kantor merasa tidak tenang dan memanggil Alice. "Apa jadwalku selanjutnya, Alice?" tanyanya dengan suara tegas.
Alice menjawab dengan cepat, "Anda memiliki jadwal ke Busan hari ini untuk mengecek kantor cabang."
Lisa berpikir sejenak lalu memberi perintah, "Minta Namjoon untuk pergi ke sana. Kosongkan jadwalku hari ini, ada urusan pribadi."
Alice mengangguk dan segera mengatur semuanya. Lisa mengenakan jasnya dan bergegas pergi.
Melihat jam yang menunjukkan pukul 10 pagi, dia tahu dia harus cepat. Setibanya di sekolah Jake, Lisa melihat putranya sendirian menjaga stand mereka.
Lisa mendekati stand itu dan memanggil, "Jake."
Jake, yang melihat ayahnya, langsung tersenyum lebar dan berlari ke arahnya, memeluk erat.
"Daddy! You came!"
Lisa membalas pelukan Jake dengan hangat. "Tentu, Daddy selalu datang untukmu."
Tak lama kemudian, kepala sekolah Jake datang ke stand mereka. "Oh, Lisa sajangnim, senang sekali Anda bisa datang."
Lisa tersenyum dan menjawab dengan ramah, "Saya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat apa yang anakku capai di sini." Jawabannya membuat Jake merasa terharu dan bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
END OF THE ROAD | JENLISA ✔️
Fiksi Penggemar"aku tidak membencimu lisa, aku hanya kecewa, kamu berubah menjadi semua yang kamu katakan tidak akan pernah kamu lakukan." - Jennie