22|RESAH

222 28 3
                                    

pukul 03.23 dini hari seorang pria masih terbaring lemas dan tak sadar kan diri dikasur rumah sakit.

beberapa orang juga sedang tertidur dikursi tunggu ada pula yang memilih berpamitan dan tidur di mobil mereka.

tak lupa juga seseorang yang sedang tertidur dengan wajah pucatnya seperti sedang memimpikan mimpi buruk.

"Tian jangan pergi hiks kamu mau kemana?" tanya chika menghentikan langkah pria itu

pria itu berbalik dan tersenyum kepada chika dengan senyuman yang begitu hangat, tian langsung menangkup pipi gadisnya itu.

"sayang dengerin aku ya, aku sayang banget sama kamu tapi maaf aku ga bisa terus sama kamu aku harus pergi, cari kebahagiaan yang lain yaa aku disini bakalan selalu ngeliat kamu dari jauh" jelas tian dengan senyuman terukir diwajahnya

"gamau gamau, kamu apa apaansih main ninggalin pokoknya aku gamau aku maunnya sama kamu" ucap Chika dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya
tian yang melihat langsung mengusap lembur air yang mengalir di pipi gadisnya itu.

"udah yaa jangan nangis cantik, nanti cantiknya nambah loh" ucap tian bercanda

"habisnya kamu mau ninggalin aku" ucap chika

Tian tersenyum lalu memeluk wanita didepannya itu tak lupa chika membalas pelukan hangat dari tian tiba tiba chika merasakan tubuh tian menghilang begitu saja, chika panik langsung berteriak memanggil tian.

"TIAN KAMU DIMANA??" teriak chika
tak lama kemudian chika terbangun dengan keringat yang sudah membasahi tubuhnya serta nafas yang tak beraturan, chika mengambil ponselnya untuk menelpon tian.

"Tian ayo angkat jangan bikin panik dong" panik chika terus mencoba menghubungi tian

panggilan terjawab namun bukan suara tian yang dia dengar melainkan suara...

"halo"

"halo ini siapa ya? tian kemana?"

"tenang dulu chik, ini gua zean"

"iya cepet tian kemana? dari semalam ga aktif nomornya"

"iyaiya tapi kenapa lu ga tidur? udah jam segini?"

"aku kebangun zean hiks, aku mimpi buruk soal Tian, Tian baik baik aja kan hiks"

"emhh sorry chik gua ga sempet ngabarin lu, tian masuk rumah sakit"

"HAH? KENAPA KAMU GA BILANG?!?"

"sorry disini situasinya lagi ga baik soalnya"

"ya udah aku kesana sekarang, kirim alamatnya sekarang juga"

"jangan chik mending nanti pagi aja lu kesininya, sekarang lu istirahat dulu"

"ga bisa zean yang ada aku gelisah"

"tapi emang ga bisa tolong ngertiin ya, tian aman disini ada gua orang tuanya sama yang lain"

"iya jangan lupa kirim alamatnya"

"iya kalau gitu gua matiin ya"

"iya"

TUT!!!

***

pagi harinya chika langsung bersiap menuju rumah sakit yang sudah diberitahukan oleh zean tak lupa dia meminta izin kepada ayahnya.

"ayah" sapa chika

"loh anak ayah ko ga pakai seragam?" tanya pucho

"Chika izin ya yah, chika mau pergi ke rumah sakit" ucap Chika

"kamu sakit? ayo ayo ayah anterin" ucap pucho berdiri dari kursinya

Chika menggelengkan kepalanya "bukan aku yah tapi tian, tian masuk rumah sakit" ucap chika

"dia kenapa? ko bisa masuk rumah sakit?" tanya pucho

"chika juga gatau yah makanya chika mau kesana sekarang" jawab chika

"ya udah ayo ayo ayah ikut kesana" ajak pucho dan diangguki oleh chika

keduanya memutuskan langsung pergi dari sana menuju rumah sakit yang ditunjukan oleh zean kepada chika tadi dichat.









#jangan lupa vote dan komen
terimakasih banyak semuanya


IKATAN TAKDIR S2 [CH2] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang