Sorry sorry dek, jangan marahin aku☹️
Oke aku minta maaf karena ngilang tapi aku ngilang karena sakit dan harus infus kemarin, terus aku juga lagi test sebelum interview kerja yang menyita waktu aku buat belajar lagi juga hehehehe, maaf.Happy reading yaaaa!°
—————
Setelah kabur dari perempuan gila tadi kini keduanya memilih pindah ke stan perlengkapan bayi yang cukup jauh dari stan tadi, Intan maupun Felisa sama-sama menghujat Airin apalagi membayangkan wajah perempuan itu tadi, sangat membuat geli dan mengundang tawa.
"Eh tapi beneran si uler keket punya berondong?" tanya Intan.
"Beneran lah, tanya suami lo gih." jawab Felisa sambil memberikan belanjaannya kepada pramuniaga untuk dibawa ke kasir.
"Mas Devan tau?" tanya Intan syok.
Felisa mengangguk. "Pokoknya dia tau sebelum gue honeymoon waktu itu, cuma ngasih taunya ke gue sih." jelas Felisa.
"Gila sih, dikasih yang mapan malah milih bocah bau kencur." komentar Intan tidak percaya.
"Nyari yang bisa ngasih kepuasan dia, kalau suami gue kan anti sentuh-sentuh sebelum sah. Lo inget deh gimana perjuangan gue buat melepas keprawanan gue," tutur Felisa sambil tertawa geli.
Intan memutar bola mata jengah. "Itu mah lo yang kegilaan sama suami lo anjay!" seloroh Intan.
Keduanya terus membicarakan perihal Airin yang semakin lama semakin tampak seperti orang gila, sebenarnya bukan hari ini saja Felisa mendapat gangguan dari wanita stress itu tetapi sudah tidak terhitung berapa kali. Untung saja dirinya sedang hamil, mungkin jika tidak rambut selebritis abal-abal itu akan botak ditangannya, Felisa berjanji akan membalas mulut kotor Airin itu nanti setelah melahirkan.
Liat lo cewek najis, gue sobek juga mulut lo.
Dasar uler keket kurang belaian, minta belai suami orang lagi, stress!
Dalam hati Felisa terus mendumel membuat perutnya kembali merasakan kontraksi, wanita hamil itu memilih duduk sejenak untuk memgurangi rasa sakit diperutnya. Intan yang melihat banyaknya keringat di pelipis Felisa pun menghampiri wanita itu, dengan panik dirinya mencoba untuk merogoh ponselnya didalam tas untuk menelfon suami dari sahabatnya itu.
"Udah Rin, gausah telfon suami gue. Ini cuma kontraksi palsu, nanti juga hilang." cegah Felisa sembari mengelus perutnya.
"Lo beneran gapapa, tapi gue takut beneran mau brojol ponakan gue?" khawatir Intan.
"Gak apa-apa, ini kaya gini tuh semenjak sering hubungan badan sama suami. Apa gue sering-seringin aja kali ya biar anak gue cepet brojol?" ucap Felisa disertai tawa membahana.
Intan berdecak kesal, lihatlah wanita hamil itu mungkin kalau dibandingkan dengan Airin tetap Felisa lah pemegang gelar cewek gila nya. Tidak ada serius-seriusnya sama sekali padahal wanita itu tengah menahan rasa sakit diperutnya, bahkan yang paling membuat tercengang bisa tertawa selebar itu seolah rasa nyeri akibat kontraksi itu bukan apa-apa bagi Felisa.
"Fel, lo beneran gak ngerasa sakit gitu?" tanya Intan penasaran.
"Udah biasa ini, gapapa masih bisa gue tahan." jawab Felisa acuh sambil berjaan pelan menuju kasir untuk membayar belanjaannya.
Intan mengikuti dari belakang kemudian meminta petugas mall untuk mengantar belanjaan ini ke mobil yang sudah mereka booking tadi, keduanya berjelajah lagi memburu pakaian dingin untuk digunakan selama masa nifas dan menyusui agar tidak ribet, contohnya daster.
![](https://img.wattpad.com/cover/307742360-288-k318568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR (Mr. Pradipta)
General FictionMenikah dengan bapak-bapak? Siapa takut!! Felisa Anindira, gadis berusia 18 tahun itu tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan naksir dengan seorang Arvin Bisma Pradipta yang tak lain adalah sahabat Ayahnya. Awalnya dia hanya merasa kagum pada soso...