beberapa menit kemudian feni telah sampai dan langsung menghampiri seseorang disana.
"gimana keadaan adek gua?" panik feni pada lucas
"eh kak bang gito pasti baik baik saja" ucap lucas yang kaget
tian menghampiri feni dan menyuruhnya untuk langsung pergi menemui dokter yang menangani gito.
"permisi sus, saya dengan keluarga pasien yang baru saja datang kesini" ucap feni
"oh baik mba silahkan saya antar untuk mendatangi surat persetujuan penangangan operasi ini" ucap suster, dan diikuti oleh feni
Daniel keluar dari ruangan donor darah dengan tampang yang lesu.
"gimana nil?" tanya zean, daniel menggelengkan kepalanya tanda darah dia dengan gito tak cocok
zean langsung masuk ke ruangan donor darah untuk mengecek golongan darah mereka, beberapa kali teman teman tian mengecek ternyata tidak ada yang cocok.
tian dan Feni sudah kembali zean memberitahukan tentang hal tersebut, Feni yang mendengarnya langsung masuk ke ruangan donor darah.
"semoga kali ini cocok, kak feni kan saudara kandungnya bang gito" ucap tian sedikit khawatir
beberapa menit kemudian dokter dan feni keluar dengan muka lesu Feni, semua yang melihatnya seketika panik dan menghampiri mereka berdua.
"gimana dok? apakah cocok?" tanya tian
"hasilnya cocok tapi" ucap dokter itu terpotong
"tapi apa dok? udah langsung jalanin operasinya kasian teman saya" ucap daniel
"tapi dengan tubuh mb feni yang kurang sesuai mengakibatkan keraguan dan tidak diperbolehkan karena bisa mengakibatkan mba feni menjadi sakit" jelas dokter
"maafkan saya karena saya benar benar tidak bisa memutuskan hal itu karena akibatnya bisa fatal untuk mba feni sendiri" lanjut dokter
"kalo gitu cek golongan darah saya dok, saya belum dicek" ucap tian
"baik semoga darah kamu cocok dengan pasien mari saya antar" ucap dokter itu berjalan disusul dengan Tian dibelakangnya
semua yang disana berdoa untuk kecocokan darah tian dan gito karena tian merupakan opsi terakhir antara mereka semua.
***
beberapa menit kemudian dokter keluar tanpa tian menghampiri semuanya.
"gimana dok? apakah sesuai?" tanya feni
"syukur darah tian dan pasien cocok" ucap dokter tersenyum
"kalo gitu adek saya sudah bisa ditanangi kan dok?" tanya feni
"sudah mba, mas tian juga sudah mengizinkan untuk mendonorkan darahnya untuk pasien, kalau gitu saya ke dalam dulu" ucap dokter itu pergi dari sana
semua orang disana senang dan berdoa untuk kesembuhan gito.
"sial sebenernya siapa yang udah ngelakuin hal ini ke bang gito" kesal aldo
"kita harus cari tau do" ucap ollan
"tapi sama sekali gada bukti apa apa" kesal aldo
"kalian semua tenang dulu yang terpenting kesembuhan bang gito kita doakan bang gito terlebih dahulu semoga lancar operasinya" jelas zean
mereka semua akhirnya tenang dan duduk dibangku tunggu untuk mendoakan kesembuhan bang gito.
***
"sebenernya kenapa sama gito si? ini tian kemana lagi gua kan disini overthingking" resah kathrina mondar mandir memegang ponselnya
***
"lu tol*l apa gimana?" kesal seorang pria
"maaf bos saya kurang memperhatikan" ucap anak buah pria ituBUGH!!!
"arghh keluar sekarang juga" emosi pria itu setelah memukul anak buahnya
pria itu duduk disalah satu kursi disana dan memijat pelipisnyaBRAK!!!
suara benda jatuh karena terlempar oleh pria itu
"punya anak buah kaga ada yang bener, bisa bisanya salah orang dan malah bikin masalahnya makin runyam" kesal pria itu
"bagaimana ini? kita sudah cari gara gara dengan keluarga feni" ucap seorang wanita
"diam lah, gua lagi pusing jangan makin tambah pusing" ucap pria itu
"justru itu kita harus cepat cepat memikirkan caranya agar kita tidak berhadapan dengan keluarga feni" kesal wanita itu
"nanti akan gua pikirkan" jawab pria itu pergi dari sana
"ck dasar manusia ga jelas lu za" ucap wanita itu
eh siapa itu za? ada yang tau?
#jangan lupa vote dan komen
terimakasih banyak semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
IKATAN TAKDIR S2 [CH2] END
Fiksi UmumCerita perjalanan christian dan chika masih berlanjut, mari kita flashback terlebih dahulu yang dimana christian sekarang tau bahwa chika sudah dijodohkan oleh ayahnya, apakah christian membiarkan kisah percintaannya begitu saja? Atau ada hal yang a...