6|KETAKUTAN

398 38 1
                                    

Aran keluar dari ruangan kerja milik ayah chika bersama ayah chika.

"ayo chik antar aran kedepan" perintah ayah chika

chika yang bingung hanya terdiam sambil menatap Aran, aran yang paham Chika bingung membuka suaranya.

"ayo chik, aku udah pamit ke ayah kamu mau pulang" ucap aran

chika yang mengerti langsung mengangguk dan melangkahkan kakinya pergi bersama aran untuk mengantarkan aran sampe depan pintu.

"udah ya aku pulang dulu besok kita jalan aku jemput kaya biasa, gada penolakan" pamit aran

chika hanya mengangguk kecil dan membiarkan aran pergi dari rumahnya, sungguh dia bingung dan penasaran apa yang sebenarnya aran obrolin didalam ruangan kerja milik ayahnya.

saat chika ingin berjalan ke arah kamar tiba tiba ponselnya berdering, ternyata tian menelponnya chika tersenyum dan mempercepat langkahnya menuju kamarnya.

"halo tian, udah sampe?"

"udah daritadi, kamu kemana aja? ga liat chat aku, ga angkat call aku"

"aduh maaf tian tadi ada aran ke rumah"

"ngapain dia kerumah?"

"cuman main, tian aku takut tadi aran ngancem bakalan ngadu ke ayah"

"tenang aja ya kalo aran ngelakuin itu langsung kabarin aku aku bakalan langsung ke rumah kamu"

"aku takut aran bakalan ngelakuin suatu hal buruk ke aku atau bahkan ke kamu"

"aku gapapa, kalau kamu harus wajib banget selalu kabarin aku kemana aja kamu pergi dan selalu aktifin lokasi okay sayang?"

"iyaa oh iya besok aku pergi sama Aran gapapa?"

"ohh gitu gapapa"

"maafin aku tian aku belum berani sama ayah"

"iya sayang gapapa"

CKLEK !!!

pintu kamar chika tiba tiba terbuka chika yang panik reflek mematikan ponselnya.

"aku ng-" tut

terlihat seorang pria yang menatapnya dengan tatapan datar mendekat ke arah chika.

"telfonan sama siapa?" tanya ayah chika

"sama aran pah, tadi baru ngabarin chika" jawab chika

"hm bagus, besok kamu ada acara?" tanya ayah chika

"pergi sama aran pah" jawab chika

"oke kalau gitu" ucap ayah chika lalu pergi dari sana

namun sebelum ayah tian pergi dia mendengar suara dering telfon dari ponsel chika membuatnya berbalik.

"siapa itu?" tanya ayah chika

"emhh temen aku yah" jawab chika dengan gugup pasalnya sekarang yang meneleponnya adalah tian.

"cowo cewe?" tanya ayah chika kembali

"cewe" jawab chika cepat

"mana sini liat" ucap ayah chika mendekat ke arah putrinya

chika yang panik bingung harus apa dia berpikir dan menemukan ide untuk menonaktifkan ponselnya.

"yahh ponsel chika kehabisan batre yah, nih liat" ucap chika

tak ada jawaban dari ayah chika namun setelah itu dia berbalik dan keluar dari kamar chika, chika merasa lega aksinya tidak ketauan oleh ayahnya.

"hampir aja, duh gimana ini? kapan aku bisa berani bilang sama ayah, aku masih takut walaupun sekarang ayah udah ga terlalu kasar kaya dulu tapi tetep aja trauma itu masih ada, ya tuhan bagaimana ini, tian maafin aku aku pengecut" batin chika menahan tangisnya namun hal itu tidak berhasil chika tetap menetaskan air matanya

***

"kemana ini chika?" tanya tian yang panik kenapa ponsel chika mati

"apa mungkin dia ada masalah? atau ada ayahnya atau ponselnya kehabisan batre" tebak tebak tian dipikirannya

namun tian tetap positif thinking mungkin memang ponselnya mati, tian memilih untuk meletakkan ponselnya dan berjalan keluar kamar.

kini tian sampai disamping rumahnya disana terdapat taman yang terbilang tak terlalu besar namun sungguh sejuk disana.

"sambil ngopi enak nih ngemil gitu" gumam tian namun terdengar oleh seseorang yang mendatanginya

"mau bunda buatin yan?" tanya gracia datang menghampiri tian

"eh bunda ga usah bun biar tian aja yang buat, bunda mau sekalian" ucap tian tersenyum

"ga usah biar bunda aja oh iya nih ada tamu, sini sayang masuk" ucap gracia

"CHRISTIAN!!!" teriak seseorang

tian yang mengenali suara itu seketika menoleh dan mendapati kathrina sedang berlari sambil merentangkan tangannya.

"AAAAA SETANN" teriak tian balik
kathrina yang kesal mengejar tian ingin memukulnya namun tian sudah terlebih dahulu bersembunyi dibalik tubuh bunda

"tante gracia minggir, aku ada urusan sama tian enak aja dia manggil aku setan" kesal kathrina

"jangan mau bun, bunda harus jaga tian, tian kan anak bunda" mohon tian terus bersembunyi dibelakang tubuh gracia

"aduh aduh tian bunda pusing ini kamu gerak gerakin badan bunda terus, udah sana bunda mau ke dapur katanya mau minum kamu disini sama kathrina biar tau rasa udah ngatain sepupu kamu setan" ucap gracia melepaskan diri dari tian dan berjalan ke arah dapur
kathrina yang tersenyum senang langsung menarik kain baju milik tian yang ingin kabur.

"mampus lu ga bisa kabur lagi lu yan" bangga kathrina

"hehe ampun kath bercanda yang tadi mah" ucap tian

"enak aja bercanda bercanda huh" kesal kathrina namun dia lepaskan tarikan baju milik tian

"hahaha ampun lagian ngapain si lu teriak teriak kek orang gila" ledek tian lagi

PLAK!!!

kathrina menggeplak bahu tian cukup keras membuat sang empu meringis sakit yang lumayan dalam.

"aduh kath lu kalo nabok jangan keras keras napa udah tau tenaga lu melebihi batas normal" ucap tian

"sukurin siapa suruh ngeledek mulu" kesal kathrina





siapa yang kangen sama bokem, ayo ngacung☝️






#jangan lupa vote dan komen
terimakasih banyak semuanya

IKATAN TAKDIR S2 [CH2] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang