"sial kenapa sih lupain dia tuh susah banget anj anj arghh" kesal tian menendang pagar
sekarang tian sedang berada dirooftop sekolahan, beberapa hari ini rooftop merupakan tempat paling nyaman dan tenang untuk menyalurkan segala emosianya itu karena jarang murid datang kesini.
namun tiba tiba seseorang memeluknya dari belakang membuat tian kaget dan membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memeluknya.
"c-chika, ngapain kamu kesini?" kaget tian
"aku kangen kamu tian, maafin aku" jawab chika
Tian melepas paksa pelukan chika dari badannya hal itu membuat chika sedih karena tian enggan untuk dipeluk.
"jangan ganggu aku chik inget kamu udah ada tunangan" balas tian membalikkan badannya
"hiks hiks maafin aku tian, ini semua bukan kemauan aku ini karena aku dipaksa ayah tian hiks" sendu chika meneteskan air mata
"lantas apa? itu semua kemauan orang tua kamu dan kamu emangnya ga bisa nolak?" kesal tian
"tian kamu tau sendiri kan ayah aku gimana? kamu lupa?" tanya chika
tian lalu mengingat kejadian tempo hari saat tian menemukan chika sedang berjalan dengan tertatih-tatih membuat chika harus menjelaskan semuanya pada tian.
"maafin aku chik, tapi aku harus gimana? aku ga bisa ambil kamu paksa dari orang tua kamu, chika aku sayang sama kamu aku cinta sama kamu aku hancur saat kamu sama dia" jelas tian dengan suara yang bergetar
"Tian? aku juga sayang sama kamu bahkan udah cinta, maaf kalau selama ini ak-" ucapan chika terpotong karena tian tiba tiba memeluknya
"kamu bilang apa? kamu cinta sama aku? sejak kapan?" tanya tian tiba tiba
"udah dari lama pas kamu nolongin aku pas mobil aku mogok" jawab chika
"serius? aku kira kamu sama sekali ga tertarik sama aku dan cuman mainin perasaan aku aja" ucap tian melepaskan pelukannya dan menatap kedua bola mata chika
"serius tian hiks tapi sekarang aku bingung harus gimana, aku mau sama kamu tian" ucap chika mengelus pipi tian yang mengeluarkan air mata
"hahaha aku seneng chika kamu balas perasaan aku, chika izinin aku buat perjuangin kamu ya kalau kamu emang sayang sama aku ayo kita berjuang bareng bareng buat masa depan kita, kita yakinin ayah kamu agar membatalkan pertunangan kamu dan kita bisa merancang masa depan bareng bareng" ucap tian dan diangguki oleh chika
"iya tian aku siap tolong perjuangin aku, dan jangan pernah ninggalin aku sampai kapanpun " ucap chika
"pasti chik kamu tenang aja, aku bakalan berusaha demi kita, so kamu mau jadi pacar aku?" tembak tian tiba tiba
chika yang dibuat kaget seketika terdiam dan beberapa waktu kemudian dia mengangguk sebagai jawaban.
"aku mau tian, aku mau jadi pacar kamu" jawab chika tersenyum manis pada tian
"makasih sayang" ucap tian bahagia lalu menarik chika ke dalam pelukannyaBRAK!!!
"APA APAAN INI?!?!" teriak seseorang mendobrak pintu rooftop
chika dan tian yang sedang berpelukan kaget dan menoleh ke arah suara disana sudah ada seseorang yang sepertinya sedang emosi.
"MAKSUD KALIAN APA HAH? PACARAN? CHIKA TUNANGAN GUA BAN*SAT" teriak aran berjalan mendekati tian, namun ditahan oleh chika
"ARAN BERHENTI?!?!, inget ya aran aku ga cinta sama kamu dan aku terpaksa tunangan sama kamu atas perintah dari ayah" ucap Chika sambil menghadang aran
"Minggir kamu chika kamu pasti sudah kehasut sama omongan buaya kaya dia biar aku kasih pelajaran itu orang" emosi aran terus menerobos mendekati tian, namun chika terus menahannya membuat chika tiba tiba terpental karena perbedaan tenaga dengan aran.
"awshhh" ringis chika saat terjatuh
"CHIKAA" teriak tian menghampiri chika namun aksinya dihentikan oleh aran saat aran menarik kerah bajunya
"Mau kemana lu? sini baj*ngan" emosi aran lalu memukul tian, namun tiba tiba seseorang datang dan menahan aksi aran.
"woy berhenti" ucap seseorang
"tahan mereka" ucap seorang pria menahan tangan aran
"lepasin gua lepasin" berontak aran
akhirnya... seneng ga seneng ga???
#jangan lupa vote dan komen
terimakasih banyak semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
IKATAN TAKDIR S2 [CH2] END
General FictionCerita perjalanan christian dan chika masih berlanjut, mari kita flashback terlebih dahulu yang dimana christian sekarang tau bahwa chika sudah dijodohkan oleh ayahnya, apakah christian membiarkan kisah percintaannya begitu saja? Atau ada hal yang a...