24|TAKDIR

285 32 2
                                    

"sayang bangun dulu bentar yuk" ucap seorang pria

wanita yang sedang tertidur dengan pulasnya membukakan matanya dan menatap wajah pria itu yang sedang tersenyum.

wanita itu langsung saja memeluk pria didepannya.

"akhirnya kamu bangun tian, kamu gapapa kan? ada yang sakit? mana sini kasih tau aku" ucap wanita yang tak lain adalah chika

"hahaha kamu kenapa sih? habis mimpi buruk? panik gitu wajahnya" ledek tian

"ihh tau deh aku tuh mimpi kamu dirawat dirumah sakit tau" ucap Chika

"orang aku disini, kebanyakan tidur kamu ah" ledek tian langsung menarik tangan chika untuk duduk

"aku tuh takut tiann" ucap chika

"hahaha tapi sayang..." ucap tian terpotong

"apa kenapa? udah ah minggir aku mau mandi kamu ngapain si dikamar aku" kesal chika berbalik dan berjalan ingin masuk ke dalam kamar mandi, namun dia berbalik tetapi dia tidak menemukan sosok tian disana

"Tian? kemana kamu? ko ilang lagi? cepet banget sih" kesal chika

chika langsung keluar dari kamarnya mengurungkan niatnya untuk mandi dan mencari tian.

"kemana sih tian, perasaan baru tadi udah cepet banget ilangnya" kesal chika

"TIAN TIANN" teriak chika didalam rumahnya

"chika kamu kenapa?" tanya pucho

"Tian mana yah?" tanya chika

pucho menatap putrinya dengan tatapan sedih lalu mendekat kepada putrinya itu, dia langsung memeluknya dengan erat.

"ayah? tian mana? ko ayah malah meluk chika sih?" tanya chika

"sayang udah ya ikhlasin tian, tian udah bahagia disana" ucap pucho

seketika chika kembali dengan ingatan ingatan dulu kini air mata chika kembali mengalir deras dipipinya.

"hiks ayah tian yah tian ga mungkin ninggalin chika yah" ucap chika

"udah ya sayang kamu harus tetap jalanin hari hari kamu, ikhlasin tian sayang tian pasti juga sedih ngeliat kamu kaya gini disana" ucap pucho

"tapi aku ga bisa yah tanpa tian hiks" ucap Chika

"bisa sayang yakinin diri kamu ya, biar tian tenang disana kamu mau dia sedih? ngeliat kamu sedih kaya gini?" tanya pucho

chika menggelengkan kepalanya dan mencoba menghapus air matanya dan berusaha melepaskan ikatan dirinya dengan diri tian, mencoba mengikhlaskan kepergian seseorang agar orang itu tenang ditempatnya.

FLASHBACK ON

"dok gimana dok? kenapa diam saja? bagaimana dengan putra saya?" tanya sean

"maafkan saya pak, tuhan lebih sayang anak bapak, pasien telah dijemput oleh penciptanya" ucap dokter itu

"LU PENIPU!?!" bentak zean seketika

"Mas tolong tenang ini rumah sakit, saya juga tidak bisa melakukan apapun ini udah kehendak sang pencipta, tolong ikhlaskan" ucap dokter itu

"HEH LU? LU GA BENER KAN NGERAWAT TEMEN GUA?!" bentak aldo memegang kerah jas dokter itu

"mas tolong kendalikan emosi mas" panik dokter

"udah do udah ikhlasin tian do" ucap daniel mencoba menahan aldo dan melepaskan genggaman tangan aldo pada kerah baju dokter itu

"kita boleh liat tian dok?" tanya lucas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IKATAN TAKDIR S2 [CH2] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang