11. Orion for Bella

126 20 12
                                    

"Bellatrix and Orion dance through the night, a cosmic duo whose stories are written in the stars, echoing across eternity."
***

Bintang adalah sosok kuat yang hanya bisa dihentikan jika badannya memang tidak sanggup bertahan, pasca operasi anak itu mengalami nyeri karena tulang rusuknya dibuka. Nampaknya itu bukan masalah besar bagi Bintang, ia meneguk obat penghilang rasa sakit yang diresepkan oleh dokter lalu mengambil gitarnya, menjadwalkan main bersama teman tanpa menghiraukan rasa sakitnya.

Luka bekas operasinya masih diperban, ia tidak bisa bermain terlalu jauh karena dilarang bukan tidak bisa karena penyakitan. Toh, Bintang juga tidak ingin menyusahkan keluarga lagi seperti kemarin, bukan main Bintang harus dirawat lebih dari tiga minggu hanya karena petasan yang dilempar Doni. Dengar-dengar anak itu ditebus orang tuanya lalu diasingkan karena meresahkan warga.

Bintang melambaikan tangan ke arah teman-temannya yang mungkin sudah berkumpul di sini jauh lebih dulu. Senja sudah mulai tamaram, perlu waktu beberapa saat sebelum akhirnya Bintang bisa menguatkan diri untuk kemari.

Teman-temannya juga menyapa dengan sumringah meski terlihat sibuk, memasang tiang dan juga memalu paku. Guntur dan Ricky bekerja sama untuk membuat sebuah gazebo berdiri, sementara yang lain memasukkan buku ke rak-rak kecil di gazebo yang berdiri.

Bintang meletakkan gitarnya lalu ikut bersama teman-temannya untuk membantu.
"Alah nggak usah lo duduk aja," ucap Ricky.

Bintang tidak suka seperti itu, anak itu mengambil lampu-lampu di dalam kardus, dia menaiki tangga lalu memasang lampu bohlam ke tiang-tiang pilar area ini.

Jika bingung dengan apa yang sedang mereka lakukan, hendaknya mengingat kembali tentang proker Bella, Bintang, dan Ricky untuk anak-anak di Pasar Kliwon. Mereka mendirikan tempat ini karena proker pembuatan rumah belajar untuk anak-anak dengan kondisi ekonomi yang kurang, selain itu karena lokasinya di dekat pasar mereka juga tetap bisa berjualan sambil belajar di tempat ini.

Dagangan mereka akan diletakkan di stan-stan kecil yang dibangun beberapa pekerja dan juga teman-teman band yang bekerja suka rela.

"Bella nggak ke sini?" tanya Bintang, turun dari kursi lalu menyaksikan bagaimana bohlam lampu yang dia pasang menyala dengan terang.

Langit sudah gelap, beberapa bintik bercahaya hinggap di langit. Tempat itu terlihat sangat cantik, mereka tersenyumlah karena pekerjaan mereka setelah sehari suntuk ini selesai.
Para pemuda itu menghela napas satu sama lain, mereka suka melakukan kegiatan ini meski faktanya tempat yang dibeli dengan uang patungan orang tua mereka itu tidak akan menghasilkan profit apa-apa, membayangkan anak-anak kecil itu kemari setiap pulang sekolah sambil membaca buku itu sudah terlalu indah untuk diimajinasikan.

"Bella beli minum," ucap Guntur, napasnya keluar masuk setelah mengangkat balok-balok kayu.

Bintang mengangguk, ia memberikan buku-buku yang dia bawa dari rumah. Itu majalah-majalah bobo miliknya sewaktu masih kecil, Ricky menerimanya sambil memarahi Bintang. Katanya dia tidak boleh mengangkat sesuatu yang berat, tapi membawa buku dan gitar. Bintang merasa dua benda itu seringan kapas, apa yang perlu dibahas?

"Halo semuanya?" Bella datang sambil membawa satu kantong belanja penuh snack dari supermarket.

Anak-anak BPRO berterima kasih sambil mengambil salah satu isinya, para bapak pekerja juga diberi minuman botol dingin oleh Bella. Kecuali Bintang, dia diberikan air mineral khusus dari dalam tumbler dari rumah. Selain lebih higienis dan sehat, airnya sudah dipelet.

Bellatrix [terselesaikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang