20|PENJAHAT

241 32 0
                                    

"lepasin gua pak, maksudnya apa ini?" tanya tian saat melihat bapak pemilik rumah

"enak aja lepasin yang ada nanti gua yang kena omel, udah mendingan lu diem aja" ucap bapak itu lalu pergi dari sana

FLASHBACK OFF

"lepasin gua anj" teriak tian memberontak

BUGH!!! BUGH!!! BUGH!!!

"rasain ini, ini semua balasan buat lu karena udah pernah pukul gua ban*sat" ucap aran setelah memukul wajah tampan milik tian berkali kali hingga membuat kesadaran tian hilang

"jadi ini orang yang udah ganggu rencana kita?" tanya seorang pria yang baru saja masuk ruangan

"iya bang gara gara nih orang gua gagal" ucap aran

"lu juga pea si ran" sindir seorang wanita yang mendekat

"iya iya maafin gua kak eve" tunduk aran

"selanjutnya kita mau ngapain mirza?" tanya eve menatap tian yang sedang kesakitan

"jangan buru buru, pertama tama kita biarin tian disini untuk sehari sampai keluarganya panik dan tentunya kekasihnya itu panik lah" ucap mirza

"baiklah, lalu masalah keluarga feni?" tanya eve

"akhhkhh elahh gua lupa sialan" emosi Mirza meningkat

"HAH?!?! KATANYA LU MAU PIKIRIN?" bentak eve

"sabar lah gua juga lagi mikir" ucap mirza memijat pelipisnya

tok tok tok

suara pintu diketuk lalu terbuka menampilkan pemilik rumah, semua orang disana memalingkan wajahnya ke arah suara.

"permisi bos didepan ada teman temannya tian" ucap orang itu

"bilang aja gada udah pulang gitu aja gatau" suruh aran

"baik baik" ucap pria itu pergi dari sana

***

"woy ngapain kalian masuk tanpa izin?" tanya pria melihat teman teman tian sudah masuk ke dalam rumahnya

"kelamaan lagian aneh banget lu dasar pak tua" ucap ollan

"iya sekarang dimana teman kita?" tanya zean

"udah pulang daritadi" jawab pria itu

"pembohong lu orang sandal tian ada didepan" ucap aldo

"sialan gua lupa gimana ini" batin pria itu

"itu punya teman bapak mungkin mirip" elak pria itu

"ada tulisan milik tian, udahlah sekarang dimana teman kita??" bentak daniel

kelimanya kemudian mendekati pria tua itu yang tampak panik.

"a-anu beneran saya gatau" panik pria tua itu

"ohh jadi lu penjahatnya yaa, paham paham do lan atasi" ucap lucas

Aldo dan ollan bersiap siap untuk cepat mendekati pria tua itu ingin memukul pria itu namun dengan cepat pria itu kabur dan berlari ke arah ruangan tian berada.

"woy kejar kejar" ucap zean

semuanya berlari dan mengikuti langkah pria tua itu dengan cepat pria itu menutup pintu itu namun dengan cepat Aldo menendang pintu itu agar tidak tertutup dan berhasil membuat pria itu terdorong.

BRAKK

semua orang disana seketika menengok pintu yang didobrak serta pria tua yang tersungkur ditembok

zean seketika langsung melihat ke arah tian yang sudah babak belur dengan tangan serta kaki yang terikat.

"TIANN WOY TOLONGIN TIAN" teriak zean panik saat menyadari darah sudah keluar dari hidung tian

"Sialan lu ran" ucap aldo langsung berlari untuk memukul aran

DOR!!!

suara tembakan terdengar ditelinga mereka semua saat mirza menembakan peluru ke arah atas dinding

"kalian gerak bocah ini akan mati didepan kalian" ancam mirza menodongkan pistolnya ke kepala tian

"Woy anj maksud lu apa apaan? lu siapa? tian punya salah apa sama lu pada?" ucap daniel

"Tian tian gua mohon lu sadar yan" panik zean namun dia bingung harus gimana

"karena dia rencana yang udah gua bikin jadi gagal, tau ga?" ucap eve menunjuk Tian

"lu juga cewe ngapain cewe kaya gini udah kecil jahat belagu kek monyet" ucap ollan

"sialan lu berani banget lu" emosi eve

"DIAM KALIAN SEMUA" bentak Mirza yang daritadi hanya menyimak

"kalau kalian berisik gua tembak nih anak sekarang juga" ancam mirza

"santai bang santai kita bisa bicarakan baik baik bang, jangan renggut nyawa orang dosa" ucap aldo

"ba*ot gua udah banyak dosa jadi gakan mempan" ucap mirza

"makannya tobat bang ayo bang" ajak ollan

"arghh diam" emosi mirza

"iyaiya oke oke oke terus kita harus apa?" tanya daniel

"lu semua duduk disana dan biarin anak buah gua buat ngikat kalian" ucap mirza

mereka semua saling pandang dan mau tak mau harus mengangguk dan berjalan ke arah dinding yang berjauhan dengan tian dan mirza, lalu anak buah mirza langsung mengikat mereka semua disana.

"tapi tolong bawa tian ke rumah sakit bang dia udah keliatan ga berdaya" mohon zean

"ga bisa dong" tolak mirza tersenyum mendekati gerombolan zean

DORR DORR DORR

"akhhh" teriak seseorang












#jangan lupa vote dan komen
terimakasih banyak semuanya

IKATAN TAKDIR S2 [CH2] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang